Jupp Heynckes: Sosok Ayah Bagi Skuat Bayern Munchen
Afdholud Dzikry | 10 Mei 2019 14:35
Bola.net - - Kecintaan Jupp Heynckes pada Bayern Munchen telah berkali-kali teruji. Layaknya sosok seorang ayah, Heynckes tidak pernah tega meninggalkan Die Rotten, terutama pada masa-masa sulit.
Tiga kali memutuskan pensiun, tiga kali pula Heynckes setuju untuk memegang kendali Bayern dari balik layar ketika tim membutuhkan bantuan.
Lima tahun lalu, Heynckes pada pengunduran dirinya mengatakan bahwa ia tidak ada niatan kembali melatih Bayern. Deretan pencapaian dan prestasi bersama Bayern yang sudah disusun rapi, tadinya akan jadi bekal Heynckes menikmati ketenangan masa-masa pensiun. Namun nampaknya cinta lama Heynckes bersemi kembali di awal musim tahun lalu, sinyal yang menyatakan ia tidak akan datang lagi ia tarik untuk kembali. Padahal setelah hengkangnya Carlo Ancelotti, Bayern sedang dalam kondisi tidak stabil, banyak drama tersisa, performa buruk tim dan pencapaian yang tidak memuaskan.
Tapi apa sebenarnya yang membuat Heynckes rela bersih-bersih, padahal ia bisa saja menolak? Well, kala itu Uli Hoeness, sahabat sekaligus presiden klub Bayern, dan tentunya orang yang berperan banyak bagi hidupnyalah yang meminta Heynckes kembali. Rayuan Hoeness sendiri tidak hanya datang sekali pada Heynckes. Masih segar diingatan Heynckes saat bekerja dengan petinggi Bayern itu pada 21 tahun silam, ketika Hoeness masih menjadi Business Manager.
Meski telah menyumbangkan dua gelar Bundesliga selama 4 tahun bersama Bayern, hubungan keduanya yang kurang baik membuat Heynckes didepak dari tim. Keputusan ini kemudian disesali oleh Hoeness sendiri. Tapi Heynckes sama sekali tidak berkecil hati, tidak ada sedikitpun dendam kepada Bayern ataupun Hoeness. Menerima keputusan dengan lapang dada jadi bukti cinta pria 72 tahun ini pada Bayern. Hal itu pula yang membuatnya mau saat kembali dipinang oleh Hoeness di pengujung musim 2008-09. Heynckes juga tak menolak panggilan berikutnya, di musim 2011/12 dan 2017/18.
Ditantang Mengulang Kejayaan Bayern Pada Musim 2012/13
Musim 2012/13 adalah tahun istimewa buat Bayern. Kerja keras Jupp Heynckes berbuah manis. Prestasi gemilang dan dominan di persepakbolaan Jerman membuat tim berhasil meraih treble winners. Kemenangan berturut-turut ini rasanya sah jika membuat Heynckes berbesar kepala. Sebab hanya berselang tiga hari setelah ia berhasil menjemput gelar kampiun di Bundesliga, Heynckes juga membawa tim untuk angkat piala Liga Champions. Raihan trofi DFB Pokal pun nampaknya melengkapi kesuksesan yang diraih Philipp Lahm dan kawan-kawan saat itu.
Kerja keras semacam itulah yang ingin kembali diulang Heynckes di tahun ketiganya melatih Bayern. Hasilnya, Bayern kembali merebut gelar teratas Bundesliga untuk keenam kalinya secara berturut-turut. Di Liga Champions, Bayern berhasil maju hingga ke babak semi final sebelum dikalahkan sang juara, Real Madrid.
Dulu Kaku, Sekarang Hangat Bersahabat
Dari awal, Heynckes terkenal sebagai sosok yang berwatak keras. Kedisiplinan jadi kata kuncinya saat mendidik anak-anaknya. Tidak sedikit pemain yang kena damprat Heynckes. Bukan hanya keras pada Bayern saja, di semua tim yang ia latih, Heynckes tidak segan-segan menghukum pemainnya jika mereka melakukan kesalahan. Sebut saja Maurizio Gaudino dan Tony Yeboah dari Eintracht Frankfurt yang pernah didepak dari tim oleh Heynckes.
Metode konvensionalnya juga diakui membawa pengaruh positif bagi Madrid yang akhirnya menyandang gelar Liga Champions musim 1997/98. Sekarang, Heynckes makin disegani pemain. Bukan karena ia semakin galak, tapi karena faktor usia dan kesehatan yang menjadikan Heynckes tidak sekaku dulu. Jiwa kebapakan dan kehangatan sikapnya semakin terasa. Terbukti bahwa beberapa pemain seperti Franck Ribery yang mengakui sosok Heynckes sudah seperti sosok ayahnya sendiri. Angkat topi untuk Mr. Heynckes!.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bye Chelsea! Nicolas Jackson Menuju Bayern Munchen
Liga Inggris 30 Agustus 2025, 14:56 -
Jadwal Bundesliga Pekan Ini Live di RCTI dan iNews, 30 Agustus - 1 September 2025
Bundesliga 29 Agustus 2025, 22:57 -
Kapan Bursa Transfer Musim Panas 2025 Ditutup? Ini Jadwal Lengkapnya
Liga Inggris 28 Agustus 2025, 23:52 -
Prediksi Augsburg vs Bayern Munchen 30 Agustus 2025
Bundesliga 28 Agustus 2025, 22:22
LATEST UPDATE
-
Manchester United dan Trabzonspor Sepakat, Onana Menuju Pintu Keluar Old Trafford
Liga Inggris 7 September 2025, 01:57 -
Hasil Armenia vs Portugal: Ronaldo dan Felix Sumbang Dua Gol, Selecao Menang Telak 5-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:11 -
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:06 -
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
Liga Italia 7 September 2025, 00:11 -
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
Liga Italia 6 September 2025, 23:55 -
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24