4 Laga yang Kerap Dituduh Diwarnai Pengaturan Skor, Melibatkan Barcelona dan Real Madrid
Aga Deta | 13 Mei 2020 11:09
Bola.net - Olahraga sepak bola selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan semangat fair play. Namun, ada kalanya sebuah pertandingan sepak bola dinodai match fixing atau pengaturan skor.
Satu di antara lima liga besar Eropa, Serie A, pernah menorehkan tinta kelam dengan kasus pengaturan skor pada 2006. Kasus tersebut terkenal sebagai skandal Calciopoli.
Skandal tersebut melibatkan tim-tim besar Seria A, seperti Juventus, AC Milan, Fiorentina, Lazio, serta Reggina.
Alhasil, gelar juara yang telah diraih Juventus musim 2005-2006 dicopot. Selain itu, Nyonya Tua juga didegradasi ke Serie B, yang menjadi kali pertama sepanjang sejarah klub itu.
Sementara AC Milan, Fiorentina, Lazio, dan Regina hanya mendapat pengurang poin tanpa turun ke Serie B.
Setelah kasus Calciopoli terungkap, fans kerap menyoroti pertandingan yang dirasa aneh. Mereka menuding ada match fixing, yang mengubah jalannya pertandingan.
Melansir Give Me Sport, sebuah Chanel Youtube, Vanemas, mengunggah video kompilasi empat pertandingan yang dituding diwarnai pengaturan skor. Berikut ini ulasan singkat empat pertandingan tersebut.
1. Chelsea vs Barcelona, Leg Kedua Semifinal Liga Champions 2008-2009
Laga Chelsea vs Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions 2008-2009 pernah menjadi sorotan publik. Wasit Tom Henning Ovrebo menjadi biang masalah pada laga tersebut.
Chelsea menjadi kubu yang dirugikan setelah gagal mendapat hadiah penalti hingga empat kali. Lebih parahnya, dua handsball di kotak penalti Barcelona di depan mata wasit, tak digubris.
Sementara Barcelona dirugikan dengan kartu merah Eric Abidal. Padahal, Nicolas Anelka terjatuh karena ulah sendiri.
Pertandingan berakhir dengan skor sama kuat, 1-1. Barcelona pun lolos dengan keunggulan gol tandang atas Chelsea.
2. Real Madrid vs Bayern Munchen, Leg Kedua Perempat Final Liga Champions 2016-2017
Real Madrid dan Bayern Munchen bertemu di perempat final Liga Champions 2016-2017. Leg kedua di Santiago Bernabeu dimenangi Real Madrid dengan skor 4-2.
Pertandingan berjalan hingga perpanjangan waktu dan Cristiano Ronaldo mencetak hattrick. Namun, justru kartu merah Arturo Vidal yang menjadi tajuk pemberitaan.
Pemain asal Chile itu melakukan tekel yang dianggap berbahaya kepada Marco Asensio. Padahal, ,aksi tersebut tak terlalu berbahaya dan sebelum itu ada pelanggaran keras dari Casemiro kepada Arjen Robben yang tak berhadiah apa-apa.
Keputusan wasit dirasa makin janggal dengan mengesahkan dua gol Cristiano Ronaldo, yang tampak jelas offside. Carlo Ancelotti sampai berang dengan keputusan tersebut.
"Di perempat final, Anda harus menempatkan wasit yang lebih baik, atau sudah saatnya memperkenalkan VAR yang sedang diuji coba UEFA. Wasit terlalu banyak membuat kesalahan," kata Ancelotti setelah pertandingan.
3. Korea Selatan vs Italia, 16 Besar Piala Dunia 2002
Pertandingan Korea Selatan vs Italia di Piala Dunia 2002 termasuk laga kontroversial. Wasit asal Ekuador, Byron Moreno, kerap membuat keputusan yang dirasa menguntungkan Korea Selatan selaku tuan rumah.
Ia memberikan penalti cuma-cuma kepada Korea Selatan di babak pertama, lalu menganulir gol Dimiano Tommasi karea offside. Moreno juga mengusir Francesco Totti dari lapangan karena dianggap melakukan diving dan mendapat kartu kuning kedua.
Pertandingan pun berakhir dengan kekalahan Italia 1-2 dari Korea Selatan dan tersingkir dari Piala Dunia 2002.
4. Korea Selatan vs Spanyol, Perempat Final Piala Dunia 2002
Pertandingan Korea Selatan melawan Spanyol di perempat final Piala Dunia 2002 juga masuk laga terburuk. Wasit yang memimpin laga membatalkan dua gol sah Spanyol.
Sementara itu, hakim garis juga kerap salah dalam memutuskan offside, yang membuat laga makin kacau. Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan Korea Selatan melalui adu penalti.
Setelah pertandingan, pemain Spanyol, Ivan Helguera, mencak-mencak di hadapan media.
"Semua orang melihat dua gol yang sangat bagus. Jika Spanyol tidak menang, itu karena ulah wasit yang tak membiarkan kami menang," sungut Helguera.
Sumber: Give Me Sport
Disadur dari: Bola.com/Penulis Hanif Sri Yulianto/Editor Aning Jati
Published: 12 Mei 2020
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Cedera, Frenkie de Jong Tinggalkan Timnas Belanda
Liga Spanyol 6 September 2025, 14:10 -
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
Liga Spanyol 6 September 2025, 12:34
LATEST UPDATE
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
Tim Nasional 6 September 2025, 21:30 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:17 -
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
Otomotif 6 September 2025, 21:13 -
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04 -
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
Tim Nasional 6 September 2025, 20:34 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33 -
Nkunku Bukan Penyerang Tengah, Gimenez Masih Layak Tempati Posisi Nomor 9 AC Milan
Liga Italia 6 September 2025, 20:33 -
ASN Kini Didominasi Milenial dan Gen Z, Pemerintah Siapkan Jurus Baru Lewat 'Reformer Academy'
News 6 September 2025, 20:04 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 6 September 2025, 19:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24