3 Sebab Liverpool Bakal Tumbangkan Manchester City Akhir Pekan Ini
Aga Deta | 7 November 2019 16:25
Bola.net - Liverpool akan menerima kunjungan Manchester City pada lanjutan Premier League akhir pekan ini. Kedua tim akan bertemu dalam duel pekan ke-12, Sabtu (9/11/2019).
Secara historis, Liverpool dan Manchester City tak terlibat rivalitas panas. Liverpool cenderung berseteru dengan Everton dan Manchester City, atau Manchester City selalu terlibat dalam persaingan sengit dengan Manchester United.
Namun, selama dua musim terakhir, tak terbantahkan bahwa duel Liverpool Vs Manchester City adalah pertandingan paling intens di Inggris.
Dua tim brilian yang bersaing sengit memperebutkan posisi puncak Premier League. Kedua klub dipimpin oleh dua manajer terbaik di dunia, Jurgen Klopp dan Pep Guardiola.
Setiap pertandingan Liverpool kontra Manchester City selama dua musim terakhir menjadi tontonan yang seru. Baik saat The Reds menang 4-3 di Anfield, di mana Liverpool mengakhiri rekor tak terkalahkan City. Atau 2-1 di Etihad musim lalu yang sangat penting dalam upaya City merebut kembali posisi puncak klasemen.
Sekarang, Manchester City tertinggal enam poin di belakang The Reds, kedua tim akan bertemu di Anfield pada akhir pekan ini.
Jurgen Klopp dan anak buahnya akan berusaha untuk memperpanjang keunggulan mereka di puncak. Sedangkan Pep Guardiola dan timnya akan berjuang sekuat tenaga memperpendek jarak dengan sang rival.
Situs Sportskeeda menjagokan Liverpool bakal memenangi duel. Apa saja alasannya?
Keangkeran Anfield
Terakhir kali Liverpool kalah di Anfield di Liga Premier adalah pada 23 April 2017, ketika Crystal Palace mengalahkan The Reds. Sudah 862 tim asuhan Jurgen Klopp tak tersentuh di stadion kandang legendaris mereka.
Ini adalah rekor yang fantastis, tidak ada tim lain di Inggris yang menyamainya. Manchester City, di sisi lain, kalah di kandang dari Wolves hanya beberapa minggu lalu.
Tugas yang dihadapi Pep Guardiola dan anak buahnya amat berat. Anfield adalah stadion yang dikenal karena suasananya, sering digambarkan sebagai "neraka" oleh tim dan manajer lawan.
Guardiola tahu semua tentang ini, seperti pada tahun 2018, Liverpool yang mengakhiri rekor tak terkalahkan timnya di Liga Premier di Anfield, dalam pertandingan di mana Cityzens kalah 1-4.
Di Liga Champions, City kalah 0-3 di tempat yang sama. Jadi ketika Manchester City tiba di Liverpool pada hari Minggu, mereka tidak hanya menghadapi 11 pemain di puncak permainan mereka; mereka juga menghadapi lebih dari 50.000 orang suporter yang akan berteriak sepanjang pertandingan memberikan tekanan psikologis buat kubu tamu.
Lini Pertahanan City Menderita Tanpa Laporte
Meskipun Liverpool tampil tanpa stoper andalan, Joel Matip, keseimbangan permainan lini belakang The Reds tak terlihat goyah. Beda situasi dengan Man City yang terlihat menderita tanpa Aymeric Laporte yang tengah cedera berat.
Sejak didatangkan pada 2018, Laporte menjelma jadi bek kelas dunia yang amat diandalkan City. Ia pemain belakang yang dikenal mobil. Bisa diandalkan untuk memulai permainan dan juga amat tangguh, sulit untuk ditaklukkan.
Pep Guardiola dan timnya telah kehilangan enam poin di liga musim ini setelah cedera pemain internasional Prancis itu. Dua kekalahan itu terjadi saat melawan Norwich City dan Wolves. Bayangkan pada akhir pekan ini lini pertahanan City akan menghadapi Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino yang tengah on-fire.
Meskipun Liverpool juga memiliki pertahanan yang lebih lemah dari musim lalu, performa The Reds menanjak di awal Premier League ini. Mereka hanya kehilangan poin melawan Manchester United.
Mentalitas Juara The Reds
Dalam lima pertandingan terakhir, Liverpool memenangi empat laga dan sekali hasil imbang melawan Manchester United. Lepas dari rekor tak terkalahkan itu, kinerja lini belakang The Reds jadi sorotan.
Belakangan Liverpool kerap menang dengan cara sulit di menit-menit akhir. Mereka beberapa kali terjebak dalam situasi tertinggal terlebih dahulu.
Ya terlepas Jurgen Klopp tidak puas dengan performa anak-buahnya, para Liverpool telah menunjukkan mentalitas juara. Mereka selalu bisa keluar dari tekanan, untuk kemudian meraih kemenangan.
Sumber: Sporstkeeda
Disadur dari: Bola.com/Penulis Ario Yosia/Editor Ario Yosia
Published: 7 November 2019
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Wow! Mbappe Pilih Liverpool Sebagai Favorit Juara Liga Inggris, Tapi Tak Lupakan Arsenal
Liga Inggris 8 September 2025, 02:21 -
Andre Onana OTW Tinggalkan Man United, Sepakat Merapat ke Trabzonspor
Liga Inggris 8 September 2025, 01:41 -
Bad News untuk Arsenal, William Saliba Harus Absen hingga Sebulan
Liga Inggris 8 September 2025, 00:47 -
Masa Depan Cerah Benjamin Sesko di Manchester United: Potensi Bomber Kelas Dunia
Liga Inggris 7 September 2025, 23:40
LATEST UPDATE
-
Prediksi Serbia vs Inggris 10 September 2025
Piala Dunia 8 September 2025, 11:45 -
Jika MU Tumbang dari City dan Chelsea, Apakah Ruben Amorim Tetap Aman?
Liga Inggris 8 September 2025, 11:38 -
Sebut Bos Baru Bikin Hoki, Enea Bastianini Happy Raih Podium Perdana Bareng KTM dan Tech 3
Otomotif 8 September 2025, 11:33 -
Head to Head Timnas Indonesia vs Lebanon: Babak Baru Rivalitas Dimulai di Surabaya
Tim Nasional 8 September 2025, 11:28 -
Rasmus Hojlund Punya Klausul Spesial, Manchester United Bisa Untung Besar
Liga Inggris 8 September 2025, 11:17 -
Prediksi Hungaria vs Portugal 10 September 2025
Piala Dunia 8 September 2025, 11:11 -
Senne Lammens Diprediksi Bakal Langsung Dapat Cobaan Berat di Man United
Liga Inggris 8 September 2025, 10:57 -
Prediksi Prancis vs Islandia 10 September 2025
Piala Dunia 8 September 2025, 10:50 -
Jadwal Timnas Indonesia vs Lebanon Hari Ini: Siaran Langsung SCTV dan Indosiar
Tim Nasional 8 September 2025, 10:39 -
Jadwal Bola Malam Ini: Ada Indonesia vs Lebanon, Italia dan Denmark Juga Main
Tim Nasional 8 September 2025, 10:31
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24