4 Sentuhan Magis Ole Gunnar Solskjaer saat MU Bantai Chelsea
Aga Deta | 13 Agustus 2019 15:52
Ole Gunnar Solskjaer berhasil membawa Manchester United meraih hasil yang sangat gemilang di laga pembuka kompetisi Premier League 2019/20. Tak tanggung-tanggung, Setan Merah mampu membantai Chelsea dengan skor telak 4-0 di Old Trafford, Minggu (11/8/2019) malam.
Manchester United mengikuti juara bertahan Manchester City yang terlebih dahulu mengantungi kemenangan telak 5-0 atas West Ham United, serta runner-up musim lalu, Liverpool, yang menghantam Norwich City.
Buat para fans United, raihan kemenangan telak ini seperti membawa mereka pada masa-masa kejayaan Setan Merah di era Sir Alex Ferguson. Manchester United bermain atraktif sepanjang laga untuk menggaransi hasil positif melawan The Blues.
Apa yang dilakukan Ole Gunnar Solskjaer sehingga Manchester United bisa tampil trengginas di laga pembuka kompetisi?
Lini Depan yang Dinamis

Trio Marcus Rashford, Jesse Lingard, dan Anthony Martial, jadi momok menakutkan bagi lini pertahanan Chelsea. Bermodal kecepatan dan pergerakan dinamis ketiganya sukses mengocok bek-bek The Blues.
Rashford dan Martial secara bergantian bermain sebagai ujung tombak dan winger. Lingard kerap memberi tekanan lewat akselerasinya.
Mereka amat sabar menanti bek-bek serta gelandang bertahan Chelsea lengah kehilangan bola, untuk kemudian melakukan counter attack cepat yang sulit dihentikan.
Ole Gunnar Solskjaer seperti memberi jawaban bahwa Manchester United tak perlu tambahan striker pengganti Romelu Lukaku yang pergi ke Inter Milan. Stok penyerang Setan Merah sudah cukup.
Di luar trio di atas mereka masih punya serep yang gahar, Daniel James, yang ikut menyumbang gol pada laga itu.
Lini Belakang yang Kukuh

Keputusan Manchester United mendatangkan Harry Maguire di pengujung bursa transfer terbukti menjadi sebuah keputusan brilian. Masalah utama klub yang satu ini beberapa musim terakhir terpecahkan.
Maguire langsung nyetel dan bisa diandalkan sebagai jenderal poros belakang. Jose Mourinho mantan pelatih Manchester United yang kini jadi pundit Skysports menyebut sang mantan pemain Leicester City jadi pemain yang menghadirkan perbedaan bagi mantan timnya.
"Seandainya dia datang musim panas lalu," ujar Mourinho sembari tertawa.
Musim lalu nakhoda asal Portugal tersebut meminta manajemen Manchester United mendatangkan bek, namun ditolang. Santer beredar rumor kalau pemain yang diinginkan The Special One adalah Harry Maguire.
Maguire amat kuat dalam duel-duel udara dan satu lawan satu dengan pemain lawan. Di sisi lain, ia jago membaca permainan dan pintar dalam penempatan posisi. Kelebihan-kelebihan itu terlihat saat United berhadapan dengan Chelsea.
Berduet dengan Victor Lindelof, lini pertahanan Manchester United sulit ditembus para pemain The Blues.
Permainan Duet Fullback Lebih Agresif

Di era Sir Alex Ferguson, Manchester United dikenal sebagai tim yang kuat di dua sisi sayap. Selain punya gelandang-gelandang serang yang paten, United punya sosok-sosok fullback yang ekselerasinya membantu serangan amat oke.
Garry Neville dan Patrice Evra adalah contoh fullback Setan Merah di masa lalu yang amat kuat menjalankan peran naik ke depan dengan sangat baik. Sepeninggal keduanya, Manchester United tak punya lagi sosok bek sayap dengan karakter kuat.
Jose Mourinho sampai harus merubah posisi Ashley Young dari gelandang sayap menjadi bek sayap untuk menutupi kelemahan ini.
Musim ini, Ole Gunnar Solskjaer mendatangkan fullback Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka. Sang pemain langsung unjuk gigi pada pertandingan perdana United di pentas Premier League 2019-2020.
Wan-Bissaka bermain agresif saat menghadapi Chelsea. Ia jadi kartu truf serangan balik cepat United. Di sisi lain, ia amat disiplin. Catatan statistik menunjukkan tak ada satu pun pemain Chelsea bisa melewatinya.
Agresivitas juga ditunjukkan Luke Shaw di sisi pertahanan kiri. Alhasil permainan cepat yang diinginkan Solskjaer berjalan mulus.
Menemukan Bentuk Permainan Terbaik Paul Pogba

Jose Mourinho kesulitan memunculkan permainan terbaik Paul Pogba. Ia ingin sang gelandang membantu pertahanan, tapi Pogba yang tak suka bermain bertahan keberatan dengan peran baru tersebut.
Di era Ole Gunnar Solskjaer, pelan namun pasti Paul Pogba kembali menemukan permainan terbaiknya. Pelatih asal Norwegia tersebut memplot gelandang asal Prancis itu di posisi kesukaannya sebagai gelandang serang.
Ia hanya mendapat mandat membantu serangan, memperbanyak permainan kombinasi dengan para penyerang. Tugas bertahan diserahkan pada Scott McTominay dan Andreas Pereira.
Pogba terlihat lebih enjoy dengan taktik yang diusung Solskjaer. Ia punya lebih banyak kebebasan berkreasi. Dampak positifnya kemampuan terbaik Pogba keluar dengan sendirina, sebagai raja assist serta pemecah kebuntuan saat penyerang macet.
Lihat saja, Pogba menyumbang sebiji gol plus assist saat Manchester United menghajar Chelsea.
Sumber: Bola.com/Ario Yosia - Ditulis 13 Agustus 2019
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rapor Pemain MU Saat Bekuk Brighton 4-2: Mbeumo Memang Jago!
Liga Inggris 26 Oktober 2025, 05:00
-
Man of the Match Brentford vs Liverpool: Kevin Schade
Liga Inggris 26 Oktober 2025, 04:38
-
Maresca Akui Chelsea Tampil Buruk Saat Kalah dari Sunderland
Liga Inggris 26 Oktober 2025, 03:52
LATEST UPDATE
-
Real Madrid vs Barcelona: Siapa Tim Termahal di El Clasico?
Liga Spanyol 26 Oktober 2025, 07:12
-
3 Bintang Inggris yang Siap Mewarnai El Clasico
Liga Spanyol 26 Oktober 2025, 07:02
-
Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
Liga Inggris 26 Oktober 2025, 06:53
-
Jadwal Lengkap La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 26 Oktober 2025, 06:51
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 26 Oktober 2025, 06:50
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 26 Oktober 2025, 06:50
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Premier League 2025/2026
Liga Inggris 26 Oktober 2025, 06:36
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Serie A 2025/2026
Liga Italia 26 Oktober 2025, 06:19
-
5 Alasan Barcelona Bisa Kalahkan Real Madrid di El Clasico
Liga Spanyol 26 Oktober 2025, 06:06
-
Ricky Kambuaya Akui Mental Timnas Indonesia Drop Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026
Tim Nasional 26 Oktober 2025, 05:45
LATEST EDITORIAL
-
4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry Henry Tak Masuk Daftar
Editorial 24 Oktober 2025, 22:47
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56







