5 Alasan Mengapa Sulit Untuk Membenci Cristiano Ronaldo
Aga Deta | 12 Desember 2018 14:12
Bola.net - Bola.net - Cristiano Ronaldo mulai dikenal setelah ia bergabung dengan Manchester United (MU) pada 2003. Bintang Portugal itu menikmati kesuksesan besar setelah hijrah ke Inggris bersama Setan Merah.
Setelah enam musim, Cristiano Ronaldo memutuskan hijrah ke Real Madrid. Bersama klub raksasa Spanyol itu, karier Ronaldo semakin meroket.
Sejumlah gelar juara dimenangkan Ronaldo bersama Madrid, empat di antaranya trofi Liga Chamcpions. Tak hanya itu, bersama Los Blancos, pemain berjuluk CR7 tersebut memenangkan empat Ballon d'Or. Sebelumnya, dia juga meraih penghargaan itu ketika di MU pada 2008.
Meski demikian, masih ada saja yang membenci Cristiano Ronaldo. Akan tetapi, jika mau mengenal dekat bintang asal Portugal itu, mereka mungkin akan mengubah pikirannya.
Berikut 5 alasan mengapa sulit untuk membenci Cristiano Ronaldo seperti dikutip dari Sokka.
Peduli kepada Sesama

Cristiano Ronaldo adalah pesepakbola terkaya di dunia. Meski demikian, ia selalu menyisihkan pendapatnya untuk membantu orang miskin dan menyumbang LSM.
Ronaldo pernah melelang trofi Ballon d'Or 2013 miliknya senilai 600 ribu pound. Uang hasil lelang tersebut ia sumbangkan ke yayasan Make-A-Wish.
Tak hanya itu, bintang asal Portugal itu juga menjual Sepatu Emas miliknya, dan memberikan hasil penjualannya untuk amal.
Ronaldo pernah membayar US$ 83.000 untuk operasi otak anak berusia 10 tahun. Selain itu, ia juga menyumbangkan bonus juara Liga Champions 2016 untuk amal.
Prestasi

Ronaldo memulai karier sepak bola profesionalnya bersama klub Portugal, Sporting. Ia kemudian pindah ke Manchester United pada 2003.
Selama enam musim bermain untuk klub Inggris tersebut, dia meraih sejumlah kesuksesan. Pindah ke Real Madrid pada 2009, karier Ronaldo semakin menanjang.
Ronaldo pertama kali memenangkan Ballon d'Or pada 2008 ketika di MU. Dia kemudian menjadi rival kuat bintang Barcelona, Lionel dalam memperebutkan penghargaan bergengsi tersebut.
Bahkan, setelah Messi memenangkan Ballon d'Or lima kali, Ronaldo tak menyerah. Pemain berjuluk CR7 akhirnya menyamai prestasi Messi.
Dalam satu wawancara, Ronaldo mengatakan kunci keberhasilannya adalah dedikasinya 100 persen terhadap pekerjaan dan selalu percaya pada dirinya sendiri. Dia telah mencapai puncak dengan kerja keras dan menjadi teladan bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Menghargai Fans

Ronaldo sangat memperhatikan penggemarnya. Bintang anyar Juventus tahu mereka datang jauh-jauh hanya bertemu dengan dirinya.
Ronaldo sering menghampiri para penggemarnya setiap kali bus tim tiba di mana saja (rekan setimnya biasanya berjalan). Ada banyak contoh di mana dia telah melakukan kunjungan spesial kepada penggemar yang tidak bisa bisa menjumpainya karena sakit dan lain sebagainya.
CR7 berkali-kali mengatakan dirinya bermain untuk para penggemarnya.
Keluarga Nomor Satu

Ronaldo selalu sibuk dengan latihan dan pertandingan. Akan tetapi saat berada di luar lapangan, dia menghabiskan waktunya bersama orang-orang yang dicintainya.
Keluarga sangat penting bagi Ronaldo. Ia menunjukkanya dengan cara merayakan dan menghargai waktu bersama keluarganya.
Ronaldo meninggalkan Irina Shayk karena model asal Rusia itu tak menghormati ibunya. Baginya, ibu harus didahulukan. Kini, Ronaldo telah menemukan cintanya di Georgina Rodriguez dan telah membangun keluarga yang indah.
Bintang asal Portugal tersebut telah memiliki 4 anak. Dan Cristiano menghabiskan waktu luangnya bersama anak-anaknya dan merawat mereka.
Tidak Punya Tato

Tidak seperti pesepak bola lainnya yang merayakan kemenangan dengan membuat tato di tubuhnya. Tapi, Ronaldo tidak begitu.
Bukan tanpa alasan Ronaldo tidak mau mentato tubuhnya. "Saya tidak punya tato karena saya sering mendonorkan darah," tuturnya. Menurut Diretta News, Ronaldo mendonorkan darahnya dua kali dalam setahun.
Di banya negara, tato baru dapat memengaruhi seberapa sering seseorang mendonorkan darah. Dengan masa tunggu antara 6 bulan dan 1 tahun, donor darah dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap kontaminasi silang dan penyakit seperti hepatitis.
Video Menarik
Tottenham Hotspur memastikan lolos ke fase knockout Liga Champions 2018-19 usai sukses menahan imbang Barcelona dengan skor 1-1 dalam laga matchday 6 Grup B yang digelar di Camp Nou, Rabu (12/12) dini hari WIB.
Sumber: Liputan6.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Liga Champions 23 Oktober 2025, 18:29

-
Diincar Banyak Klub, Ini Pernyataan Dusan Vlahovic
Liga Champions 23 Oktober 2025, 17:22
-
Jude Bellingham Akhirnya Sudahi Paceklik Gol, Xabi Alonso: Lanjutkeun!
Liga Champions 23 Oktober 2025, 13:22
-
Juventus Kalah Lagi, Dusan Vlahovic Geram: Standar Klub Ini Bukan Seperti Itu!
Liga Champions 23 Oktober 2025, 11:54
-
Kalah Tipis dari Real Madrid, Igor Tudor: Juventus Layak Dapat Lebih!
Liga Champions 23 Oktober 2025, 11:53
LATEST UPDATE
-
Prediksi BRI Super League: Persik Kediri vs PSM Makassar 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:35
-
Prediksi BRI Super League: Bali United vs Persita Tangerang 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:29
-
Prediksi Real Madrid vs Barcelona 26 Oktober 2025
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 18:29
-
Saksikan dan Nonton Liga Inggris 2025/26: Chelsea vs Sunderland Tayang di Vidio
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:26
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 25-26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:15
-
Prediksi Sassuolo vs AS Roma 26 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 17:53
-
Prediksi Aston Villa vs Manchester City 26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 17:09
-
Manuver Baru Menkeu Purbaya: Rekrut 'Hacker' Perkuat Sistem Coretax
News 24 Oktober 2025, 16:56
-
Cara Cek BLT Kesra 2025 dengan Mudah: Panduan Lengkap Penerima dan Pendaftaran
News 24 Oktober 2025, 16:55
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 16:46
-
Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 16:44
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56






