5 Kesimpulan Laga Brasil vs Portugal
Editor Bolanet | 11 September 2013 23:54
Bola.net - mengalahkan 3-1 dalam uji coba internasional, Rabu (11/9), yang digelar di Gillette Stadium, Foxborough, Massachusetts, Amerika Serikat.
Portugal mencuri gol terlebih dahulu ketika Raul Meireles sukses memanfaatkan back pass gegabah . Namun, Thiago Silva, dan membalikkan skor secara besar-besaran untuk Samba.
Di uji coba sebelumnya, Brasil menang mudah 6-0 atas Australia. Melawan Portugal, pasukan Luiz Felipe Scolari dihadapkan pada tantangan yang lebih berat, tapi pemilik lima gelar Piala Dunia itu sukses melaluinya dengan sempurna.
Portugal, yang tak diperkuat Cristiano Ronaldo akibat cedera, tidak berdaya dan dipaksa menyerah kalah.
Berikut adalah lima kesimpulan yang bisa diambil dari uji coba penuh gengsi tersebut. (br/gia)
Neymar Adalah Penyerang Papan Atas

Neymar membuktikan kelasnya sebagai salah satu penyerang top di pentas internasional.
Tak perlu diragukan lagi, bintang Barcelona itu akan menjadi pilar Brasil selama beberapa periode ke depan, termasuk ketika mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan.
Kala melawan Portugal, Neymar mencetak sebuah gol brilian hasil perpaduan antara kecepatan, keseimbangan, skill, serta insting yang mematikan. Kini, koleksinya menjadi 26 gol dalam 42 pertandingan.
Di era modern ini, tak banyak forward yang sanggup memberikan rasa takut secara konstan serta mendapat respek dari para pemain lawan. Namun, Neymar adalah satu dari yang jumlahnya sedikit itu.
Menjagokan Neymar untuk jadi peraih Sepatu Emas di Brasil 2014 pun rasanya bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal.
Nani Bukan Ronaldo

Tanpa Cristiano Ronaldo, Portugal tidak ada apa-apanya. Siapa pun tak bisa menggantikan perannya. Begitulah anggapan banyak pihak. Setelah ditekuk Brasil, opini itu semakin menguat.
Nani, yang diplot sebagai pengganti Ronaldo untuk meladeni Brasil, tidak sanggup memberi kontribusi berarti. Winger Manchester United itu memang tak selevel Ronaldo, tapi dia adalah opsi alternatif terbaik kalau sang bintang Real Madrid absen. Sayang, teori kadang tak sejalan dengan kenyataan.
Seperti halnya Ronaldo, Nani juga seorang dribbler hebat yang kerap menusuk dari sayap dan merepotkan barisan pertahanan lawan. Namun, Nani bukanlah Ronaldo.
Melawan Brasil, Nani 'membuktikan' hal tersebut. Sejumlah free kick dalam zona tembak Ronaldo tak bisa dimanfaatkannya dengan maksimal. Sebuah sundulan jarak dekat pun dikirimnya melebar dari gawang.
Satu lagi, Nani belum mencetak gol untuk Portugal sejak November 2011 silam.
Brasil Butuh Cafu Baru

Cafu adalah salah satu bek kanan terbaik yang pernah dimiliki Brasil.
Sekarang, banyak calon penerusnya. Dua nama terdepan mungkin Maicon dan Dani Alves, tapi mereka masih belum bisa menandingi seorang Cafu.
Maicon saat ini bukan lagi pilihan pertama untuk menempati sektor bek kanan Brasil. Bek AS Roma itu sekarang hanya jadi pelapis Alves.
Saat melawan Portugal, Maicon diberi kesempatan jadi starter dan dia merusaknya dengan sebuah blunder yang berbuah gol tunggal tim lawan. Maicon sudah lewat masa kejayaannya. Namun, Alves juga tidak sempurna.
Bek Barcelona itu pun kerap melakukan sejumlah kesalahan saat bertahan.
Publik Brasil pasti merindukan masa-masa seperti saat mereka masih memiliki Cafu bertahun-tahun silam.
Publik Amerika Cinta Sepak Bola

Sebanyak 62.380 fans hadir di Gillette Stadium untuk menyaksikan laga Brasil kontra Portugal. Melihat animo masyarakat setempat, yang biasanya lebih identik dengan olahraga lain, tak heran kenapa uji coba ini digelar di Amerika Serikat.
Sebagai perbandingan, saat Brasil melawan Australia, 'hanya' ada 40.966 penonton di Brasilia.
Level lawan serta laga yang digelar tepat di Hari Kemerdekaan Brasil memang harus dipertimbangkan. Namun, terlepas dari dua hal itu, sambutan impresif publik Amerika tetap pantas mendapat acungan jempol.
Brasil Butuh Lawan Tangguh

Dari sekarang sampai Piala Dunia, Brasil harus bermain melawan tim-tim berkualitas sesering mungkin agar mereka bisa siap tempur saat turnamen akbar itu digelar di rumah sendiri tahun depan.
Dari pembantaian 6-0 kala melawan Australia pada 8 September kemarin mungkin tak banyak pelajaran yang bisa dipetik oleh Scolari kalau dibandingkan dengan kemenangan impresif atas Portugal.
Pasalnya, menghabisi lawan yang levelnya di bawah bukanlah hal sulit bagi Brasil. Namun, lain ceritanya apabila tim yang dihadapi sama-sama berstatus world class.
Di Piala Dunia, tim paling lemah pun kadang sanggup mengejutkan para raksasa, apalagi tim-tim tradisional yang sudah mapan dan memiliki skuad berkualitas.
Coba saja bayangkan seandainya Brasil hanya beruji coba melawan tim-tim 'sekelas' Australia sampai hari H nanti, lalu di panggung utama mereka dipertemukan dengan Lionel Messi dan kawan-kawan dari kubu rival bebuyutan Argentina. Brasil pasti kesulitan.
Oleh karena itulah, Brasil harus masuk 'mode turnamen' sedini mungkin.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Al Nassr Sempurna Lagi, Ronaldo dan Joao Felix Jadi Pembeda
Asia 26 Oktober 2025, 03:16
-
Apakah Kylian Mbappe Sudah Jadi Pengganti Cristiano Ronaldo di Real Madrid?
Liga Spanyol 23 Oktober 2025, 22:59
-
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
Asia 22 Oktober 2025, 22:57
LATEST UPDATE
-
Live Streaming Bodo/Glimt vs AS Monaco - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 5 November 2025, 01:58
-
Live Streaming PSG vs Bayern Munchen - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 5 November 2025, 01:55
-
Live Streaming Liverpool vs Real Madrid - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 5 November 2025, 01:54
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Berharap Bisa Curi Perhatian di Laga Liverpool vs Real Madrid
Editorial 4 November 2025, 13:20
-
10 Pemain dengan Total Transfer Paling Gila di Dunia, Neymar Tembus Rp7,68 Triliun!
Editorial 31 Oktober 2025, 15:01
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17












