5 Transfer Terburuk Internazionale
Editor Bolanet | 21 Januari 2014 14:38
Bola.net - Era baru Internazionale baru-baru ini diguncang dengan kabar tak sedap. Klub yang baru saja dikuasai oleh Erick Thohir itu kabarnya sudah menyetujui proposal tukar guling Fredy Guarin dengan Mirko Vucinic.
Hal tersebut kemudian memicu kemarahan di antara tifosi Inter. Tak lama kemudian, perwakilan fans garis keras Nerazurri dari Curva Nod, mengirimkan pernyataan tertulis pada Thohir sebagai bentuk peringatan untuk tidak melemahkan klub dan justru memperkuat tim rival.
Nah, andai memang benar Guarin nantinya menjadi penggawa , maka ini bukan kali pertama Inter membuat blunder di dalam kebijakan transfer mereka. Terutama di era Massimo Moratti, yang belum lama ini digantikan Thohir, ada banyak kesalahan transfer yang membuat klub sekota AC Milan itu menderita kerugian.
Berikut Bolanet telah mengumpulkan 5 transfer terburuk Internazionale selama era Moratti. Mari kita simak satu-persatu. (bola/rer)
Fabian Carini

Carini sudah mulai menarik perhatian Inter setelah ia bermain dengan amat hebat di Copa Ameria 2003. Namun selanjutnya karirnya tak pernah berkembang. Tak sekalipun ia bisa mengancam posisi Francesco Toldo kala itu sebagai penjaga gawang utama Inter.
Guna memberinya jam terbang, klub kemudian meminjamkannya ke beberapa tim lain. Parahnya, setelah kembali Carini justru menjadi kiper cadangan keempat Toldo. Tentunya ini tak terlepas dari kedatangan Julio Cesar dan pemain senior Orlandoni. Hingga Carini memutuskan hengkang, ia hanya bermain sebanyak empat kali untuk Inter.
Kesimpulannya, Inter membelinya seharga Cannavaro hanya untuk bermain sebanyak empat pertandingan. Di seberang sana, Cannavaro mengalami musim yang hebat di Turin dan bahkan menjadi pemain terbaik dunia tahun 2006.
David Suazo

Inter bersaing hebat dengan Milan untuk mendapatkan Suazo. Mereka akhirnya berhasil, namun ternyata perjuangan yang dilakukan klub benar-benar tidak sepadan. Suazo tidak pernah lagi tampil seperti hari-harinya di Cagliari. Ia tertatih untuk menembus tim utama.
Bahkan pemain muda seperti Mario Balotelli mengalahkannya dengan status super sub, apalagi bersaing dengan penggawa Inter lain seperti Crespo, Cruz, dan Ibrahimovic. Ia kemudian sempat dipinjamkan ke Benfica dan Genoa, namun gagal di kedua klub tersebut.
Sekembalinya ke Inter, Suazo mengalami cedera parah dan tak bermain di sepanjang musim 10/11. Juni 2011, Inter tak lagi memperpanjang kontraknya.
Amantino Mancini

Namun setelah menyelesaikan kesepakatan kontrak dengan Inter, nampaknya Mancini meninggalkan skill-nya di Roma. Ia tak pernah lagi menunjukkan kecepatan, trik olah bola, dribble cantik, dan semua hal yang dulu membuatnya disegani oleh lini belakang lawan.
Setelah dua musim meredup di Inter, Mancini dipinjamkan ke Milan untuk kemudian mengkonfirmasi fakta bahwa ia memang sudah habis.
Francesco Coco

Inter pun tak ragu menawarkan 22,5 juta Euro pada Milan untuk Coco dan menambahkan Seedorf di dalam kesepakatan yang mereka susun. Proposal tersebut diterima dan roda nasib kemudian berbicara.
Seedorf menikmati era sukses di Milan, ia menjadi sosok vital ketika timnya memenangkan gelar Serie A dan dua Liga Champions.
Di sisi lain, Coco lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang perawatan. Butuh dua tahun baginya sebelum bisa kembali beraksi di lapangan. Namun performanya sudah banyak menurun dan bahkan makin memburuk. Inter kemudian sempat meminjamkannya ke Livorno dan Torino, namun itu tak banyak membantu.
Begitu Coco menyelesaikan masa pinjamannya di Inter, ia memutuskan untuk pensiun dari sepakbola pada tahun 2007. Total, ia hanya bermain sebanyak 68 kali untuk klub dan tak semuanya menjadi starter.
Ricardo Quaresma

Quaresma banyak mengecewakan tifosi Inter karena ia kerap salah melakukan operan dan tak maksimal dalam memanfaatkan peluang mencetak gol.
Tampil mengecewakan di Italia, Quaresma mencoba peruntungan di London ketika ia dipinjamkan ke Chelsea. Namun hasilnya tak jauh berbeda. Di sana ia hanya bermain sebanyak empat kali.
Kembali lagi ke Giuseppe Meazza, Mourinho masih menyimpan sedikit harapan untuk Quresma. Ia memberikannya nomor punggung 7, yang sebelumnya pernah dikenakan oleh Luis Figo. Namun tindakan tersebut masih gagal mengangkat motivasi Quaresma. Akhirnya kesabaran Mou habis. Ia merekrut Goran Pandev dengan gratis dan semenjak saat itu Quaresma tak pernah lagi terlihat di klub.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Napoli vs Atalanta 23 November 2025
Liga Italia 22 November 2025, 02:45
-
Daftar Pemain Juventus untuk Lawan Fiorentina: Dusan Vlahovic Termasuk
Liga Italia 22 November 2025, 01:19
-
Prediksi Fiorentina vs Juventus 23 November 2025
Liga Italia 22 November 2025, 00:00
-
8 Pelatih yang Pernah Tangani Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 22:07
LATEST UPDATE
-
Daftar Pembalap JuniorGP 2025: Veda Ega Pratama Jadi Wakil Indonesia
Otomotif 22 November 2025, 15:09
-
Jadwal Lengkap JuniorGP 2025: Ada Veda Ega Pratama Lho!
Otomotif 22 November 2025, 15:09
-
Spalletti Blak-blakan Soal Kenan Yildiz: Dia Pemecah Kebuntuan Juventus!
Liga Italia 22 November 2025, 15:00
-
Jadwal Liga Inggris Hari Ini, Sabtu 22 November 2025: Chelsea & Liverpool Beraksi
Liga Inggris 22 November 2025, 14:26
-
Curhat Pedih Emerson Royal: Di Milan Saya Dikritik Lebih Parah dari Cristiano Ronaldo!
Liga Italia 22 November 2025, 14:02
-
Spalletti Tunda Revolusi 4 Bek Juventus Jelang Lawan Fiorentina, Kenapa?
Liga Italia 22 November 2025, 13:45
-
Link Live Streaming Persebaya vs Arema di Vidio BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 22 November 2025, 13:21
-
Persebaya vs Arema: Walau Skuad Pincang, Singo Edan Tetap Pede Bisa Hapus Kutukan
Bola Indonesia 22 November 2025, 12:54
LATEST EDITORIAL
-
8 Pelatih yang Pernah Tangani Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 22:07
-
Derby della Madonnina: 5 Legenda yang Pernah Membela Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 21:12










