6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini

Aga Deta | 29 Oktober 2025 14:06
6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini
Ekspresi Ruben Amorim dalam laga Liverpool vs Manchester United, Minggu (19/10/2025). (c) AP Photo/Ian Hodgson

Bola.net - Manchester United perlahan menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di bawah asuhan Ruben Amorim. Setelah awal musim yang mengecewakan, performa mereka kini mulai stabil dan menjanjikan.

Luke Shaw sempat membuat pernyataan berani sebelum musim dimulai. Ia menegaskan bahwa target United haruslah memenangkan Premier League, meski banyak yang menganggap hal itu sebagai mimpi kosong.

Advertisement

Kenyataannya, musim sempat berjalan jauh dari harapan. Dari enam laga awal, United hanya menang dua kali dan bahkan terpuruk di peringkat ke-14 pada akhir September.

Namun, segalanya berubah dalam beberapa pekan terakhir. Kemenangan atas Sunderland menjadi titik balik yang memantik semangat baru di ruang ganti.

Momentum positif itu terus berlanjut dengan kemenangan di Anfield dan hasil gemilang melawan Brighton. Kini, jarak mereka dengan puncak klasemen mulai terpangkas secara signifikan.

Berikut enam faktor menjadi alasan mengapa mereka bisa bersaing untuk gelar musim ini.

1 dari 6 halaman

1. Kombinasi Mematikan Mbeumo dan Amad

1. Kombinasi Mematikan Mbeumo dan Amad

Selebrasi Bryan Mbeumo dalam laga Premier League antara Manchester United vs Brighton, Sabtu (25/10/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson

Kedatangan Bryan Mbeumo senilai 71 juta pounds sempat menimbulkan kekhawatiran bagi Amad Diallo. Namun keduanya justru menciptakan kolaborasi mematikan di sisi kanan permainan.

Amad kini berperan sebagai wing-back, sementara Mbeumo menjadi salah satu penyerang di formasi 3-4-3. Kombinasi keduanya menjadi senjata utama dalam kebangkitan United.

Mereka tampil padu melawan Liverpool ketika Amad mengirim umpan brilian yang diselesaikan Mbeumo dengan tenang. Hubungan mereka di lapangan juga diperkuat dengan kedekatan di luar lapangan.

Mbeumo kini tercatat mencetak enam kontribusi gol dari 10 laga pertamanya. Jika bisa mempertahankan performa hingga usai Piala Afrika, duet ini berpotensi menjadi pembeda dalam perburuan gelar.

2 dari 6 halaman

2. Matheus Cunha, Pemain Spesial yang Mulai Menyala

2. Matheus Cunha, Pemain Spesial yang Mulai Menyala

Perebutan bola antara Matheus Cunha dengan Ferdi Kadioglu di laga Manchester United vs Brighton. (c) AP Photo/Dave Thompson

Matheus Cunha sempat kesulitan menyesuaikan diri setelah bergabung seharga 62,5 juta pounds dari Wolves. Ia gagal mencetak gol dalam delapan laga awal sebelum akhirnya menemukan sentuhan terbaiknya.

Gol indah ke gawang Brighton menjadi momen kebangkitan bagi striker asal Brasil itu. Selebrasinya di depan Stretford End menggambarkan kelegaan dan keyakinan baru.

Amorim memuji kontribusi Cunha yang disebut membawa energi dan kenyamanan bermain di level tertinggi. Meski harus meningkatkan aspek bertahan, Cunha dianggap pemain spesial dengan potensi besar.

Konsistensi akan menjadi kunci bagi Cunha untuk terus berkembang. Dengan kualitas dan pengalaman Premier League-nya, ia bisa menjadi salah satu penentu sukses United musim ini.

3 dari 6 halaman

3. De Ligt Mulai Tumbuh Dewasa

3. De Ligt Mulai Tumbuh Dewasa

Matthijs de Ligt merayakan kemenangan usai laga Manchester United vs Real Sociedad di Liga Europa, Jumat (14/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Dave Thompson

Musim lalu menjadi masa sulit bagi Matthijs de Ligt di Old Trafford. Namun musim ini, bek asal Belanda itu tampil jauh lebih solid dan percaya diri.

De Ligt kini menjadi pilihan utama Amorim di jantung pertahanan, menggantikan Harry Maguire. Ketangguhan fisik, kemampuan membaca permainan, dan kepemimpinannya mulai terlihat jelas.

Ia mengaku performanya meningkat karena menjalani pramusim penuh untuk pertama kali dalam enam tahun. Kondisi fisik dan mentalnya kini berada di level terbaik sejak masa Ajax.

United butuh pertahanan tangguh untuk bersaing di papan atas, dan De Ligt sedang memainkan peran penting dalam membangunnya. Ia kini tampak siap memenuhi ekspektasi besar yang dulu sempat membebaninya.

4 dari 6 halaman

4. Krisis Kiper Akhirnya Teratasi

4. Krisis Kiper Akhirnya Teratasi

Aksi Senne Lammens dalam laga Manchester United vs Brighton di Premier League, Sabtu (25/10/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson

Setelah bertahun-tahun tanpa penjaga gawang yang benar-benar bisa diandalkan, United akhirnya menemukan sosok tepat. Senne Lammens, kiper muda asal Belgia, tampil gemilang sejak debutnya.

Kedatangannya senilai 18 juta pounds dari Royal Antwerp langsung membawa perubahan besar. Ia tampil tenang dan membuat penyelamatan penting melawan Sunderland, Liverpool, dan Brighton.

Lammens juga memberi rasa aman bagi lini belakang dengan refleks cepat dan distribusi bola yang akurat. Gaya mainnya membuat United lebih efisien saat melakukan transisi.

Masih terlalu dini menyebutnya kiper kelas dunia, namun dampaknya sudah terasa nyata. United kini memiliki penjaga gawang yang bisa dipercaya dalam misi kembali ke puncak Premier League.

5 dari 6 halaman

5. Pergeseran Budaya Besar di Old Trafford

5. Pergeseran Budaya Besar di Old Trafford

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim (c) AP Photo/Dave Thompson

Ruben Amorim melakukan transformasi besar di tubuh klub. Ia menyingkirkan pemain dengan ego besar dan membangun kembali semangat kolektif di ruang ganti.

Nama-nama seperti Marcus Rashford, Antony, Jadon Sancho, dan Andre Onana didepak demi menjaga keharmonisan tim. Kini, skuad United terlihat lebih kompak dan rela bekerja keras satu sama lain.

Amorim juga memperbaiki sistem rotasi dan pemulihan pemain, membuat cedera menurun drastis. Para pemain seperti Casemiro, Mason Mount, dan Amad tampil lebih stabil dan fokus.

United memang belum sempurna, tetapi rasa lapar dan tekad baru sudah terlihat. Amorim berhasil mengubah suasana tim menjadi lebih sehat dan kompetitif.

6 dari 6 halaman

6. Penurunan Kualitas Rival Utama

6. Penurunan Kualitas Rival Utama

PElatih Liverpool, Arne Slot, memasukkan Joe Gomez dalam pertandingan Premier League melawan Brentford di London, Sabtu, 25 Oktober 2025 (c) AP Photo/Dave Shopland

Keberhasilan United juga didukung penurunan performa rival-rival utama. Manchester City dan Liverpool tidak lagi seganas musim-musim sebelumnya.

City kini terlalu bergantung pada Erling Haaland, sementara permainan kolektif mereka melemah. Liverpool di bawah Arne Slot justru terpuruk dengan empat kekalahan beruntun.

Arsenal memang masih di puncak klasemen, tetapi permainan mereka belum seefektif musim lalu. Mikel Arteta tampak lebih konservatif, mengandalkan bola mati untuk mencetak gol.

Kondisi ini membuka peluang bagi United untuk menyusul. Jika konsistensi bisa dijaga, Ruben Amorim berpotensi membawa Setan Merah kembali bersaing di jalur juara Premier League.

Sumber: Goal

LATEST UPDATE