8 Pemain Premier League yang Pernah Kena Sanksi Doping, Mudryk Berikutnya?

Aga Deta | 20 Juni 2025 15:42

Pemain Chelsea Mykhailo Mudryk dalam pertandingan Premier League melawan Newcastle di Stamford Bridge, 27 Oktober 2024. (c) AP Photo/Dave Shopland

Bola.net - Mykhailo Mudryk terancam sanksi berat usai didakwa melanggar aturan anti-doping FA. Jika terbukti bersalah, pemain Chelsea itu bisa absen hingga empat tahun.

Isu doping memang bukan hal baru di sepak bola Inggris. Beberapa nama besar pernah merasakannya lebih dulu.

Pelanggaran seperti ini selalu menimbulkan kehebohan di kalangan suporter dan media. Terlebih jika melibatkan pemain dari klub papan atas Premier League.

Dalam sejarahnya, FA telah menjatuhkan hukuman kepada sejumlah pemain yang terbukti menggunakan zat terlarang. Mulai dari kasus ringan hingga larangan bermain panjang.

Berikut ini kami sajikan delapan pemain yang pernah menerima sanksi doping di Inggris.

Perjalanan Alejandro Garnacho Berseragam Chelsea

Drama Kocak di Carabao Cup: Wesley Fofana Terkapar Gara-Gara Ulah Kiper Chelsea Sendiri

1 dari 8 halaman

1. Chris Armstrong

Bola-bola siap di lapangan sebelum pertandingan Premier League antara West Ham United dan Brentford di London Stadium. (c) AP Photo/Steve Luciano

Tahun 1995, Chris Armstrong mencetak sejarah kelam sebagai pemain Premier League pertama yang gagal tes doping karena konsumsi ganja. Hukuman empat laga ia jalani saat masih memperkuat Crystal Palace.

Setelah itu, ia direkrut Tottenham dan tampil cukup produktif dengan mencetak 62 gol dalam 173 penampilan. Armstrong kala itu disebut sebagai penerus Jurgen Klinsmann di lini depan Spurs.

Namun kehidupan pribadinya terus dihantui masalah narkoba. Dari penangkapan tahun 2016 hingga rehabilitasi pada 2021, Armstrong berjuang menghadapi dampak ketergantungan obat dan alkohol.

Jadwal Carabao Cup Pekan Ini Live di Vidio, 24-25 September 2025

Hargreaves Syok Chelsea dan MU Tak Rekrut Donnarumma yang Harganya Murah Meriah

2 dari 8 halaman

2. Mark Bosnich

Ilustrasi sepak bola. (c) AP Photo

Chelsea memecat Mark Bosnich usai ia terbukti melanggar aturan doping FA. Akibatnya, kiper asal Australia itu harus absen selama sembilan bulan dari dunia sepak bola.

Bosnich sampai sekarang mengklaim bahwa ia dijebak karena minuman yang ia konsumsi telah dicampur. Ia menegaskan baru menggunakan narkoba setelah kariernya di lapangan rumput selesai.

Sayangnya, usai hengkang dari Chelsea, Bosnich jatuh dalam jeratan kokain. Ia kini aktif membagikan kisah perjuangan pribadinya melawan kecanduan.

Chelsea yang Aneh: Madueke Lebih Baik dari Garnacho, Ngapain Dijual ke Arsenal!

Daftar Lengkap Tim Lolos Babak 16 Besar Carabao Cup 2025/2026

3 dari 8 halaman

3. Rio Ferdinand

Rio Ferdinand (c) AFP

Rio Ferdinand sebenarnya tidak gagal dalam tes doping, tapi absen saat dipanggil. Karena hal itu, ia dihukum larangan bermain delapan bulan oleh otoritas sepak bola Inggris.

Pada September 2003, Ferdinand seharusnya menjalani tes doping di pusat latihan Manchester United. Namun, ia tak muncul hingga akhirnya dinyatakan melakukan pelanggaran.

Sanksi itu membuatnya melewatkan sebagian besar musim bersama MU dan tak bisa membela Inggris di Euro 2004. Ia juga harus membayar denda sebesar £50.000.

Rekap Hasil Carabao Cup Tadi Malam: Liverpool dan Chelsea Susah Payah Kalahkan Lawan Masing-masing

Rapor Pemain Chelsea Usai Nyaris Kalah Lawan Lincoln: Bintang Muda Pahlawan, Kapten Jadi Ampas!

4 dari 8 halaman

4. Adrian Mutu

Adrian Mutu. (c) AFP/Adrian Dennis

Adrian Mutu mengalami momen kelam saat membela Chelsea setelah dinyatakan positif menggunakan kokain pada 2004. Ia pun terkena sanksi larangan bermain yang merusak kariernya di Inggris.

Pemain asal Rumania itu sebelumnya tampil menjanjikan dengan 10 gol di musim debutnya. Namun, konflik dengan Jose Mourinho membuatnya jarang dimainkan pada musim berikutnya.

Masalah hukum pun muncul, dan Mutu diminta membayar kompensasi senilai £15,2 juta karena melanggar kontrak. Untungnya, ia menemukan kembali performa terbaiknya bersama Fiorentina di Serie A.

5 dari 8 halaman

5. Nathan Blake

Ilustrasi Premier League (c) AP Photo

Mantan striker Wales, Nathan Blake, pernah mencicipi Premier League bersama Bolton, Blackburn, hingga Wolves. Namun kariernya meredup setelah terkena sanksi larangan bermain enam bulan akibat narkoba pada 2005.

Saat hukuman dijatuhkan, Blake tidak terikat klub karena baru saja dilepas Leicester City. Setelah masa larangan berakhir, ia sempat merumput lagi di Newport County, tapi tak bertahan lama.

Hanya beberapa bulan bermain, Blake memutuskan gantung sepatu. Insiden tersebut menjadi akhir dari perjalanan karier yang sempat bersinar di kompetisi elite Inggris.

6 dari 8 halaman

6. Abel Xavier

Bola dalam laga Liga Champions antara Barcelona vs Benfica, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Emilio Morenatti

Abel Xavier juga termasuk pemain Premier League yang mendapat sanksi karena doping. Bek asal Portugal ini terbukti memakai steroid methandrostenolone saat bermain untuk Middlesbrough.

Ia dinyatakan positif usai laga kontra Skoda Xanthi di UEFA Cup pada 2005. Hukuman awalnya 18 bulan, tapi kemudian dipangkas menjadi satu tahun setelah proses banding.

Xavier sempat kembali ke lapangan, tetapi absen dari perjalanan Middlesbrough menuju final UEFA Cup. Insiden ini menjadi noda besar dalam perjalanan kariernya di level Eropa.

7 dari 8 halaman

7. Kolo Toure

Kolo Toure (c) AFP

Kolo Toure diskors enam bulan usai gagal tes doping pada Maret 2011. Ia rupanya menenggak obat diet milik sang istri demi menjaga berat badannya tetap stabil.

Kesalahan itu membuatnya absen di final Piala FA saat Manchester City meraih gelar. Tak hanya itu, gajinya juga dipotong selama enam minggu sebagai bentuk sanksi internal klub.

“Berat badan saya sempat naik, dan saya ingin menurunkannya secepat mungkin,” ungkap Toure. Ia pun mengaku kaget karena tak menyadari bahwa tindakan kecil itu bisa berdampak besar.

8 dari 8 halaman

8. Paddy Kenny

Ilustrasi sepak bola (c) AP Photo

Paddy Kenny terkena sanksi doping setelah hasil tes menunjukkan kandungan ephedrine dalam tubuhnya. Zat stimulan itu berasal dari obat batuk yang ia konsumsi setelah kekalahan di final play-off lawan Burnley.

Ia membantah tuduhan doping dengan sengaja dan menjelaskan bahwa itu murni kesalahan karena kelalaian. “Saya tidak curang, tapi saya lalai karena tak tahu isi obat yang saya minum,” ujarnya.

Untungnya, klubnya saat itu, Sheffield United, tidak meninggalkannya di masa sulit. Kenny pun tetap melanjutkan kariernya setelah melewati badai tersebut.

TAG TERKAIT