ANALISIS: Fiorentina 4-2 Juventus, Penghancuran Diri Bianconeri
Editor Bolanet | 21 Oktober 2013 10:17
Bola.net - Self destruction - penghancuran diri. Mungkin, itulah dua kata paling tepat untuk menggambarkan kekalahan 2-4 di kandang pada giornata 8 Serie A 2013/14.
Pasukan Antonio Conte mengalami sebuah mimpi yang sangat buruk di Artemio Franchi, Minggu (20/10). Unggul 2-0 di babak pertama melalui penalti Carlos Tevez dan gol Paul Pogba, Bianconeri dipaksa pulang dengan tangan hampa setelah sejumlah kesalahan fatal mereka membuat La Viola bisa membalikkan skor secara besar-besaran di babak kedua lewat pemain pengganti serta hat-trick Giuseppe Rossi.
Formasi 4-3-2-1 yang diterapkan Vincenzo Montella terbukti tepat untuk meredam sang juara bertahan, yang barisan tengahnya sangat kuat.
Hasilnya efektif. Trio David Pizarro, Alberto Aquilani serta Matias Fernandez (masuk menggantikan Massimo Ambrosini yang cedera pada babak pertama) sanggup memenangi duel di lini tengah dan membatasi gerakan Andrea Pirlo, motor permainan Juventus. Meski sang regista tak dikekang secara sempurna dan masih bisa membukukan 61 operan dengan akurasi 85%, 9 accurate long balls serta 2 key pass, itu sudah cukup bagi Fiorentina untuk mematikan salah satu sumber ancaman.
Serangan Juventus lebih terfokus lewat tengah dan kanan, di mana berdiri Pirlo, Pogba serta Tevez. Dua nama terakhir itulah pelakon terbaik Juventus dalam laga di Firenze. Tevez melepas total 6 shot (2 on target) dan mencetak gol pembuka lewat titik putih setelah dirinya dilanggar Gonzalo Rodriguez di area terlarang. Pogba sendiri berperan besar dengan 5 dribel sukses dan menggandakan keunggulan Juventus lewat satu-satunya tembakan yang dia hasilkan setelah Juan Cuadrado gagal menyapu bola secara sempurna..
Semua berubah total di paruh kedua. Kuncinya adalah pergantian pemain yang dilakukan Montella. Keputusannya memasukkan Joaquin untuk Aquilani terbilang krusial. Serangan Fiorentina jadi lebih hidup di ketiga penjuru.
Pada menit 65, akselerasi Fernandez dihentikan Kwadwo Asamoah di area terlarang dan wasit pun menunjuk titik putih. Rossi menaklukkan Gianluigi Buffon, mencetak golnya yang keenam dalam delapan pertandingan dan megawali comeback sensasional Fiorentina.
Beberapa menit berselang, Juventus melihat sebuah skenario yang pasti tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Hanya dalam kurun waktu lima menit, barisan pertahanan mereka dicabik habis oleh Fiorentina dengan tiga gol pembalik keadaan!
Di menit 76, akibat kesalahan Buffon dalam mengantisipasi arah tendangan Rossi, skor berubah jadi 2-2. Pada menit 78, para pemain Juventus seolah tak mendeteksi keberadaan Joaquin di dalam area sehingga winger Spanyol itu leluasa menerima operan Borja Valero dan mengubah skor jadi 3-2. Tak cukup sampai di situ, pada menit 80, saat Juventus memajukan barisannya demi mencetak gol balasan, mereka ditikam serangan balik cepat Fiorentina lewat speed Cuadrado dan dituntaskan Rossi untuk gol ketiganya sekaligus gol keempat Fiorentina.
Rossi bermain fantastis dan mendapat standing ovation begitu ditarik keluar di penghujung laga. Sementara itu, bagi Buffon, ini adalah pengalaman yang pasti tak mau diingatnya. Tidak setiap hari kita melihat sang portiere nomor satu Italia kebobolan empat gol dalam satu laga. Namun, Fiorentina melakukannya, seperti saat Spanyol menghantam Italia 4-0 di final Euro 2012 dan Brasil memukul Azzurri 4-2 di Piala Konfederasi 2013.
Secara keseluruhan, Juventus sebenarnya memiliki banyak peluang gol (8 shot on target), tetapi kegagalan memaksimalkannya dipadu dengan sejumlah kelengahan dalam bertahan telah membuat mereka melakukan penghancuran diri.
Conte, yang tiga pergantian pemainnya tak bisa memberi dampak positif, harus melihat Juventus menelan kekalahan perdana di Serie A musim ini. Sejak ditangani Conte, ini merupakan kali pertama Juventus kemasukan empat gol dalam satu pertandingan.
Sementara itu, berkat perjuangan keras dan semangat pantang menyerahnya, Fiorentina pun sukes memutus catatan buruk 15 tahun tanpa kemenangan kandang atas La Vecchia Signora.
*Semua data dan statistik via WhoScored.com. (bola/gia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ketika Lemahnya Kedalaman Skuad AC Milan Terlihat dengan Jelas
Liga Italia 6 Desember 2025, 16:39
-
Tempat Menonton Inter vs Como: Link Live Streaming dan Jadwal Kick-off di San Siro
Liga Italia 6 Desember 2025, 15:55
-
Inter vs Como: Wasit yang 'Bersahabat' dengan Nerazzurri
Liga Italia 6 Desember 2025, 13:59
-
Osimhen Menuju Juventus? Potensi Transfer yang Bisa Mengubah Peta Kekuatan Serie A
Liga Italia 6 Desember 2025, 13:24
-
Napoli vs Juventus: Kapasitas untuk Saling Melukai meski Skuad Tidak Utuh
Liga Italia 6 Desember 2025, 13:13
LATEST UPDATE
-
Rekomendasi 4 HP Samsung Rp2 Jutaan yang Siap Menemani Liburan Akhir Tahun tanpa Drama Lemot
News 8 Desember 2025, 03:13
-
Prediksi Wolves vs Man United 9 Desember 2025
Liga Inggris 8 Desember 2025, 03:00
-
Prediksi Torino vs Milan 9 Desember 2025
Liga Italia 8 Desember 2025, 02:45
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Mohamed Salah Usai Situasi Memanas di Liverpool
Liga Inggris 8 Desember 2025, 02:31
-
Jadwal Lengkap Tim Indonesia di SEA Games 2025: Sepak Bola, Futsal, hingga Voli
Tim Nasional 8 Desember 2025, 02:21
-
SEA Games 2025: Sumardji Dorong Timnas Indonesia U-22 Tampil All Out Lawan Filipina
Tim Nasional 7 Desember 2025, 23:56
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26








