EDITORIAL: Resolusi 2014 Bonek, Resolusi Jihad
Editor Bolanet | 4 Januari 2014 10:37
Bola.net -
Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita, saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: Merdeka atau Mati! pekik Bung Tomo, jelang palagan akbar 10 November 1945.
Seruan Bung Tomo melalui corong Radio Pemberontak tersebut sukses membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya. Usai mendengar pesan melalui pidato -yang dikenal sebagai Resolusi Jihad ini- rela menyabung nyawa, melawan tirani penjajahan. Mereka lebih rela nyawa berpisah dengan raga ketimbang identitas sebagai bangsa berdaulat, yang baru diproklamirkan 17 Agustus 1945, dihilangkan oleh para tiran tersebut.
Jumat (03/01), Arek-arek Suroboyo kembali menunjukkan nyali mereka menentang penjajahan. Mereka kembali turun ke jalan menentang upaya penghilangan identitas klub kesayangan mereka Persebaya, yang telah dirajut sejak 1927.
Berkat 'rekonsiliasi' yang dipandegani Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, sejarah Persebaya, sebagai sebuah klub, dipungkasi secara semena-mena oleh PSSI. Sebagai gantinya, sebuah tim, yang dibentuk sejak 2010, dipacak sebagai Persebaya (yang dianggap) resmi.
Meski protes dan sindiran, ihwal perusakan sejarah ini, bersahutan dari berbagai penjuru, PSSI bergeming. Bahkan, Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono menganggap masalah ini sudah tuntas. Persebaya yang mereka akui adalah yang dibentuk 2010 lalu.
Arek-arek Suroboyo ini sadar. Perjuangan mereka tak mudah. Yang mereka hadapi adalah kekuatan yang memiliki kekuasaan politik dan sumber dana yang nyaris tak terbatas. Tapi, menurut Andie Peci -salah seorang tokoh penentang dimatikannya sejarah tersebut- tak ada pilihan lain bagi mereka selain melawan.
Sudah menjadi kewajiban kami untuk membela Persebaya. Ini juga sebagai pendidikan bagi suporter-suporter lain agar tak hanya berdiam diri kala melihat ada yang salah dalam sepakbola nasional ini, ujar Andie.
Aksi kita hari ini, Jumat (03/01), juga sebagai jawaban bagi Joko Driyono yang mengatakan masalah Persebaya sudah tuntas. Aksi ini menunjukkan bahwa masalah belum tuntas, sambungnya.
Bagi Arek-arek Suroboyo tersebut, aksi mereka di kantor Walikota Surabaya tersebut adalah point of no return. Tak ada jalan berputar untuk kembali sebelum berhasil. Bagi mereka, hanya ada satu pilihan Persebaya -yang memiliki sejarah sejak 1927- atau mati.
Di pergantian tahun ini, lazim orang sibuk mengeluarkan resolusi. Bagi Arek Suroboyo, resolusi tahun 2014 ini telah jelas: Resolusi Jihad.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Sayang Sekali! 10 Bintang Sepak Bola yang Tak Pernah Angkat Trofi Liga Champions
Editorial 28 Agustus 2025, 15:45 -
4 Pemain yang Bisa Jadi Rekrutan Terakhir Manchester United di Bursa Transfer
Liga Inggris 27 Agustus 2025, 13:00
LATEST UPDATE
-
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
Liga Spanyol 6 September 2025, 12:34 -
Kata-kata Pertama Miliano Jonathans Setelah Debut Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 12:24 -
Patrick Dorgu Terkejut dengan Keputusan Manchester United di Bursa Transfer
Liga Inggris 6 September 2025, 12:17 -
Jadwal Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025, Live SCTV, Indosiar, dan Vidio
Tim Nasional 6 September 2025, 12:11 -
Gawat! Man City Bisa Tanpa 10 Pemain Saat Derby Kontra MU
Liga Inggris 6 September 2025, 12:05 -
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 12:04 -
Harga Emas Antam dan Perhiasan Kompak Naik Hari Ini, Simak Rincian Lengkapnya
News 6 September 2025, 11:41 -
Pakar Cedera Ungkap Detail Kondisi Matheus Cunha di Manchester United
Liga Inggris 6 September 2025, 11:28
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24