Fatamorgana Sepakbola Indonesia
Editor Bolanet | 15 Oktober 2015 15:50
Bola.net - Bola.net - Oleh: M. Syafaruddin
Rabu (14/10) kemarin, cuaca di Surabaya sedang panas-panasnya. Berdasarkan prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Surabaya BMKG Jawa Timur (Jatim), suhu Kota Pahlawan dan sekitarnya mencapai angka 35 derajat celsius. Tepat pukul 12.00, saya beranjak dari pusat kota menuju kampung halaman, Gresik. Ketika sudah sampai di Jalan Romokalisari, terpampang pemandangan yang amat menarik. Di sisi kiri, tampak dari kejauhan kemegahan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Sedangkan di sisi kanan, terlihat venue 'balbalan' anyar milik warga Kota Pudak, yakni Stadion Gelora Joko Samudro (GJS).
Keberadaan Stadion GBT dan GJS mengingatkan kita akan dua bangunan olahraga yang ada di Kota Liverpool, yakni Stadion Anfield yang menjadi markas Liverpool FC, dan Goodison Park, kandang Everton FC. Kedua stadion yang berjarak kurang dari 1 kilometer ini, hanya dibatasi sebuah area terbuka bernama Stanley Park. Sementara itu, Stadion GBT dan GJS hanya terpaut jarak kurang dari 3 kilometer. Keduanya juga dipisahkan oleh Kali Lamong yang juga menjadi pemisah antara Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik.
Saya membayangkan bagaimana jadinya jika Persegres Gresik United dan Persebaya Surabaya menggelar sebuah pertandingan yang bersamaan, baik tanggal maupun jamnya. Stadion GBT akan menghijau oleh atribut Bonek. Sedangkan Stadion GJS diselimuti warna kebanggan Ultras Gresik, yakni kuning-biru. Yel-yel penyemangat menggelegar dari dua tempat ini. Yo ayo, ayo Persegres. Sore ini kita harus menang, teriak puluhan ribu Ultras Gresik yang memadati Stadion GJS. Koreo-koreo indah diperagakan oleh para penggila Laskar Joko Samudro.
Di seberang sana, atmosfer Stadion GBT juga tak kalah bergemuruh. Kami ini Bonek Mania. Kami selalu mendukung Persebaya. Dimana kau berada, kami selalu ada. Karena kami Bonek Mania, begitu kira-kira lirik lagu penyemangat yang dikumandangkan Arek-arek Bonek untuk mendukung Persebaya. Mexican wave membuat pertandingan semakin meriah. Ah, sungguh indah momen ini. Merinding rasanya bila melihat ritual ini dilakukan kala kondisi stadion tengah penuk sesak oleh puluhan ribu suporter.
Tengah asyik menikmati situasi ini, saya dikejutkan oleh sebuah truk kontainer yang tiba-tiba keluar dari gudang tanpa memberikan isyarat. Seketika, roda motor saya berhenti oleh cengkraman double cakram yang mulai aus. Ah sial, rupanya hanya fatamorgana. Cuaca sangat terik di Kota Surabaya, membuai saya hingga ke alam bawah sadar. Sampai-sampai saya lupa bahwa sepakbola profesional Indonesia sedang mati suri karena perseteruan antara pemerintah dengan induk organisasi. Kapan sepakbola Indonesia kembali sehat wal afiat seperti sedia kala? Auk dah, nggak jelas, vroh.
Hingga saat ini kita tak bisa memastikan kapan sepakbola ini akan normal lagi. Meski tampak adem ayem, tak ada pertarungan komentar, kondisinya sebenarnya sudah semakin ruwet. Banyak pemain-pemain sepakbola profesional kita, mengambil resiko dengan turun di turnamen antar kampung (tarkam). Padahal upahnya tak sebanding dengan konsekuensi cedera yang menghantui. Ada pula sejumlah insan sepakbola yang mulai meninggalkan dunia yang telah membesarkannya. Saya teringat perbincangan ringan dengan mantan pemain Persebaya Surabaya dan Mitra Kukar, M. Fachrudin. Saat ini, Fachrudin memutuskan untuk rehat dari sepakbola.
Sebenarnya ini adalah keputusan yang berat bagi pria yang pernah memperkuat PSIS Semarang dan Deltras Sidoarjo ini. Bagaimana tidak, Fachrudin sedang menapaki karier sebagai pelatih. Bapak dua anak ini pernah ditunjuk sebagai asisten pelatih klub Divisi Utama, PS Mojokerto Putra. Bersama Anang Ma'ruf. Fachrudin juga tercatat sebagai salah satu coach di SSB Simo Putra. Namun pria yang selalu tampil modis ini menjelaskan, situasi dan kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk menekuni bidang sepakbola. Sekarang saya sedang menggagas bisnis kuliner dan chemical, tuturnya.
Fachrudin mengungkapkan, saat ini para orang tua sudah berpikir dua kali untuk menyekolahkan putranya di SSB. Soalnya khawatir masa depan anaknya di sepakbola, beber Fachrudin. Bisa jadi, keputusan sejumlah pesepakbola muda kita yang menjadi anggota TNI, seperti Manahati Lestusen, Wawan Febrianto, M Abduh Lestaluhu, Teguh Amiruddin, M. Dimas Drajad dan Ravi Murdianto, adalah karena mereka melihat tak ada masa depan cemerlang jika kondisi sepakbola Indonesia masih 'gini-gini' saja.
Lalu, jika para orang tua saja sudah mulai ragu mempertaruhkan masa depan anaknya di dunia si kulit bundar, mungkinkah kita akan kekurangan bibit pesepakbola handal? Kalau itu terjadi, bagaimana dengan nasib cita-cita agung masyarakat sepakbola kita untuk melihat Tim Nasional (Timnas) Indonesia menjadi peserta Piala Dunia? Masa iya kita harus mengubur mimpi untuk melihat Timnas Indonesia diperkuat anak bangsa yang memiliki kualitas seperti David Beckham, Andrea Pirlo, Andriy Shevchenko, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Ahh, sudah-sudah. Ayo bangun, jangan berkhayal lagi, vroh.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi BRI Super League: Bhayangkara vs Persebaya 28 November 2025
Bola Indonesia 27 November 2025, 16:48
LATEST UPDATE
-
Ironi Manchester United: Permainan Semakin Oke, Tapi Sulit Menang!
Liga Inggris 5 Desember 2025, 12:03
-
Man Utd 1-1 West Ham, Ruben Amorim Tuntut Setan Merah Berbenah!
Liga Inggris 5 Desember 2025, 11:48
-
Roy Keane Semprot MU usai Ditahan Imbang West Ham: Makanya Jangan Klemer-klemer!
Liga Inggris 5 Desember 2025, 11:37
-
Menghilang di Laga Man Utd vs West Ham, Ada Apa dengan Matthijs De Ligt?
Liga Inggris 5 Desember 2025, 11:25
-
Cek NIK DTSEN: Cara Cek Desil Bansos 2025
News 5 Desember 2025, 11:15
-
Diogo Dalot Kesal MU Ditahan Imbang West Ham: Kami Harusnya Naik ke Papan Atas!
Liga Inggris 5 Desember 2025, 11:14
-
Man Utd Hanya Imbang 1-1 Lawan West Ham, Masalah Lama Masih Menghantui
Liga Inggris 5 Desember 2025, 11:11
-
Market Update: IHSG Menguat Jelang Tutup Pekan, Cermati Potensi Cuan Saham Telekomunikasi
News 5 Desember 2025, 10:59
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26
-
6 Pemain Tercepat yang Mencapai 100 Gol di Premier League: Erling Haaland Gak Ada Obat!
Editorial 3 Desember 2025, 12:43







