Howard Webb, Kisah dan Kontroversi Sang Pengadil
Editor Bolanet | 16 April 2013 19:20
Bola.net - Dihukumnya wasit Howard Webb oleh asosiasi perwasitan Inggris, yang membuatnya turun kasta ke divisi League One memunculkan kembali kontroversi, yang pernah dibuatnya di masa silam.
Namun siapa sangka jika sosok sang pengadil itu rupanya merupakan mantan sersan kepolisian Yorkshire selatan, yang sesungguhnya sangat mencintai kedisiplinan dan taat kepada aturan?
Selain itu, wasit 41 tahun itu juga dikenal sanggup melakukan sprint 40 meter dengan waktu kurang dari satu menit. Dan untuk lebih mengetahui sekelumit kisah tentang Howard Webb. (wiki/atg)
Bout Howard
Howard Melton Webb lahir pada 14 Juli 1971 di Rotherham, Yorkshire selatan. Dianggap sosok yang mengesankan, dengan postur mencapai 190 cm dan berat sekitar 90 kg.
Son of A Time-Miner
Putra seorang penambang, berkarakter tanpa basa-basi dan menyukai aturan dan kedisiplinan. Hal itu meluas pada karier di luar lapangannya, di mana ia sempat menjadi serang sersan kepolisian.
Debut
Pertandingan pertama yang ia pimpin adalah laga U-11 di Yorkshire pada tahun 1989. Webb mengaku terkejut dengan perilaku anak-anak, dan akting dalam permainan, yang ternyata juga banyak ia temui kala memulai karier di Premier League pada 2003.
Pyramidal Succeed
Selama kurun waktu 1989-2003, ia meniti kariernya hingga menuju kesuksesan. Dan langkah itu tak ditempuhnya dengan instan. Webb memulai langkah dari Northern Counties (hakim garis 1993-95 dan wasit 1995-98), Football League (hakim garis 1996-98 dan wasit 2000-03) dan Premier League (hakim garis 1996-2000). Laga Fulham kontra Wolverhampton pada 18 Oktober 2003 adalah laga Premier League yang pertama dipimpinnya.
Quick-Respond
Selain disiplin, Webb juga dikenal memiliki fisik yang kuat. Ia sanggup melakukan sprint sepanjang 40 meter dengan waktu hanya 4.25 detik!
Controversies Part I
Kontroversi Webb rupanya berlangsung sejak lama. Di Euro 2008, perdana menteri Polandia, Donald Tusk mengaku ingin membunuh Webb, usai memberi penalti menit akhir kepada tuan rumah Austria. Akibatnya, pada laga berikut di Salzburg, ia pun harus menerima kawalan polisi.
Controversies Part II
Kontroversinya berlanjut pada Piala Konfederasi 2009, ketika memimpin laga Mesir kontra Brasil. Webb kembali memberi penalti menit akhir, kali ini kepada Brasil, yang sekaligus memenangkan mereka dengan skor 4-3. Di laga itu, Webb mendadak mengubah keputusan tendangan sudut menjadi penalti untuk Brasil, plus memberi kartu merah Ahmed Al Muhamadi karena dinilai handball.
Filmography
Webb juga sempat terjun ke dunia perfilman, ketika turut menjadi narasumber dalam film dokumenter Les Arbitres (aka Kill The Referee). Film tersebut menilai bahwa wasit tetaplah manusia, yang tak lepas dari kesalahan mendasar.
Local Contro
Di kancah domestik, Webb diketahui terlibat dalam sejumlah kontroversi yang sebagian besar terjadi di Old Trafford. Bahkan winger Liverpool, Ryan Babel harus menerima sanksi atas ulahnya, yang memasang gambar Webb berseragam Manchester United di situs micro-blogging Twitter.
Queen's Choice
Webb dianugerahi gelar MBE (Member of the Order of the British Empire) pada 2011, atas pengabdiannya kepada FA. MBE merupakan salah satu dari sekian penghargaan tahun baru yang digelar secara rutin oleh ratu Inggris.
Judge of the Final
Prestasi Webb di kancah internasional adalah menjadi pemimpin pertandingan final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan silam. Ia memimpin laga Spanyol versus Belanda, serta menyaksikan tendangan maut Nigel De Jong kepada Xabi Alonso.
Probably Muamba Savior
Selain kontroversi negatifnya, Webb sempat menuai pujian atas tindakan lugas dan tepatnya. Kala memipin laga Piala FA antara Spurs kontra Bolton tahun 2012, ia mendapati Fabrice Muamba kolaps di lapangan. Tanpa pikir panjang, Webb menghentikan laga, dan membawa Muamba ke rumah sakit bersama kapten dan pelatih tim.
Tindakan tersebut banyak mendapat sanjungan, terutama atas kecepatan berpikirnya. Sebagai penghargaan, Webb diminta menjadi wasit di laga lanjutan, yang akhirnya dimenangi Spurs dengan skor 3-1.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Final Piala Dunia 2010, Final Paling Brutal dalam Sejarah
Piala Dunia 27 Juli 2022, 17:41 -
Howard Webb Sebut VAR Tak Perlu Sering Digunakan di Premier League
Liga Inggris 3 Juli 2019, 20:17 -
Eks Wasit EPL: VAR Tak Akan Sempurna di Inggris
Liga Inggris 3 Juli 2019, 19:57 -
Tendang Kompany, Costa Terancam Hukuman
Liga Inggris 6 April 2017, 12:30
LATEST UPDATE
-
Jadwal MU Lebih Longgar, Ruben Amorim Sudah Siapkan Rencana Camp Luar Negeri!
Liga Inggris 7 September 2025, 05:36 -
Xabi Alonso Sudah Tentukan 5 Pemain Real Madrid yang Tak Masuk Rencana Jangka Panjang
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:34 -
Performa Mengecewakan, Barcelona Mulai Ragukan Keputusan Rekrut Marcus Rashford
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:32 -
Kasihan! Kontrak Oriol Romeu Dibatalkan Barcelona Agar Bisa Daftarkan Pemain Baru
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:28 -
Arda Guler Tanggapi Perbandingan dengan Lamine Yamal: Gaya Kami Berbeda!
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:22 -
Cristiano Ronaldo Marah Besar saat Fans Nekat Minta Selfie di Hotel Portugal
Piala Dunia 7 September 2025, 05:19 -
Mbappe Samai Rekor Henry tapi Mengaku Buat Kebotohan Usai Gagal Cetak Gol Kedua!
Piala Dunia 7 September 2025, 05:17 -
Manchester United dan Trabzonspor Sepakat, Onana Menuju Pintu Keluar Old Trafford
Liga Inggris 7 September 2025, 01:57 -
Hasil Armenia vs Portugal: Ronaldo dan Felix Sumbang Dua Gol, Selecao Menang Telak 5-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:11 -
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:06 -
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
Liga Italia 7 September 2025, 00:11 -
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
Liga Italia 6 September 2025, 23:55
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24