Korelasi Penjadwalan dan Intensitas Latihan Serta Pengetahuan Gizi Dengan VO2 Max Pemain
Editor Bolanet | 24 November 2012 15:14
Bola.net - Membuat jadwal dan program latihan tidaklah semudah yang dibayangkan orang. Banyak pelatih kesulitan membuat program dengan baik dan efektif . Selain itu, banyak pelatih kita yang kurang memiliki pengetahuan mengenai penjadwalan, intensitas serta periodisasi latihan. Pemain juga tidak sadar akan pentingnya mengonsumsi gizi yang tepat. Akibatnya pemain kita memiliki VO2Max di bawah standar internasional.
Di level sekolah sepak bola (SSB) sering terjadi penjadwalan latihan yang tidak sesuai usia pemain. Tenggang waktu antara satu latihan dengan latihan berikutnya juga seringkali terlalu jauh (undertraining). Sementara, di level professional yang sering terjadi adalah kebalikannya. Penjadwalan dan intensitas latihan terlau berdekatan (overtraining) sehingga banyak terjadi cedera yang sebnarnya bisa dihindari.
Perihal penjadwalan dengan tujuan meningkatkan fisik pemain tanpa menyebabkan cedera sudah diatur di kurikulum sepak bola Indonesia. Kurikulum, yang bisa diunduh gratis di beberapa website ini, mensyaratkan bahwa saat membuat program latihan seorang pelatih harus sadar akan tingkat intensitas latihan yang dirancangnya. Apabila latihan tersebut bisa dikategorikan sebagai latihan dengan intensitas tinggi perlu ada waktu istirahat yang cukup di antara dua sesi latihan dengan intensitas tinggi.
Peraturan umumnya adalah biarkan pemain istirahat 24-32 jam di antara sesi latihan dengan kualifikasi intensitas tinggi. Logikanya begini. Saat kita menjalani latihan dengan intensitas tinggi fisik kita akan menurun bukan meningkat. Baru pada saat kita istirahat fisik kita akan meningkat. Apabila istirahat terlalu sedikit maka fisik justru akan drop walaupun kita melakukan latihan dengan disiplin dan penuh kerja keras. Istirahat adalah bagian dari latihan! Sebaliknya, apabila waktu istirahat teralu banyak maka tidak akan terjadi peningkatan fisik.
Intensitas latihan itu sendiri harus diciptakan pelatih dengan cara ,antara lain:
1. Persiapkan latihan baik-baik sebelumnya. Pastikan program latihan tertulis dan sudah dipikirkan masak-masak sebelumnya.
2. Pastikan tersedia cukup bola. Idealnya satu pemain satu bola.
3. Banyak bermain lapangan kecil dengan membatasi jumlah sentuhan.
4. Menghindari variasi latihan yang menghadirkan antrian panjang, dan lain-lain. Dari sisi pemain, intensitas latihan akan tercipta apabila pemain bersemangat dan bugar.
Selain dengan cara penjadwalan yang tepat dan intensitas latihan yang tinggi, peningkatan fisik pemain juga sangat bergantung pada konsumsi makanan dan minuman yang menunjang. Banyak minum air putih serta makan makanan berkarbohidrat jenis complex (nasi merah, kentang, sagu, dll), protein, mineral dan vitamin sangat penting artinya demi peningkatan fisik pemain.
HANYA apabila latihan terjadwal dengan rapi, intensitas latihan tinggi, serta gizi terpenuhi dengan benar fisik pemain bisa mencapai level fisik yang dibutuhkan untuk bermain sepak bola di level elit.
Harapan saya, baik SSB, pelatih maupun pemain bekerja sama meningkatkan mutu latihan, intake gizi ,serta disiplin saat bersitirahat guna terciptanya generasi pesepakbola baru dengan tingkat kebugaran VO2Max sesuai standar internasional.
Apakah sebenarnya VO2Max itu, berapa standard internasionalnya untuk masing-masing posisi pemain serta apa hubungan VO2Max dengan hasil akhir pertandingan? Itu semua akan saya bahas di tulisan saya berikutnya.
Salam,
Coach Timo (bola/den)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mengutak-atik Perempat Final Liga Champions
Editorial 2 April 2013, 10:35 -
Bola Atas, Penyebab Terpuruknya Garuda
Editorial 23 Maret 2013, 11:57 -
Berkat Miro, Timo Bisa Bertemu Tomas Rosicky
Bola Indonesia 24 Januari 2013, 16:43 -
Inilah Tips Timo Scheunemann Agar Timnas Indonesia Bisa Berjaya
Tim Nasional 3 Januari 2013, 14:37 -
Timo Scheunemann dan Mimpi Piala Dunia Indonesia
Editorial 20 Desember 2012, 13:28
LATEST UPDATE
-
Persib Bandung vs Selangor FC: Jadwal, Jam Kick-off, Siaran TV, dan Link Streaming
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 23:27 -
Prediksi Nottingham Forest vs Porto 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 23:10 -
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 23:08 -
Jadwal Persib vs Selangor: Maung Bandung Siap Amankan Poin Penuh di Kandang
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 22:58 -
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
Asia 22 Oktober 2025, 22:57 -
Link Live Streaming Galatasaray vs Bodo/Glimt - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:47 -
Senne Lammens, Kiper Baru yang Kini Tak Tergantikan di Manchester United
Liga Inggris 22 Oktober 2025, 22:31 -
Prediksi Celta Vigo vs Nice 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 22:28 -
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:04 -
Prediksi AS Roma vs Viktoria Plzen 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:51 -
Hebatnya Kylian Mbappe: Jumlah Golnya Setara dengan Total Gol Juventus Musim Ini
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:46
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04