Momen Terbaik dan Terburuk Sarri di Chelsea
Aga Deta | 17 Juni 2019 11:56
Chelsea dan Maurizio Sarri akhirnya memutuskan berpisah. Sarri kemudian kembali ke Italia setelah menjalani musim naik-turun di Inggris.
Sarri akan melatih Juventus pada musim depan. Pria berusia 60 tahun itu mendapat kontrak selama tiga musim di Turin.
Sarri meninggalkan Chelsea setelah berjalan satu tahun di Premier League. Chelsea mengangkatnya sebagai manajer pada musim panas 2018 untuk menggantikan Antonio Conte.
Kedatangan mantan arsitek Napoli itu awalnya disambut dengan sangat baik. Namun, seiring berjalannya waktu, para fans merasa sangat frustrasi dengan gaya permainan Sarri.
Sarri pasti akan menganggap dirinya sukses mengingat apa yang sudah dia capai dan kendala yang dia alami di bursa transfer. Namun, kepergian Sarri sepertinya akan menjadi berita gembira buat fans The Blues.
Berikut ini momen terbaik dan terburuk Sarri di Chelsea seperti dilansir Fox Sports Asia.
Terbaik - Juara Liga Europa
Meski performa Chelsea di Premier League naik turun, mereka tampil impresif di Liga Europa. Mereka bahkan mampu mengalahkan Arsenal dengan skor meyakinkan 4-1 di final di Baku.
Di tengah sandiwara tiket, jauhnya lokasi dan masalah keamanan yang mencegah Henrikh Mkhitaryan bermain, Sarri mampu membawa Chelsea menutup musim dengan trofi. Menariknya, itu adalah trofi pertama Sarri sebagai pelatih.
Terbaik - Finis Ketiga di Premier League
Sarri mewarisi skuat dengan banyak masalah. Beberapa pemain sudah berusia 30 tahun, opsi lini tengah yang kurang dan striker utama mereka kesulitan mencetak gol.
Meskipun begitu, Sarri masih mampu mengantarkan The Blues finis di peringkat ketiga pada ajang Premier League. Dengan demikian, Chelsea akan kembali berlaga di Liga Champions pada musim depan.
Terbaik - Akhiri Rekor Tak Terkalahkan City
Manchester City tidak pernah menelan kekalahan selama 15 pertandingan pertama pada musim 2018-19. Performa tersebut membuat tim asuhan Josep Guardiola dijagokan untuk menjaga rekornya sampai akhir musim.
Chelsea akhirnya berhasil mengakhiri rekor fantastis City itu pada bulan Desember dengan mengalahkan City 2-0 di Stamford Bridge berkat gol-gol dari N'Golo Kante dan David Luiz. Itu merupakan bukti bahwa Sarri mampu mengalahkan tim terbaik di Premier League.
Terburuk - Dibantai City
Keadaan mulai berubah menjadi buruk bagi Chelsea dan Sarri setelah pergantian tahun. Dia terlihat akan menuju pintu keluar pada awal Februari ketika Chelsea dihancurkan Manchester City dengan skor telak 6-0.
Raheem Sterling, Ilkay Gundogan dan dua gol Sergio Aguero membuat tuan rumah unggul 4-0 saat pertandingan baru berjalan 25 menit dan mereka menambah dua gol lagi di babak kedua. Itu adalah kekalahan tandang ketiga di liga secara beruntun bagi Chelsea setelah menelan kekalahan 4-0 dari Bournemouth dan 2-0 atas Arsenal.
F**k Sarri-Ball
Tak lama setelah dibantai City, Chelsea kalah 2-0 di kandang Manchester United dalam ajang FA Cup pada 18 Februari. Mereka pun tersingkir dari kompetisi tersebut.
Gaya permainan yang diterapkan Sarri pun menjadi sasaran ketika para penggemar meneriakkan "F*** Sarri-ball" selama pertandingan. Itu pasti pertanda bahwa Sarri sudah tidak diinginkan para fans.
Kepa Membangkang
Chelsea mampu menembus final Carabao Cup dan itu bisa membantu menyelamatkan pekerjaan Sarri. Performa mereka melawan Manchester City itu jauh lebih bersemangat setelah mereka dibantai pasukan Josep Guardiola dua minggu sebelumnya.
Namun, pertandingan itu dirusak oleh Kepa Arrizabalaga yang menolak untuk ditarik keluar saat perpanjangan waktu meski megalami cedera. Sarri tidak mau meributkan masalah tersebut setelah kalah dalam adu penalti dan menyatakan kalau itu hanya salah paham.
Namun, aksi pembangkangan Kepa itu menjadi bahan perbincangan selama beberapa minggu, terutama setelah sang pelatih meluapkan emosinya di pinggir lapangan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Krisis Gol Berlanjut, Benjamin Sesko Belum Jebol Gawang Lawan dalam 6 Laga!
Piala Dunia 9 September 2025, 13:05 -
Pekerjaan Tersulit Itu Menjadi Kiper MU, Mampukah Senne Lammens Mengembannya?
Liga Inggris 9 September 2025, 11:26 -
Ranking 9 Blunder Andre Onana di MU, Nomor 1 Masih Membekas di Fans Setan Merah
Liga Inggris 9 September 2025, 11:00
LATEST UPDATE
-
Cedera Tak Separah Dugaan, Liam Delap tak Perlu Operasi
Liga Inggris 10 September 2025, 01:47 -
Anjlok! Timnas Indonesia U-23 Pernah di Peringkat 4 Asia, Sekarang Tersingkir di Kualifikasi
Tim Nasional 10 September 2025, 01:01 -
Rekap Hasil Livoli Hari Selasa, 9 September 2025: LavAni Menang & Kuasai Pucuk Klasemen
Voli 10 September 2025, 00:56 -
Daftar Lengkap Negara yang Lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 9 September 2025, 23:47 -
Momen-momen Menarik Korea Selatan vs Indonesia: Cahaya Cahya Supriadi
Tim Nasional 9 September 2025, 23:15 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan: Cahya Supriadi
Tim Nasional 9 September 2025, 23:07
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48