Perubahan Taktik Layak Tonton di Piala Konfederasi 2013
Editor Bolanet | 15 Juni 2013 19:45
Bola.net - Gelaran Piala Konfederasi 2013 yang diadakan di Brasil akan resmi dibuka dini hari WIB kala tuan rumah meladeni tantangan wakil Asia Jepang.
Dengan menghadirkan empat mantan juara dunia yakni Brasil, Italia, Spanyol, dan Uruguay, kemudian juara Olimpiade Meksiko, jawara Asia Jepang, serta wakil Oseania Tahiti, turnamen ini diprediksi akan seru.
Salah satu yang cukup layak diperhatikan adalah penggunaan taktik bermain dari masing-masing tim. Beberapa variasi formasi dan taktik dapat kita temukan di turnamen pemanasan jelang Piala Dunia 2014 ini.
Berikut kami sajikan lima tren taktik yang diperkirakan akan menghiasi pesta sepakbola di Brasil ini. (bola/pra)
Formasi Klasik 4-4-2
Formasi 4-4-2 merupakan formasi sepakbola paling jamak digunaka di era sepakbola modern seperti saat ini. Tampaknya formasi ini juga akan dipakai tuan rumah Brasil di Piala Konfederasi 2013 ini.
Strategi 4-2-3-1 yang digunakan Luiz Felipe Scolari beberapa kali berjalan tak mulus di skuad Samba, dan seringkali berubah menjadi 4-2-2-2, hingga akhirnya menjadi 4-4-2.
Perubahan strategi ini membuahkan hasil dengan contoh seperti kala Selecao menumbangkan Prancis 3-0 dalam laga persahabatan minggu lalu. Diyakini formasi ini akan menjadi formasi dasar dari skuad arahan Felipao.
Formasi Tiga Bek Sejajar
Luiz Felipe Scolari berhasil membawa Brasil juara Piala Dunia 2002 dengan formasi tiga bek yakni 3-5-2. Namun sebagian besar pengamat terkejut ketika ia kembali melatih Selecao dan tak memakai formasi yang membawanya sukses tersebut.
Namun para pengamat juga menanti apakah Piala Konfederasi ini akan menjadi titik balik Big Phil untuk kembali menggunakan formasi 3-5-2? Beberapa pundit merekomendasikan Brasil memasang pola tiga bek sejajar dengan Dante dan Thiago Silva mengapit David Luiz yang diplot sebagai libero.
Starting Eleven Spanyol
Era keemasan sepakbola Spanyol masih berlanjut, setidaknya hingga saat ini. Pemain mereka pun kebanyakan masih sama dengan kala mereka mulai merajai sepakbola Eropa 2008 silam.
Namun seiring dengan semakin bertambah umur para pemain pentingnya seperti Xavi, superioritas La Furia Roja belakangan sering dipertanyakan. Turnamen Piala Konfederasi 2013 ini diprediksi menjadi jembatan yang pas untuk proses transisi pemain lama ke muka-muka baru.
Javi Martinez menjadi salah satu pemain yang paling dijagokan membuat kejutan di turnamen ini. Absennya Xabi Alonso akan mempermudah dirinya mendapat tempat utama di skuad Vicente del Bosque.
Parkir Bus Tahiti
Bagi tim dengan materi pemain seperti Tahiti, sah-sah saja jika mereka akan memainkan taktik bertahan total atau yang acap disebut strategi parkir bus.
Dengan lawan seperti Spanyol, Uruguay, dan Nigeria di babak grup, tentu mereka akan berpikir ratusan kali untuk keluar menyerang pertahanan lawan.
Mereka pasti akan terinspirasi sukses Chelsea menghadang gempuran Barcelona di semifinal Liga Champions musim lalu. Jika Barcelona saja bisa dikalahkan, mengapa Spanyol tidak, begitu mungkin pikir para pemain Tahiti.
Fleksibilitas Gli Azzurri
Allenatore Italia Cesare Prandelli menuai pujian dunia ketika mengarsiteki La Nazionale di ajang Euro 2012 lalu. Perubahan taktiknya dari 3-5-2 menjadi formasi 4-4-2 berlian mampu membawa Azzurri mencapai partai puncak.
Dengan semakin berumurnya para pemain mereka seperti Andrea Pirlo, Gianluigi Buffon, dan Andrea Barzagli, Prandelli disebut akan berani memainkan para pemain yang minim jam terbang internasional.
Seperti apa perubahan taktik yang dipersiapkan Prandelli di ajang Piala Konfederasi 2013 ini? Layak kita tunggu.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Brasil Masih di Bawah Spanyol dan Jerman'
Piala Dunia 27 Juli 2013, 04:12 -
Dituding Sering Diving, Inilah Alasan Neymar
Bolatainment 24 Juli 2013, 11:26 -
Spanyol dan Italia Akan Adu Kekuatan Lagi
Piala Dunia 10 Juli 2013, 12:03 -
Buffon: Italia Belum Selevel Brasil dan Spanyol
Piala Dunia 8 Juli 2013, 21:45 -
Operasi Amandel Neymar & Jordi Alba Sukses
Liga Spanyol 6 Juli 2013, 09:44
LATEST UPDATE
-
Noni Madueke Cetak Gol Perdana untuk Inggris, Tuchel: Masih Ada yang Perlu Diperbaiki
Piala Dunia 10 September 2025, 11:45 -
Gara-gara Pemain Ini, Roy Keane Sebut Thomas Tuchel Bakal Pusing Tujuh Keliling!
Piala Dunia 10 September 2025, 11:45 -
Hasil Meksiko vs Korea Selatan: Gol Telat Gimenez Gagalkan Comeback Taeguk Warriors
Bola Dunia Lainnya 10 September 2025, 10:51 -
Allegri jadi Penyebab Batalnya Transfer Mike Maignan ke Chelsea dan Rusaknya Rencana AC Milan
Liga Italia 10 September 2025, 10:40 -
Era Baru Apple: iPhone 17 dan iPhone Air Resmi Diluncurkan
News 10 September 2025, 10:31 -
Jadwal dan Siaran Langsung BRI Super League 2025/2026 Pekan Kelima, Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 10 September 2025, 10:26 -
Real Madrid Pertimbangkan Absen Lagi di Ballon dOr
Liga Champions 10 September 2025, 10:25 -
Kisah 5 Gol dalam 1 Laga Erling Haaland: Messi Sudah 2 Kali, Cristiano Ronaldo Belum Pernah!
Piala Dunia 10 September 2025, 10:21 -
Punya Max Dowman dan Rio Ngumoha, Timnas Inggris U-19 Bakal jadi Generasi Emas?
Piala Eropa 10 September 2025, 10:18
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48