Yang Tertinggal dari Tragedi Kanjuruhan... Duka, Luka, hingga Asa
Minggu, 07 September 2025 12:13
Tragedi Kanjuruhan pecah setelah Arema FC kalah 2-3 dari rival bebuyutannya, Persebaya Surabaya, pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB. rnrnSebanyak 132 orang meninggal setelah suporter tuan rumah masuk ke lapangan dan direspons polisi dengan tindakan menembakkan gas air mata secara brutal dan bertubi-tubi, yang memicu kepanikan sehingga penonton berdesak-desakan ingin keluar dari stadion. rnrnBanyak suporter yang meninggal karena kehabisan napas dan terinjak-injak. Bola.com membuat cerita mendalam mengenai tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia ini.rnrnProyek foto 'Yang Tertinggal dari Tragedi Kanjuruhan' bercerita mengenai duka, luka, hingga asa dari para penyintas kejadian dan tokoh yang berkaitan. rnrnMereka menyisipkan pesan-pesan demi perubahan peradaban sepak bola Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.

Tragedi Kanjuruhan juga akan terus menghantui Sindu Dwi Asmoro, Aremania berusia 22 tahun asal Blimbingan, Kota Malang. Ia berhasil selamat dari terjangan gas air mata di tribune 14. Mengetahui banyak korban jiwa berjatuhan, pria berusia 22 tahun itu bertekad tidak menonton Arema lagi ke stadion. Sindu memilih gantung syal dan fokus pada bisnis fashion, kuliner, dan cuci sepatu.
4/12


KOMENTAR

Back to Gallery Page
Back To Index Gallery