3 Kiper Terbaik di Piala Presiden 2019

Kartika Ajie (Arema FC)

Gelandang Persebaya, Damian Lizio, melepas tembakan ke gawang Arema, namun ditepis Kartika Ajie dalam leg kedua final Piala Presiden di Stadion Kanjuruhan, Malang (12/04). (c) Bola.com/Aditya Wany

Kartika Ajie menjadi pahlawan Arema FC dalam meraih gelar di Piala Presiden 2019. Di bawah komandonya, gawang Singo Edan menjadi salah satu yang paling sulit ditembus di Piala Presiden 2019.

Kiper berusia 22 tahun itu mencatatkan enam penampilan di Piala Presiden 2019. Kartika Ajie tercatat hanya kebobolan tiga gol dan mencatatkan empat clean sheets.

Pada pertandingan final kedua Piala Presiden 2019, Kartika Ajie tampil apik di bawah mistar gawang Arema dengan mencatatkan enam penyelamatan. Hal itu pula yang membuat Arema pada akhirnya mampu meraih gelar Piala Presiden 2019.

Muhammad Ridho (Madura United)

Muhammad Ridho Djazulie, kiper Madura United. (c) Bola.com/Aditya Wany

Muhammad Ridho menjadi tembok kukuh terakhir di Madura United. Sepanjang Piala Presiden 2019, M. Ridho mencatatkan lima penampilan dengan koleksi 471 menit bermain.

Di bawah kawalannya, gawang Madura United hanya kebobolan enam gol dan tercatat clean sheets sebanyak 2 kali. Ridho juga banyak melakukan penyelamatan gemilang pada Piala Presiden 2019.

Sayang, performa apiknya di bawah mistar gawang tak sejalan dengan pencapaian Madura United. Klub asal Pulau Garam hanya mencapai semifinal Piala Presiden 2019 setelah kalah agregat 4-2 dari Persebaya Surabaya.

Shahar Ginanjar (Persija Jakarta)

Shahar Ginanjar (c) Media Persija

Shahar Ginanjar memang tak mendapatkan banyak kesempatan bermain di Piala Presiden 2019. Kiper berusia 28 tahun itu hanya bermain sebanyak 2 kali bersama Persija Jakarta.

Namun, Shahar Ginanjar tercatat hanya kebobolan sekali dalam dua pertandingan tersebut. Persija Jakarta pun tidak pernah kalah ketika gawangnya di kawal Shahar Ginanjar dalam 90 menit pertandingan.

Akan tetapi, Shahar Ginanjar gagal mengantarkan Persija Jakarta melaju jauh di Piala Presiden 2019. Klub asal ibu kota Jakarta itu terhenti di babak perempat final karena kalah dalam drama adu penalti dengan skor 3-4. Ketika itu, Shahar Ginanjar hanya mampu menahan satu tendangan penalti.

Sumber: Bola.com