Alasan Kepolisian Gunakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan: Massa Sudah Anarkis!
Serafin Unus Pasi | 2 Oktober 2022 06:29
Bola.net - Kapolda Jawa Timur, Irjen. Pol. Nico Afinta buka suara terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Ia menyebut anak buahnya melepaskan gas air mata karena Aremania sudah bertindak anarkis.
Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022/23 antara Arema FC berhadapan dengan Persebaya Surabaya berakhir ricuh. Ribuan Aremania masuk ke lapangan usai tim kesayangan mereka kalah 3-2 dari sang tamu.
Alhasil situasi menjadi rusuh di dalam stadion Kanjuruhan. Sehingga anggota kepolisian yang bertugas menembakkan gas air mata ke arah penonton untuk memecah massa.
Namun keputusan Polisi ini mendapatkan kritikan keras dari seluruh elemen masyarakat. Pasalnya tembakan gas air mata ini disebut menjadi penyebab ratusan nyawa meninggal dunia di stadion Kanjuruhan, di mana FIFA sendiri sudah melarang penggunaan gas air mata dalam menangani kerusuhan di pertandingan sepak bola.
Simak keterangan Kepolisian terkait penggunaan gas air mata itu di bawah ini.
Kekecewaan Fans
Kapolda Jawa Timur, Irjen. Pol. Nico Afinta mencoba menjelaskan kronologi yang terjadi di stadion Kanjuruhan itu. Ia menyebut bahwa kerusuhan ini dimulai karena kekecewaan Aremania yang melihat timnya kalah.
"Permasalahan terjadi pada saat pertandingan telah selesai, di mana ada kekecewaan penonton [Aremania] melihat timnya yang tidak pernah kalah selama 23 tahun di kandang sendiri [melawan Persebaya] namun malam ini menelan kekalahan," ungkap Nico.
"Rasa Kekecewaan itu yang menggerakan para penonton turun ke tengah lapangan untuk mencari pemain dan official untuk menanyakan mengapa bisa sampai kalah," lanjutnya.
Massa Sudah Anarkis
Mengenai penggunaan gas air mata, Nico menyebut bahwa pihaknya sudah mencoba menggunakan cara persuasi. Namun massa disebut kian anarkis sehingga petugas mereka terpaksa menembakkan gas air mata di situasi tersebut.
"Oleh karena itu tim pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan untuk mengejar para pemain," beber Nico.
"Dalam prosesnya itu untuk melakukan upaya-upaya pencegahan, pihak keamanan melepaskan gas air mata karena sudah anarkis, karena massa sudah menyerang petugas, sudah merusak mobil," terang orang nomor satu di Kepolisian Jawa Timur tersebut.
Jadi Penyebab
Nico tidak menampik bahwa penembakan gas air mata itu menjadi salah satu penyebab meninggalnya banyakj Aremania. Ia menyebut bahwa terjadi penumpukan di pintu keluar akibat tembakan gas air mata itu sehingga banyak yang kekurangan oksigen dan meninggal dunia.
"Karena gas air mata mereka [Aremania] pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau tidak salah pintu 10 atau pintu 12, Kemudian terjadi penumpukan," beber Nico.
"Dalam proses penumpukan itulah tejradi sesak nafas dan kekurangan oksigen, di mana tim medis dan tim gabungan memberikan mencoba memberikan upaya pertolongan kemnudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," imbuhnya.
Korban Nyawa
Pihak Kepolisian Jawa Timur sendiri juga mengumumkan jumlah korban jiwa di tragedi Kanjuruhan tersebut.
Mereka mengonfirmasi ada total 127 Aremania yang berpulang, di mana 34 orang meninggal di Stadion, 93 meninggal di rumah sakit dan 180 orang masih mendapatkan perawatan intensif.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
Bola Indonesia 4 September 2025, 14:13
LATEST UPDATE
-
Jadwal MU Lebih Longgar, Ruben Amorim Sudah Siapkan Rencana Camp Luar Negeri!
Liga Inggris 7 September 2025, 05:36 -
Xabi Alonso Sudah Tentukan 5 Pemain Real Madrid yang Tak Masuk Rencana Jangka Panjang
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:34 -
Performa Mengecewakan, Barcelona Mulai Ragukan Keputusan Rekrut Marcus Rashford
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:32 -
Kasihan! Kontrak Oriol Romeu Dibatalkan Barcelona Agar Bisa Daftarkan Pemain Baru
Liga Spanyol 7 September 2025, 05:28
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24