Arema FC Mempertanyakan Sanksi Komdis PSSI Ihwal Kericuhan Antarsuporter
Ari Prayoga | 20 Mei 2019 01:47
Bola.net - - Manajemen Arema FC buka suara soal sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin PSSI terkait kericuhan antarsuporter pada laga mereka kontra PSS Sleman, dalam partai pembuka Shopee Liga 1 musim 2019. Klub berlogo singa mengepal ini mempertanyakan dasar Komdis PSSI dalam menjatuhkan sanksi tersebut.
CEO Arema FC, Ir Agoes Soerjanto, menegaskan bahwa keputusan Komdis PSSI tak tepat. Menurutnya, bagaimana bisa Arema harus disanksi karena tindakan Aremania -yang 'sekadar' membalas perlakuan oknum suporter lawan.
"Sebagai tamu, mereka tentu ingin menahan diri. Bayangkan, kalau mereka hanya diam, akan banyak korban berjatuhan. Bayangkan, kalau mereka tidak berusaha melindungi kendaraannya yang diserang," kata Agoes.
"Seharusnya, Komdis PSSI obyektif dalam mengambil keputusan. Jika mereka dihukum karena membalas untuk sekadar mempertahankan diri, saya khawatir ke depannya akan berdampak pada perilaku suporter," paparnya.
Sebelumnya, Komdis PSSI, melalui surat bernomor 003/L1/SK/KD-PSSI/V/2019 menjatuhkan sanksi pada Arema. Mereka diharuskan membayar denda senilai Rp 75 juta.
Sanksi ini dijatuhkan Komdis setelah menggelar rapat yang dihadiri Asep Edwin Firdaus, Umar Husin, dan Eko Hendro. Dalam rapat tersebut, Komdis menulai bahwa Aremania terbukti bertingkah laku buruk, yakni tidak mengindahkan
sikap sportif, respect dan fair, dengan terlibat saling lempar dengan sekelompok suporter PSS Sleman.
Akibat saling lempar tersebut, pada menit ke-30, pertandingan dihentikan dengan mengevakuasi pemain-pemain dan ofisial, yang berada di lapangan, selama 55 menit.
Apa lagi penilaian manajemen Arema soal sanksi tersebut? Simak di bawah ini.
Buah Ketidaksiapan Panpel PSS Sleman
Menurut Agoes, kericuhan yang terjadi pada laga tersebut tak lepas dari ketidaksiapan panitia pelaksana pertandingan (Panpel) PSS Sleman. Padahal, mereka seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman pada tim dan suporter tamu.
"Jangankan tim tamu. Saat laga pembuka juga terdapat undangan penting seperti kepala daerah setempat, pimpinan daerah lainnya serta petinggi PSSI dan LIB. Apalagi, ini laga pembuka. Panpel, tentunya, sudah harus mempersiapkan jauh lebih baik dari laga biasa," ujar Agoes.
"Faktanya, justru timbul kericuhan karena ketidaksiapan panpel. Jika tidak siap sejak awal, seharusnya mereka mengajukan penundaan," sambungnya.
Sebut Aremania Diprovokasi
Lebih lanjut, Agoes menyebut bahwa Aremania sendiri sudah secara resmi mendapat kuota -sebanyak dua ribu orang- untuk mendukung langsung tim kesayangan mereka pada laga tersebut. Aremania pun -sambung Agoes- sudah berkoordinasi dengan manajemen dan juga Panpel PSS Sleman terkait keberangkatan keamanan dan soal tiket.
"Namun, faktanya, setiba di Sleman, Aremania yang awalnya disambut baik menjelang laga justru mendapat sambutan provokatif," papar Agoes.
Menurut Agoes, Panpel PSS Sleman tak mampu mengantisipasi gangguan keamanan -mulai dari area parkir, lorong pintu masuk, sampai tribun di mana Aremania ditempatkan.
Alih-alih mampu mengantisipasi, salah seorang anggota Panpel justru memperkeruh situasi dengan pernyataannya yang menyudutkan Aremania. Pernyataan salah seorang anggota Panpel ini pun tak lepas dari sorotan kamera Indosiar, yang menyiarkan langsung laga tersebut.
"Ini membuktikan bahwa panpel tuan rumah tidak mampu menangani suasana agar lebih kondusif. Bahkan, suasana makin menyudutkan Aremania dan membuat jatuh korban dan berpengaruh terhadap psikologis pemain tamu dan Aremania," tegasnya.
Pastikan Bakal Banding
Lebih lanjut, Agoes menyebut, dengan segala pertimbangan yang ada, manajemen Arema tak akan tinggal diam. Mereka memastikan akan mengambil langkah banding. Terlebih, dalam keputusan Komdis kali ini, Arema mendapat kesempatan banding.
"Dengan pertimbangan di atas dan bukti-bukti bahwa panpel tuan rumah tidak siap, Arema FC bersiap untuk mengajukan banding demi mendapatkan perlakuan yang adil dan obyektif," kata Agoes.
"Langkah ini juga untuk menegakkan regulasi dan hukum sepak bola setegak-tegaknya agar sepak bola Indonesia bermartabat dan berkualitas," ia menandaskan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Resmi! Eliano Reijnders Perkuat Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 31 Agustus 2025, 19:55 -
BRI Super League: Laga Persita vs Semen Padang juga Ditunda
Bola Indonesia 31 Agustus 2025, 11:51 -
BRI Super League: Situasi Kemananan Belum Kondusif, PSM vs Persebaya Ditunda
Bola Indonesia 31 Agustus 2025, 11:44
LATEST UPDATE
-
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21 -
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:17
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24