BRI Liga 1: Ini 3 Problem yang Bikin Persela Lamongan Terpuruk
Richard Andreas | 7 Maret 2022 23:38
Bola.net - Persela Lamongan belum bisa bangkit dari keterpurukan. Laskar Joko Tingkir tercatat tidak pernah menang dalam 20 laga terakhirnya di BRI Liga 1 2021/2022.
Persela menelan 11 kekalahan dan 9 hasil imbang dari 20 laga terakhirnya. Karena itu, tim kebanggaan Kota Soto tersebut masih terperosok di papan bawah klasemen sementara.
Terakhir kali Persela meraih kemenangan pada pekan ke-9 BRI Liga 1 2021/2022. Itu juga menjadi kemenangan ketiga sejak kompetisi diputar pada 27 Agustus tahun lalu.
Menurut karteker pelatih Persela, Ragil Sudirman, ada banyak faktor yang membuat timnya belum bisa bangkit. Bahkan, beberapa di antaranya selalu berulang di setiap pertandingan.
Untuk mengetahui lebih lengkap faktor apa saja yang membuat Persela terpuruk, scroll ke bawah ya Bolaneters!
Masalah Konsentrasi
Salah satu yang membuat Persela sulit meraih kemenangan karena kerap kecolongan di menit-menit akhir. Terutama pada putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022.
Dari 22 kali kebobolan pada paruh kedua kompetisi, 5 di antaranya terjadi pada injury time, sementara 3 di antaranya ketika memasuki menit 80’.
”Kami kecolongan di menit-menit akhir, itu yang jadi PR kami,” kata Ragil Sudirman kepada Bola.net.
Ragil sebenarnya sudah mewanti-wanti kepada anak asuhnya agar kejadian tersebut tidak terulang. Akan tetapi, Persela tetap sering kebobolan di menit akhir.
”Seharusnya peluit pertama sampai peluit terakhir itu harus konsentrasi dan disiplin. Itu yang menjadi kendala kami,” tegasnya.
Pertahanan Terdampak
Masalah konsentrasi tersebut juga berdampak terhadap pertahanan timnya. Sehingga, Persela hampir selalu kebobolan di setiap pertandingan.
Sebenarnya pertahanan Persela tidak terlalu buruk dalam beberapa laga terakhir. Akan tetapi, kecolongan di menit akhir tersebut yang membuatnya terlihat rapuh.
”Sebetulnya pertahanan dibilang cukup bagus, tapi masih kecolongan. Apalagi kecolongan selalu di menit-menit akhir,” jelasnya.
Finishing Jadi Problem
Lebih lanjut, Ragil juga menyebut penyelesaian akhir juga menjadi masalah Persela. Kehadiran striker anyar juga tidak banyak membantu.
”Saya lihat di beberapa pertandingan, peluang-peluang sudah banyak. Tapi, yang tercipta hanya masih kurang,” lanjut Ragil.
”Makanya setiap latihan program tetap ada penyelesaian akhir, finishing. Golnya yang kami asah,” tandas pelatih berlisensi B AFC tersebut.
(Mustopa Elabdy/Bola.net)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
Bola Indonesia 4 September 2025, 14:13
LATEST UPDATE
-
Matias Ibo, Penerjemah Timnas Indonesia U-23 yang Mahir Kuasai Lima Bahasa
Tim Nasional 7 September 2025, 11:01 -
Per 8 September 2025, Transjakarta Tutup Sementara Halte Pasar Genjing Karena Proyek LRT
News 7 September 2025, 10:56 -
Filosofi Baru Timnas Indonesia: Empat Bek, Ball Possession, dan Sepak Bola Menyerang
Tim Nasional 7 September 2025, 10:15 -
Dirayu Ronaldo, Bruno Fernandes Pindah ke Arab Saudi di Tahun Depan?
Liga Inggris 7 September 2025, 10:13 -
Hanya Mau Baleba, Penyebab MU Tidak Beli Gelandang Baru di Musim Panas 2025
Liga Inggris 7 September 2025, 09:58 -
Demi Derby Manchester, Matheus Cunha Kebut Pemulihan Cederanya
Liga Inggris 7 September 2025, 09:45 -
Winitasha Alya dan Tren Penonton Perempuan di Laga Timnas Indonesia
Tim Nasional 7 September 2025, 08:39
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24