Demi Stop Kerusuhan Suporter, Calon Exco PSSI Ini Usulkan Solusi Ekstrem
Dimas Ardi Prasetya | 31 Oktober 2019 01:03
Bola.net - Calon exco PSSI, Lalu Mara Satriawangsa, mengusulkan agar tiap ada suporter yang berbuat kerusuhan, klub yang terkait harus diberi sanksi pengurangan poin.
Usulan itu terlontar setelah terjadinya insiden kerusuhan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Suporter Persebaya Surabaya mengamuk setelah timnya kalah dari PSS Sleman 2-3 di laga lanjutan Shopee Liga 1 2019, Selasa (29/10/2019).
Mereka melampiaskan kekecewaan dengan masuk lapangan setelah pertandingan. Beberapa fasilitas stadion juga dirusak.
Akibat kerusuhan ini, Persebaya sampai tidak menghadiri sesi jumpa pers usai laga. Mereka juga sampai pulang dari stadion dengan menggunakan rantis.
Pakta Integritas
Terkait kerusuhan ini, calon exco PSSI, Lalu Mara Satriawangsa ikut kecewa. Ia melihat jika persoalan suporter sudah akut. Padahal, Indonesia baru saja dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang.
“Harus segera dibuat pakta integritas yang melibatkan PSSI, klub dan suporter untuk menghilangkan kerusuhan dalam sepak bola. Berkaca dari kerusuhan suporter yang sudah terjadi musim ini, sanksi berupa denda sudah tidak ada efeknya," serunya.
"Kecuali sanksinya Rp5 miliar rupiah. Kalau hanya ratusan juta nyatanya masih terulang kerusuhannya,” sambungnya.
Usulan Ekstrem
Lalu Mara memberikan masukan yang cukup ekstrem. Ia menyuarakan agar suporter yang bertindak anarkis, sanksi yang diberikan adalah pengurangan poin bagi klubnya di kompetisi.
“Kalau sudah ada kerusuhan lagi, langsung dikurangi 10 poin. Bisa dibilang ini cara halus membuat klub itu degradasi. Biar suporter juga berpikir ulang dan bisa mengontrol emosinya,” tegas Lalu Mara.
Jika sanksinya pengurangan poin dalam jumlah banyak, klub akan melakukan pembinaan lebih serius kepada suporter. “Saya berharap begitu kompetisi berakhir, pakta integritas itu sudah dibuat. Sehingga bisa diberlakukan musim depan,” jelas pria asal Lombok ini.
Lalu Mara memprediksi dengan sanksi berat seperti itu, dalam waktu dekat sepak bola Indonesia bisa lebih baik karena kerusuhan di dalam stadion membuat hilangnya rasa nyaman.
“Sebenarnya banyak keluarga atau anak kecil yang ada di stadion untuk melihat sepak bola sebagai hiburan. Kalau insiden kerusuhan terus berulang, efeknya mereka khawatir datang lagi. ponsor juga berpikir ulang untuk bekerja sama,” tutupnya.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Iwan Setiawan/Editor Wiwig Prayugi
Published: 30 Oktober 2019
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
Tim Nasional 6 September 2025, 03:31 -
Permainan Timnas Indonesia yang Diinginkan Patrick Kluivert Mulai Menemukan Bentuknya
Tim Nasional 6 September 2025, 01:00 -
Debut Manis Miliano Jonathans, Apresiasi Sananta buat Suporter Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 00:33
LATEST UPDATE
-
Arai Agaska Jalani Debut WorldSSP300 dengan Status Wildcard di Seri Prancis 2025
Otomotif 6 September 2025, 15:20 -
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau, Kick-off Pukul 19.30 WIB!
Tim Nasional 6 September 2025, 15:19 -
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
Tim Nasional 6 September 2025, 14:35 -
Cedera, Frenkie de Jong Tinggalkan Timnas Belanda
Liga Spanyol 6 September 2025, 14:10 -
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Tunjangan Rumah DPR Disetop, Berapa Uang yang Dibawa Pulang per Bulan?
News 6 September 2025, 13:52 -
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
Liga Spanyol 6 September 2025, 12:34
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24