Hentikan Kekerasan Suporter, SOS Minta PSSI Buat Regulasi Suporter
Afdholud Dzikry | 27 Juli 2017 15:33
Bola.net - - Save Our Soccer (SOS) melontarkan sebuah saran untuk menghentikan terus berulangnya insiden kekerasan antar suporter. Mereka meminta federasi sepakbola Indonesia membuat sebuah regulasi yang mengatur suporter.
Sudah waktunya suporter juga dibuatkan regulasi. Football Spectator Act (FSA) yang diberlakukan di Liga Inggris sejak 1989 bisa dijadikan rujukan, ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali.
FSA mewajibkan seluruh suporter di Inggris memiliki kartu keanggotaan dari klub yang mereka dukung, sambungnya.
Menurut Akmal, kartu keanggotaan ini untuk mendata suporter. Suporter yang membuat rusuh, bisa dengan mudah diidentifikasi dengan sistem ini.
Mereka akan dicabut kartu anggotanya serta tak boleh menonton pertandingan seumur hidup di stadion bila dinyatakan bersalah, tutur Akmal.
Selain itu, Akmal menyebut, FSA juga mengatur keberadaan Badan Otoritas Lisensi, yang bertugas memberi, atau mencabut izin sebuah stadion untuk menyelenggarakan pertandingan. Kewenangan besar diberikan kepada Badan Lisensi agar tak ada lagi stadion yang tingkat keamanannya rendah.
Sebelumnya, tumbal kembali jatuh di sepakbola Indonesia. Seorang bobotoh, bernama Ricko Andrean harus kehilangan nyawanya akibat menjadi korban pengeroyokan oknum bobotoh sendiri. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di RS Santo Yusuf Bandung, Kamis pagi tadi.
Ricko dikeroyok oknum bobotoh di Tribun Utara GBLA saat hendak memberikan minum dan menolong anggota The Jakmania yang diintimidasi oleh sejumlah bobotoh.
Lebih lanjut, SOS menegaskan keprihatinan mereka dengan terus berulangnya insiden macam ini. Mereka meminta semua pihak yang terlibat untuk berupaya keras menghentikan terus berjatuhannya tumbal tersebut.
“Yang pasti PSSI, operator, dan juga klub harus memberikan pembinaan kepada suporter, mulai dari rules of games sampai kepada sanksi-sanksi yang akan diberikan bila melakukan aksi anarkis dan vandalis baik di dalam maupun di luar stadion. tukas Akmal.
Ini salah satu cara untuk mencegah potensi kekerasan yang berujung tumbal nyawa, mantan jurnalis ini memungkasi.(den/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Bad News untuk Arsenal, William Saliba Harus Absen hingga Sebulan
Liga Inggris 8 September 2025, 00:47 -
Masa Depan Cerah Benjamin Sesko di Manchester United: Potensi Bomber Kelas Dunia
Liga Inggris 7 September 2025, 23:40 -
Kisah 20 Tahun Presnel Kimpembe di PSG Resmi Berakhir
Liga Eropa Lain 7 September 2025, 22:22 -
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 7 September 2025, 21:39 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:29 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:28 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri Italia di Monza
Otomotif 7 September 2025, 21:27 -
Hasil Balapan Formula 1 GP Italia 2025: Max Verstappen Kalahkan Duet McLaren
Otomotif 7 September 2025, 21:22 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:18 -
Hasil Race 2 WorldSBK Prancis 2025: Toprak Razgatlioglu Bawa Pulang Hat-trick Kemenangan
Otomotif 7 September 2025, 21:14 -
Matheus Cunha Tebar Kode Sudah Fit untuk Perkuat MU Lawan Man City
Liga Inggris 7 September 2025, 20:55
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24