Kecewa FIFA, La Nyalla Tarik Kembali Ucapannya
Editor Bolanet | 25 Februari 2013 21:13
Setelah sebelumnya sempat menyatakan akan membubarkan KPSI setelah dirinya kembali ke kantor PSSI, La Nyalla mengatakan bahwa rencana tersebut belum akan terlaksana dalam waktu dekat. Kontan saja sikap tersebut membuat dirinya seakan menjilat ludah sendiri.
Alumnus fakultas Teknik asal Universitas Brawijaya (1965-1971) yang lahir di Jakarta, 10 Mei 1959 tersebut, mengaku memiliki alasan kuat sehubungan membatalkan niat membubarkan KPSI.
Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Jawa Timur tersebut mengatakan, mempertanyakan konsistensi FIFA yang sebelumnya mengamanatkan terselenggaranya Kongres Biasa (KB) oleh PSSI dan KPSI.
Dikatakannya lagi, FIFA sebelumnya mengamanatkan menggelar Kongres Biasa yang tercantum dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Juni 2012. Kemudian, katanya lagi, seputar pelaksanaan KB kembali ditegaskan melalui surat FIFA tanggal 18 Desember.
Artinya, sekarang FIFA yang melanggar kesepakatan. Sehingga, jangan salahkan kami kalau KPSI jalan terus. Sebab, Kongres Luar Biasa (KLB) bukan amanat MoU, ucapnya.
Dengan begitu, La Nyalla seolah mengabaikan seruan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) supaya semua pihak patuh dan hanya berpegang pada surat FIFA tertanggal 22 Februari yang ditanda tangani Kepala Asosiasi anggota FIFA Primo Carvaro. Secara terang-terangan Menpora mengatakan, surat tersebut merupakan jawaban atas semua pertanyaan yang pernah disampaikannya kepada FIFA.
FIFA menjelaskan, jika Kongres PSSI berstatus KLB dan bukan KB. Hal tersebut diputuskan FIFA setelah mempertimbangkan tenggat waktu pelaksanaan Kongres.
Sesuai statuta FIFA, Kongres memang harus berstatus KLB. Kongres PSSI pada 17 Maret nanti, hanya memiliki waktu persiapan sekitar empat minggu atau setelah pihak PSSI dan KPSI yang difasilitasi Menpora melakukan kesepakatan di Jakarta, pada 18 Februari.
Selain itu, pemutusan KLB dilakukan untuk menghindari kemungkinan adanya pengubahan agenda dari yang sebelumnya telah disepakati FIFA dan AFC. Yakni, tentang penyatuan liga, revisi statuta, dan pengembalian empat mantan Komite Eksekutif (Exco) terhukum, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Roberto Rouw, Tonny Aprilani, dan Erwin Dwi Budiawan.
Pada KB, agenda bisa diubah sesuai dengan keputusan peserta yang hadir. Sedangkan di KLB, agenda yang telah ditetapkan sebelumnya tidak bisa diubah.
:
Berita ini sudah mengalami revisi. Sebelumnya La Nyalla Mahmud Mattalitti kami tuliskan lahir pada tahun 1659. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan MotoGP Malaysia 2025: Pedro Acosta Tercepat, Ungguli Johann Zarco
Otomotif 24 Oktober 2025, 15:42
-
Think Policy Terpilih dalam Program Bergengsi LSE 100x Impact Accelerator 2025/2026
News 24 Oktober 2025, 15:23
-
Hasil Latihan Moto2 Malaysia 2025: Manuel Gonzalez Tercepat, Asapi Jake Dixon
Otomotif 24 Oktober 2025, 14:34
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56















