Kiat Pelatih Arema FC Agar Tak Jadi Korban Hoax

Asad Arifin | 16 Maret 2018 16:44
Kiat Pelatih Arema FC Agar Tak Jadi Korban Hoax
Joko Susilo (c) Antok

Bola.net - - Pelatih Arema FC, Joko Susilo, angkat bicara terkait fenomena hoax yang merajalela belakangan ini. Joko Susilo tersebut memiliki saran sendiri agar tak mudah termakan kabar palsu yang beredar.

Bersama sejumlah pemain Arema FC seperti Dedik Setiawan, Dalmiansyah Matutu, Teddy Heri, Hanif Sjahbandi dan Jayus Hariono, Gethuk menjadi bintang iklan layanan masyarakat yang diproduksi Humas Polres Malang. Para bintang Arema ini berkampanye menolak ujaran kebencian, berita hoax, dan isu SARA.

Jika ada kabar, harus ditelisik dulu sumbernya. Kalau nggak jelas sumbernya, jangan langsung ditelan mentah-mentah. Saya yakin, saat ini publik juga sudah pintar dan tak mudah termakan kabar-kabar seperti ini, ujar pelatih yang karib disapa Gethuk ini.

Gethuk juga memiliki kiat lain untuk engurangi penyebaran hoax. Ia meminta agar publik bisa lebih memperkuat pondasi diri, terutama memas uki tahun-tahun politik.Individu harus memperkuat diri mereka agar tak sampai ikut-ikutan. Caranya? Dengan pengetahuan. Selain itu, kembali ke Tuhan, tuturnya.

Gethuk sendiri mengaku bahwa kampanye ini tak lepas dari gencarnya gerakan anti-hoax. Sebagai bagian dari masyrakat Indonesia, pelatih berusia 47 tahun tersebut- mengaku respek pada upaya pemberantasan hoax.

Bagaimanapun, dampak dari hoax ini tak pernah bagus, ucapnya.

Gethuk mengaku bahwa Arema juga kerap menjadi korban hoax. Hal ini biasanya menghampiri mereka ketika dilanda hasil yang kurang bagus.

Sering ada isu macam-macam, misalnya Si A rekeningnya langsung melonjak jumlahnya. Banyak lagi hal-hal seperti ini. Hal yang tidak ada diada-adakan. Saya sangat mendukung pada gerakan untuk meberantas hoax ini, papar pelatih pemegang Lisensi A AFC tersebut.

Tak hanya Arema, Gethuk mengaku kerap menjadi korban hoax. Namun, pria kelahiran Cepu ini menilai bahwa hal tersebut wajar terjadi.

Dalam kehidupan di dunia wajar jika ada yang suka dan tidak. Ini normal dan manusiawi. Saya anggap ini sebagai hal yang mengurangi dosa, tutupnya sembari tersenyum.

TAG TERKAIT

LATEST UPDATE