Penangguhan Regulasi U-23, SOS Nilai PSSI Buat Lelucon

Afdholud Dzikry | 4 Juli 2017 10:23
Penangguhan Regulasi U-23, SOS Nilai PSSI Buat Lelucon
PSSI (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Keputusan PSSI untuk menangguhkan regulasi penggunaan pemain U-23 di Liga 1 mendapat kritik keras dari Save Our Soccer (SOS). Mereka menilai federasi sepakbola Indonesia ini sedang membuat lelucon ihwal keputusan tersebut.

Entah ini hadiah Lebaran atau lelucon. Regulasi kompetisi seenaknya diganti di tengah jalan. Bila semua bisa diubah semaunya buat apa ada regulasi? ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali.

Konsisten untuk tidak konsisten dalam penerapan regulasi. Mungkin inilah kehebatan kompetisi sepakbola Indonesia dibandingkan negara lainnya yang ingin dijaga. Mau dibawa ke mana sepakbola kita? ia menambahkan.

Menurut Akmal, inkonsistensi PSSI dan operator dalam menerapkan regulasi merupakan penyakit kronis sepakbola nasional. Menurutnya, penyakit ini sudah dimulai sejak 2008 silam, ketika FIFA dan AFC mensosialisasikan Lisensi Klub Profesional dengan lima aspeknya.

Bila sejak 2008 sepakbola Indonesia konsisten dan berkomitmen terhadap aturan, kompetisi kita sudah setara J-League Jepang dan Australian League, tuturnya.

Namun, kita lebih memilih untuk menabrak semua aturan demi kepentingan-kepentingan sesaat yang kadang tak masuk akal. PSSI lebih senang dengan kontroversi daripada prestasi. Sayangnya Pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan BOPI sebagai pengawas olahraga profesional seperti sudah kehilangan kekuatan untuk memberikan teguran dan peringatan, ia menambahkan.

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menangguhkan implementasi Regulasi Liga 1 2017 terkait kewajiban memainkan pemain berusia di bawah 23 tahun. Kondisi itu berlaku hingga SEA Games XXIX-2017 Kuala Lumpur, Malaysia, rampung. Keputusan LIB ini disosialisasikan melalui surat bernomor 155/LIB/VI/2017 tertanggal 29 Juni 2017 yang ditujukan pada klub peserta Liga 1. Dalam surat ini, operator menyebut penangguhan dimulai sejak pekan 12 yang bergulir mulai 3 Juli 2017 dan berlangsung sampai pekan 22 yang berakhir pada 31 Agustus 2017. Regulasi terkait kewajiban memainkan pemain berusia 23 bakal mulai berlaku pada 1 September 2017.

Keputusan PT LIB ini menyusul adanya keputusan PSSI yang disampaikan melalui surat nomor 1601/UDN/916/VI-2017 tertanggal 28 Juni 2017. Dalam surat yang ditandatangani Plt Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono, PSSI juga memutuskan aturan yang berlaku sepanjang implementasi regulasi terkait kewajiban memainkan pemain berusia di bawah 23 ditangguhkan.

Lebih lanjut, Akmal menyebut sejak awal regulasi pergantian lima pemain dalam satu pertandingan sudah menjadi kontroversi. Maklum, kebijakan itu melanggar Law of The Game FIFA yang dikeluarkan The International Football Association Board 2016/2017.

PSSI juga telah melanggar statutanya sendiri. Di pasal 8 Statuta PSSI tentang Law of The Game disebutkan PSSI dan tiap anggotanya melangsungkan permainan sesuai dengan Law of the Game yang dikeluarkan oleh IFAB, papar Akmal.

Bisa jadi atau mungkin saja kembalinya pergantian pemain dari lima ke tiga ini karena ada teguran dari FIFA. Atau bisa juga ini kepentingan kelompok tertentu. Sudah menjadi rahasia umum, kompetisi kita dikuasai beberapa kelompok yang membawa kepentingan masing-masing, ia menandaskan.

LATEST UPDATE