PSM Makassar Tak Respon 2 Surat APPI Tentang Tunggakan Gaji Pemain Lokal
Asad Arifin | 17 Februari 2021 12:26
Bola.net - PSM Makassar disebut tidak memberi respon atas surat yang dikirim Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia [APPI] terkait tunggakan gaji pemain lokal. APPI pun bersiap untuk mengambil langkah lanjutan.
APPI akan membawa kasus ini ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa nasional.
APPI memilih jalan tersebut setelah dua kali percobaan korespondensi menemui jalan buntu. Manajemen PSM Makassar disebut mengacuhkan dua surat dari APPI.
Tidak Ada Respon
General Manager APPI, Ponaryo Astaman mengatakan, pihaknya akan melaporkan perbuatan manajemen PSM Makassar yang tidak membayar gaji para pemain lokalnya kepada NDRC pada pekan ini.
"Segala proses korespondensi dengan PSM Makassar sudah kami lakukan. Kami sudah berikan surat pertama, tidak ada respons. Kami kirimkan surat kedua, tidak ada respons juga. Selanjutnya kami masukan ke NDRC," imbuh Ponaryo ketika dihubungi Bola.com, Selasa (16/2/2021).
"Korespondensi itu bertujuan untuk mencari peneyelesaian. Segala sengketa ini ujung-ujungnya memang hak pemain dan klub. Kami hanya mewakili sebagai representasi pemain."
"Tahapnya itu kalau surat korespondensinya ditanggapi, kemudian klub menyanggupi pembayaran walaupun dengan skema apapun dan pemain bisa menerima, silakan. Tapi kalau proses korespondensi itu macet, tidak ada solusi, jalan terakhir lewat NDRC dan itu sudah masuk minggu ini," jelas Ponaryo.
Kena Lagi
Sebelumnya, PSM Makassar baru saja dinyatakan bersalah oleh Komite Disiplin FIFA setelah menunggak gaji mantan pemain asingnya, Giancarlo Rodrigues.
Rodrigues mengadukan kelakuan mantan timnya itu ke Dispute Resolution Chamber (DRC) FIFA dan berhasil memenangi gugatan. Komite Disiplin FIFA lalu menghukum PSM Makassar berupa larangan mendaftakan pemain dalam tiga periode.
Sanksi itu mengancam keikutsertaan PSM Makassar di Liga 1 2021.
"DRC itu levelnya global, adanya di FIFA. NDRC levelnya nasional, regulasi yang dipakai sama dengan DRC. Jadi dari A-Z itu sama. Jadi ini bukan badan terpisah, ini bukan pengadilan versi Indonesia, bukan. Ini hanya sub dari DRC. Jadi dalam proses persidangannya itu semua sama. Sebab, kitab yang dipakai sama. Jadi hukumannya akan sama," tutur Ponaryo.
Disadur dari Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa/Editor: Wiwig Prayugi, 16 Februari 2021)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dukungan Suporter Timnas Indonesia Tinggalkan Kesan Mendalam buat Pemain Lawan
Tim Nasional 6 September 2025, 00:22 -
Menang Tak Meyakinkan, Irak Cemas Jelang Lawan Timnas Indonesia
Tim Nasional 5 September 2025, 18:07 -
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
Tim Nasional 5 September 2025, 17:12 -
Miliano Jonathans Disorot Media Vietnam usai Resmi Bela Timnas Indonesia
Tim Nasional 5 September 2025, 17:03 -
Maarten Paes, Setahun Debut Timnas Indonesia dan Malam Tak Terlupakan di Jeddah
Tim Nasional 5 September 2025, 16:56
LATEST UPDATE
-
Rasa Hormat Fans Timnas Indonesia pada Jhon Benchy, Didier Drogba-nya Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 10:18 -
Pemain Chinese Taipei Terkesima dengan Dukungan Suporter Indonesia di GBT
Tim Nasional 6 September 2025, 09:19 -
Luis Enrique Alami Kecelakaan Saat Bersepeda, Harus Jalani Operasi
Liga Eropa Lain 6 September 2025, 09:01 -
AC Milan Bisa Kehilangan Mike Maignan Tanpa Uang, Chelsea Menunggu!
Liga Italia 6 September 2025, 08:53 -
Luis Suarez Dihukum Enam Laga Usai Insiden Meludah di Final Leagues Cup
Bola Dunia Lainnya 6 September 2025, 08:47
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24