SOS: Insiden Petasan Buah Kelalaian Panpel Timnas
Dimas Ardi Prasetya | 4 September 2017 23:37
Bola.net - - Sebuah temuan mengejutkan dirilis Save Our Soccer (SOS) terkait insiden petasan pada laga persahabatan antara Timnas dan , yang berujung tewasnya seorang suporter Timnas Indonesia. SOS, dalam investigasinya, menemukan bahwa insiden ini tak lepas dari kelalaian panitia pelaksana (Panpel) Timnas Indonesia.
Dari hasil investigasi mereka, SOS menilai panpel telah bekerja maksimal menjalankan SOP pengamanan. Barang-barang yang dilarang masuk ke stadion sudah diamankan jelang pertandingan. Minuman botol diganti dengan plastik. Rokok atau korek api juga diamankan.
Namun, panpel lalai dan kecolongan pada babak kedua. Beberapa pintu masuk dibuka bebas. Penonton bisa keluar masuk membawa botol minuman, mi gelas, makanan ringan, dan lain-lain, ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali.
Panpel kecolongan dan lalai. Ini kebiasaan panpel kita. Bukan cuma di level timnas, tapi juga klub. Mungkin perhatian mereka terfokus menyaksikan pertandingan sehingga kecolongan di saat-saat krusial. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk kedepannya, sambung Akmal.
Mantan jurnalis olahraga ini menambahkan, harus ada punishment and reward yang diterapkan, untuk mencegah kejadian macam ini terulang. Ia menyebut, bila panpel klub lalai, mereka mendapatkan sanksi dari PSSI. Hal serupa harus dilakukan bagi panpel Timnas.
Sepakbola kita butuh keteladanan, tuturnya.
Sebelumnya, sepakbola Indonesia harus kembali berduka. Seorang suporter Timnas Indonesia, Catur Yuliantono, harus kehilangan nyawa kala menyaksikan laga uji coba kontra Timnas Fiji, Sabtu di Stadion Patriot Bekasi. Pria berusia 32 tahun ini tewas usai terkena ledakan petasan roket di wajahnya. Ia menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Mitra, Bekasi Barat.
Lebih lanjut, SOS menyebutkan, ke depan, PSSI perlu mensosialisasikan FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Bukan hanya kepada panpel dan pihak keamanan, tapi juga kepada klub dan penonton agar semua saling mengingatkan.
Dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations halaman 44 tentang Security Check. Bahkan dalam lampiran C halaman 95 tentang Recommended content of the stadium code of conduct secara gamblang dipaparkan barang-barang yang 'haram' masuk stadion. Dalam poin a misalnya disebutkan a) Any item that could be used as a weapon, cause damage and/or injury or be used as a projectile, papar Akmal.
Kebiasaan petugas keamanan kita yang asyik menonton pertandingan dibanding menjaga keamanan di luar dan dalam stadion juga harus dibenahi. Match Steward dan petugas kepolisian harus fokus menjalankan tugasnya seperti tertera dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations, sambungnya.
Selain itu, SOS juga berharap ada edukasi pada suporter. Salah satu bentuknya adalah dengan menerapkan regulasi, semacam Football Spectator Act (FSA), yang diberlakukan di Liga Inggris sejak 1989.
FSA mewajibkan seluruh suporter di Inggris memiliki kartu keanggotaan dari tim yang mereka dukung. Ini untuk mengidentifikasi suporter yang bikin rusuh.
Kartu anggota mereka akan dicabut serta tak boleh menonton pertandingan seumur hidup di stadion bila dinyatakan bersalah, tandas Akmal.
Baca Juga:
- DPP Pasoepati Bantah Anggotanya Terlibat Insiden Petasan Timnas
- Irfan Bachdim Dedikasikan Golnya Untuk Almarhum Catur
- Adam Alis Sesalkan Insiden Meninggalnya Suporter
- PSSI Kutuk Insiden Tewasnya Suporter di Laga Indonesia vs Fiji
- Tragis! Satu Penonton Tewas Saat Saksikan Laga Indonesia vs Fiji
- Imbang Lawan Fiji, Ini Evaluasi Timnas Indonesia
- Indonesia Hanya Mampu Main Tanpa Gol Lawan Fiji
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Teken Kontrak Baru di Inter Miami, Berapa Gaji Lionel Messi?
Bola Dunia Lainnya 24 Oktober 2025, 10:48
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56










