SOS: Ketidakpastian Kompetisi Korbankan Pelaku Sepak Bola
Gia Yuda Pradana | 21 Oktober 2020 08:38
Bola.net - Save Our Soccer (SOS) angkat bicara soal ketidakpastian lanjutan kompetisi di Indonesia. Lembaga yang concern dengan perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia ini menilai bahwa ketidakpastian ini bakal mengorbankan para pelaku sepak bola Indonesia.
"Opsi-opsi terkait jadwal yang diberikan ini bukti ketidakjelasan," kata Koordinator SOS, Akmal Marhali, dalam rilis yang didapat Bola.net.
"Kasihan klub, pelatih, dan pemain yang digantung dan pastinya sangat terdampak dengan ketidakpastian tersebut," sambungnya.
Menurut Akmal, ketimbang menggantung nasib kompetisi, PSSI seharusnya bisa bersikap tegas. Mereka, sambung mantan wartawan tersebut, lebih baik tak melanjutkan kompetisi jika memang tak ada kepastian soal itu.
"PSSI bisa mencontoh AFC yang menghentikan Piala AFC dengan alasan force majeure karena pandemi Covid19," tuturnya.
"Toh, bila menilik kalender, bulan ini sejatinya sudah fase akhir musim 2020. Dilanjutkan tanpa degradasi dengan 31 pertandingan maraton sangat berisiko dan makna kompetisinya menjadi bias," sambung Akmal.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Siapkan Musim 2021
Lebih lanjut, Akmal menyebut, ketimbang memaksakan lanjutan kompetisi, ada hal yang lebih baik dilakukan PSSI. Hal tersebut adalah mempersiapkan musim 2021 dan memastikan kompetisi tersebut digelar mulai Februari 2021.
"Tentu juga menyiapkan regulasi dan protokol kesehatan yang ketat," papar Akmal.
"Selain itu, mereka juga harus menyiapkan sistem yang kuat dan menjamin keamanan, kesehatan, juga keselamatan pelaku sepak bola," imbuhnya.
Gelar Turnamen
Sementara itu, Akmal menambahkan, sebagai simulasi menuju musim 2021 dan menghidupkan kembali sepak bola sebagai hiburan sekaligus mengembalikan psikologi masyarakat di tengah pandemi, PSSI bisa menggagas kembali turnamen. Turnamen-turnamen seperti Piala Presiden, Piala Indonesia, Piala Bhayangkara, Piala Gubernur, turnamen-turnamen lainnya bisa dihelat dengan dipusatkan di satu daerah.
"Risikonya akan lebih kecil dibandingkan melanjutkan kompetisi," kata Akmal.
"Turnamen juga bisa dijadikan alat lobi dengan pemerintah agar sepak bola kembali bergulir. Tentunya, dengan meyakinkan pemerintah bahwa olahraga adalah vaksin terbaik saat pandemi," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
Bola Indonesia 18 Oktober 2025, 21:15 -
Hasil BRI Super League: Tumpas Persik Kediri, Borneo FC Terus Perkasa di Puncak
Bola Indonesia 18 Oktober 2025, 17:36
LATEST UPDATE
-
Juventus Kalah Lagi, Igor Tudor Tetap Pede: Kami di Jalur yang Benar!
Liga Champions 23 Oktober 2025, 08:08 -
Daftar Peraih Man of The Match Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 23 Oktober 2025, 05:37 -
Man of the Match Chelsea vs Ajax Amsterdam: Estevao Willian
Liga Champions 23 Oktober 2025, 04:25 -
Man of the Match Real Madrid vs Juventus: Jude Bellingham
Liga Champions 23 Oktober 2025, 04:19 -
Link Live Streaming Chelsea vs Ajax Amsterdam - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:06
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04