Wapres Minta Mafia Bola Indonesia Diberantas Sampai Akar-Akarnya
Serafin Unus Pasi | 17 Oktober 2023 20:45
Bola.net - Sebuah permintaan diungkapkan Wapres RI, Ma'ruf Amin, kala menerima Satgas Independen Antimafia Bola dan Satgas Antimafia Bola Kepolisian, Selasa (17/10). Dalam pertemuan tersebut, Wapres meminta agar mafia bola, yang selama ini mencengkeram sepak bola Indonesia, diberantas sampai ke akar-akarnya.
"Jadi, harus ditindak tegas sampai akar-akarnya. Jangan ada toleransi. Baik itu kepada pemain, pengurus, wasit, bahkan bandar-bandarnya harus dibersihkan. Jangan sampai mafia tidak habis-habis karena akan menghambat kemajuan dan prestasi sepakbola kita," kata Wapres.
"Satgas Antimafia Bola harus bekerja ekstrakeras karena mafia bola sudah mengakar. Sekali lagi, saya dukung dan lakukan tindakan tegas baik dalam lingkup football family maupun hukum negara. Insyaallah sepak bola kita ke depan bisa berprestasi dengan terlebih dulu dilakukan bersih-bersih," sambungnya.
Sebelumnya, Wapres menerima Satgas Independen Antimafia Bola dan Satgas Antimafia Bola di rumah dinasnya. Dalam agenda ini, Satgas Independen diwakili Najwa Shihab, Ardan Pradana, dan Akmal Marhali. Sementara, Satgas Antimafia Bola Kepolisian dipimpin langsung Kasatgas, yang juga Wakabareskrim, Irjen Pol Asep Edi Suheri, Sakasatgas Brigjen Pol Himawan Bayu Aji, dan Divisi Siber Polri Kombes Pol Rizki Agung Prakoso.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Laporan ke Wapres
Dalam agenda ini, Satgas Antimafia Bola Kepolisian melaporkan perkembangan penyelidikan mereka terhadap kasus dugaan praktik match fixing di Liga 2 beberapa waktu lalu. Kasatgas, Irjen Pol Asep Edi Suheri, menyampaikan bahwa sejauh ini sudah ditetapkan delapan tersangka dalam kasus tersebut, termasuk VW -salah seorang eks pemilik salah satu klub sepak bola- dan DR, salah satu pengurus klub Y.
"Dari delapan tersangka ini kasusnya akan kita kembangkan dengan terus dilakukan penyidikan dan penyelidikan. Terima kasih kepada Pak Wapres yang sangat peduli terhadap sepak bola Indonesia," kata Irjen Pol Asep Edi Suheri.
"Kami akan terus bekerja cepat, tepat, dan akurat untuk melakukan bersih-bersih dari praktik kotor di sepakbola Indonesia," sambungnya.
Harapan Wapres Soal Sepak Bola Bersih
Sementara itu, Wapres -yang dikenal sebagai pencinta sepak bola tersebut- juga mengungkapkan harapannya terhadap masa depan sepak bola Indonesia yang bersih. Ia menyebut bahwa masyarakat menginginkan sepak bola Indonesia kembali berprestasi.
"Dulu, kita dijuluki sebagai Brasilnya Asia. Pada era Ramang, Andjas Asmara, Junaidi Abdillah, Iswadi Idris, Abdul Kadir dan Risdianto, Kita bisa tahan Korea Selatan, bahkan menang," kenang Wapres.
"Sekarang prestasi Korea Selatan sudah mendunia, kita masih berkubang masalah. Karena ada masalah nonteknis yang dibiarkan. Pengaturan skor, suap, dan perjudian," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Susunan Pemain Man City vs Sunderland: Ancaman Tim Promosi
Liga Inggris 6 Desember 2025, 18:47
-
Prediksi Susunan Pemain Bournemouth vs Chelsea: The Blues Diuji di Vitality Stadium
Liga Inggris 6 Desember 2025, 17:51
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Aston Villa vs Arsenal: Matty Cash
Liga Inggris 6 Desember 2025, 22:12
-
Hasil SEA Games 2025: Timor Leste Bangkit dan Tumbangkan Singapura 3-1
Tim Nasional 6 Desember 2025, 21:46
-
Hasil Aston Villa vs Arsenal: Gol Menit Akhir Buendia Lumpuhkan The Gunners
Liga Inggris 6 Desember 2025, 21:29
-
Hasil PSM vs Persebaya: Diwarnai Kartu Merah, Duel Sengit Berakhir Imbang 1-1
Bola Indonesia 6 Desember 2025, 21:09
-
PB Akuatik Indonesia Resmi Lepas 68 Atlet untuk SEA Games 2025
Olahraga Lain-Lain 6 Desember 2025, 20:13
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26











