3 Laga Ikonik Manchester United vs Arsenal, Sampai Dibuatkan Halaman Wikipedia Sendiri
Yaumil Azis | 9 April 2021 15:50
Bola.net - Dulu Arsenal dikenal sebagai salah satu rival serius Manchester United dalam perebutan gelar Premier League. Bertahun-tahun lalu sebelum mereka mengalami masa-masa kelam selayaknya sekarang.
Pertarungan sengit antara kedua tim terjadi di akhir 1990-an dan awal 2000-an. Aroma persaingan mulai tercium pekat ketika the
Red Devils menjuarai Premier League pada musim 1996/97, dan Arsenal hanya bisa duduk di peringkat ke-3.
Pada musim berikutnya, Arsenal mulai berbenah. Mereka pun berhasil keluar sebagai juara dan memaksa Manchester United menerima status runner-up. The Red Devils membalas selama tiga musim beruntun, yakni di 1998/99, 1999/00, dan 2000/01.
Aksi saling balas berlangsung pada musim-musim berikutnya, dan berakhir ketika Chelsea diguyur dana segar dari pengusaha kaya asal Rusia, Roman Abramovich. Di situlah awal kejayaan Chelsea yang juga mengakhiri rivalitas ketat MU dan Arsenal.
Laga Manchester United melawan Arsenal selalu dinantikan pada saat itu. Biasanya, pertemuan antara kedua tim selalu berlangsung sengit dan panas. Ada tiga laga yang bahkan sampai mendapatkan halaman Wikipedia sendiri karena saking ikoniknya.
Manchester United 0-0 Arsenal (2003)
Di Wikipedia, laga ini mendapatkan julukan 'Battle of Old Trafford. Meski berakhir tanpa gol, bukan berarti duel ini tidak seru untuk disaksikan.
Kedua tim saling berhadapan dalam keadaan pincang. Bek andalan Arsenal, Sol Campbell, diberi kesempatan untuk berduka setelah sang ayah meninggal dunia. Sementara Manchester United tak bisa diperkuat Paul Scholes yang mengalami cedera.
Arsene Wenger selaku pelatih Arsenal kala itu tidak kehabisan akal untuk menutupi absennya Campbell. Ia memainkan Ray Parlour dan Freddie Ljungberg untuk menciptakan lini tengah yang kokoh serta mengandalkan fisik. Mereka pun mampu membendung berbagai tekanan dari lini serang the Red Devils yang dipimpin Ruud van Nistelrooy.
Pemain dari masing-masing tim saling berjibaku, dan tak jarang saling berdebat hingga harus dilerai oleh wasit. Puncaknya terjadi di akhir pertandingan. Manchester United mendapatkan hadiah penalti, namun Van Nistelrooy gagal mengeksekusinya dengan baik.
Nistelrooy mendapatkan provokasi bertubi-tubi dari pemain Arsenal seperti Martin Keown, Ray Parlour, Ashley Cole, dan lainnya. Untungnya, striker asal Belanda itu tidak terpancing dan menanggapi setiap provokasi dengan tenang.
Manchester United 2-0 Arsenal (2004)
Di Wikipedia, duel ini mendapatkan sebutan 'Battle of the Buffet' atau 'Pizzagate'. Laga ini dibalut dengan sejumlah kontroversi, di mana beberapa beberapa pihak mengklaim kalau sang wasit yang bernama Mike Riley menguntungkan Manchester United.
Arsene Wenger tidak tanggung-tanggung dalam melontarkan kritik pedas kepada Riley atas kepemimpinannya. Selain itu, pelatih asal Prancis itu juga menyebut Nistelrooy sebagai sosok yang curang. Hasilnya, FA menjatuhkan denda sebesar 15 ribu pounds kepada Wenger.
Kejadian yang paling parah melibatkan Nistelrooy dengan Ashley Cole. Dari tayangan ulang, Nistelrooy terlihat menghantam betis Cole menggunakan stud sepatunya. Namun wasit membiarkan kejadian tersebut dan bahkan tidak memberikan kartu kepada sang striker.
Nistelrooy juga mendapatkan hukuman dari FA pasca laga karena aksi brutalnya itu. Federasi sepak bola tertinggi di Inggris tersebut menjatuhkan hukuman larangan bermain sebanyak tiga laga.
Untuk julukan 'Pizzagate' sendiri diawali oleh ulah nakal Cesc Fabregas yang melemparkan sepotong pizza ke arah Ferguson. "Saya melihat pizza, tetapi saya tidak melihatnya [mengenai Ferguson]," kata Fabregas kepada Goal International.
"Saya hanya ingat reaksi semua orang setelah itu terjadi karena tak ada yang mempercayainya. Semua orang berkata, 'Wow, seseorang baru saja melemparkan pizza'. Jelas tidak ada yang mengharapkan itu terjadi karena belum ada yang pernah melempar Pizza kepada siapapun sebelumnya. Tetapi semua emosi baru saja keluar." lanjutnya.
Manchester United 8-2 Arsenal (2011)
Prestasi Arsenal mulai menunjukkan penurunan di tahun 2011 lalu. Namun tidak ada yang menyangka kalau mereka, masih ditukangi Wenger, bisa menelan kekalahan memalukan dengan skor telak 2-8 di tangan Manchester United.
Meski mulai menurun, namun skuad Arsenal kala itu masih dihuni oleh banyak pemain bintang seperti Tomas Rosicky, Aaron Ramsey, sampai Andrei Arshavin. Mereka semua dipimpin oleh salah satu bomber terbaik the Gunners, Robin van Persie.
Babak pertama berjalan cukup normal. Arsenal memang sempat tertinggal tiga gol lebih dulu setelah Danny Welbeck, Ashley Young, dan Wayne Rooney secara bergantian menjebol gawang Wojciech Szczesny. Namun, the Gunners mampu membalas melalui Theo Walcott jelang babak pertama berakhir.
Jarak skor semakin melebar di babak kedua. Tanpa sadar, the Red Devils sudah unggul 6-1 ketika pertandingan memasuki menit ke-70 berkat tambahan gol dari Rooney, Nani, dan Park Ji-Sung. The Gunnrs sempat memperkecil kedudukan lewat Van Persie, namun tak mampu menghalangi Rooney dan Young mengubah skor jadi 8-2 jelang akhir pertandingan.
Wenger sampai harus meminta maaf kepada tiga ribu fans the Gunners yang berbondong-bondong ke Old Trafford untuk memberikan dukungan. Sementara pihak klub menawarkan tiket gratis kepada mereka untuk laga tandang berikutnya.
Ferguson sendiri menunjukkan rasa simpatinya kepada Wenger pasca pertandingan. "Dia telah menjadi musuh besar dan akan selalu seperti itu saat dia mendapatkan kembali pemain-pemain pentingnya," kata Ferguson. Sementara fans Manchester United menobatkan kemenangan ini sebagai laga terbaik di Premier League dalam voting yang dilakukan Sky Sports pada tahun 2017 lalu.
(Wikipedia/Planet Football)
Baca Juga:
- 5 Pemain yang Sukses di Manchester United Setelah Dipinjam Klub Lain, Siapa Saja?
- Bukan MU Atau Chelsea, Sergio Aguero Mungkin Pindah ke Leeds United
- Asal Jesse Lingard Konsisten, Manchester United Mungkin Bisa Rekrut Declan Rice
- Bukan Pertandingan Mudah untuk Manchester United
- Granada Beres, MU Kini Fokus ke Tottenham
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:04 -
Hebatnya Kylian Mbappe: Jumlah Golnya Setara dengan Total Gol Juventus Musim Ini
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:46
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Chelsea vs Ajax Amsterdam - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:06 -
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:05 -
Link Live Streaming Atalanta vs Slavia Praha - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:03 -
Link Live Streaming AS Monaco vs Tottenham - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:01 -
Persib Bandung vs Selangor FC: Jadwal, Jam Kick-off, Siaran TV, dan Link Streaming
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 23:27 -
Prediksi Nottingham Forest vs Porto 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 23:10 -
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 23:08 -
Jadwal Persib vs Selangor: Maung Bandung Siap Amankan Poin Penuh di Kandang
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 22:58 -
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
Asia 22 Oktober 2025, 22:57 -
Link Live Streaming Galatasaray vs Bodo/Glimt - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:47
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04