5 Pelajaran Duel Man City vs Leicester City: Pantas Torres Pergi
Dimas Ardi Prasetya | 27 Desember 2021 04:05
Bola.net - Manchester City cukup kerepotan menghadapi perlawanan Leicester City meski akhirnya bisa menang besar di Etihad Stadium, Minggu (26/12/2021) malam WIB.
Man City menjamu Leicester di laga pekan ke-19 Premier League 2021-22. Duel sempat berlangsung timpang di babak pertama.
City mendominasi penguasaan bola. Mereka bahkan bisa mencetak empat gol via Kevin De Bruyne, Riyad Mahrez, Ilkay Gundogan, dan Raheem Sterling dalam tempo 25 menit saja.
Namun Leicester bangkit di babak kedua. Mereka mencetak tiga gol melalui James Maddison, Ademola Lookman, dan Kelechi Iheanacho.
Untungnya Man City bisa mencetak dua gol lagi melalui Aymeric Laporte dan Sterling lagi. Mereka akhirnya menang dengan skor 6-3 atas Leicester.
Berikut lima pelajaran dari duel tersebut Bolaneters.
Tak Ada Keraguan Soal VAR
Video Assistant Referee (VAR) kerap menjadi sorotan. Sebab cukup sering pengadil lapangan membuat keputusan kontroversial.
Namun tidak kali ini dengan wasit di laga Manchester City vs Leicester City ini. VAR sendiri dipakai dalam terciptanya gol kedua Man City.
Dari tayangan ulang, terlihat bahwa Youri Tielemans memang tak memiliki niatan untuk menguasai bola. Ia malah terus memegangi Aymeric Laporte hingga bek itu terjatuh.
Kontak fisik memang lazim di dunia sepak bola. Namun jika jelas tak ada niatan untuk memainkan bola maka memang hasilnya layak diganjar penalti.
Sterling On Fire

Bintang di pertandingan Manchester City vs Leicester City ini tak lain adalah Raheem Sterling. Ia mencetak dua gol di laga tersebut.
Satu gol memang dari titik penalti. Namun Sterling lah yang memenangkan penalti tersebut saat ia memaksa Youri Tielemans mengganjalnya di kotak terlarang.
Tambahan dua gol tersebut membuat Sterling kini mengemas delapan gol plus satu assist dari 10 pertandingan terakhir di semua ajang kompetisi bagi City. Jelasnya ia sedang on fire.
Kini Sterling mengemas sembilan gol dari 24 laga di semua ajang kompetisi. Jumlah itu mendekati torehan golnya pada musim lalu di mana ia mencetak 14 gol dari 49 laga.
Lampu Merah Bagi City
Seperti yang disebut sebelumnya, Manchester City sempat unggul empat gol atas Leicester City di babak pertama. Akan tetapi di babak kedua, penampilan mereka merosot.
Leicester City bisa mencetak tiga gol balasan, dalam tempo 10 menit saja. Jumlah itu sama dengan jumlah kebobolan mereka dalam delapan laga terakhirnya di liga.
Akan tetapi sejatinya Leicester masih bisa mencetak lebih dari tiga gol. Hanya saja finishing mereka kurang tenang. Selain itu mereka juga beruntung Jamie Vardy tak bermain.
Hal ini menjadi tanda tanya besar. Apa yang terjadi di lini pertahanan City? Apakah mereka meremehkan Leicester di babak kedua?
Hal ini tentu menjadi lampu merah bagi Man City. Sebab ini jelas jadi penanda bahwa tak segalanya bisa berjalan sesuai keinginan mereka. Ini juga berpotensi menjadi pengganjal mereka dalam perburuan gelar juara Premier League pada musim ini.
Hantu Mantan

Laga ini menjadi laga yang cukup emosional bagi dua orang pemain. Di kubu Manchester City ada Riyad Mahrez sementara di tim Leicester City ada Kelechi Iheanacho.
Mahrez adalah eks pemain Leicester. Sementara Ihenacho adalah mantan pemain Man City.
Keduanya sama-sama menghantui mantannya masing-masing. Mahrez mencetak satu gol dan satu assist. Sementara itu Iheanacho menghasilan satu gol dan dua assist.
Bagi Mahrez, tambahan satu gol itu membuatnya mengemas total tiga gol ke gawang Leicester. Jumlah yang sama dicatatkan oleh eks striker timnas Inggris, Emile Heskey.
"3 - Riyad Mahrez menjadi pemain ketiga yang mencetak sebanyak tiga gol Premier League melawan Leicester setelah sebelumnya bermain untuk mereka di kompetisi tersebut, setelah Chris Wood (empat) dan Emile Heskey (tiga). Kalah."
Iheanacho juga mengukir catatan tersendiri bagi Man City. Ia mengikuti jejak James Milner dan Paul Dickov.
"Kelechi Iheanacho adalah pemain ketiga yang mencetak gol dan memberikan assist dalam satu laga Premier League pertandingan melawan Man City setelah sebelumnya tampil untuk mereka di kompetisi tersebut, setelah Paul Dickov untuk Leicester pada 2003 dan James Milner untuk Liverpool pada 2016. Haunt."
Torres Tepat Tinggalkan City
Sebelum ini ada kabar bahwa Ferran Torres akan meninggalkan Manchester City. Ia akan segera pindah ke Barcelona.
Tentu saja ada pertanyaan besar; mengapa ia cabut dari tim sehebat dan sebesar Man City ke Barcelona. Padahal Blaugrana sekarang sedang ambyar. Mereka dalam proses membangun kembali.
Namun laga Manchester City vs Leicester City ini bisa sedikit menjelaskan apa alasan Ferran Torres cabut dari Etihad Stadium. Di laga tersebut, Josep Guardiola memainkan Bernardo Silva, Riyad Mahrez, dan Raheem Sterling. Ketiganya gacor banget dan mengoyak pertahanan Leicester dengan mudahnya.
Selain itu mereka juga masih punya Jack Grealish, Phil Foden, dan Gabriel Jesus. Lini serang Man City dipenuhi pemain hebat. Tentu saja sulit bagi Torres untuk bisa bermain secara reguler.
Torres memang sangat bertalenta. Namun ia tak mau talentanya itu dibiarkan sia-sia di bangku cadangan. Jadi wajar jika ia memilih gabung Barcelona, yang kemungkinan memberikannya lebih banyak waktu bermain.
(Bola/Opta Joe/Mirror)
Baca Juga:
- Man of the Match Manchester City vs Leicester City: Raheem Sterling
- Hujan Gol di Laga Man City vs Leicester, Netizen: Abis Timnas Sekarang City, Kayak PS, Liverpool di
- Hasil Pertandingan Manchester City vs Leicester City: Skor 6-3
- Guardiola Ungkap Satu Kelebihan Liverpool yang tak Bisa Diimbangi Oleh Man City
- Data dan Fakta Premier League: Manchester City vs Leicester City
- Jika Bisa Angkut Dua Pemain untuk Direkrut Liverpool, Ini Pilihan Trent Alexander-Arnold
- Ikuti Jejak Liverpool, Man City Juga Incar Jarrod dari West Ham
- Mau Vlahovic? City Harus Tunggu Sampai Akhir Musim Dulu
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
LATEST UPDATE
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56






