6 Momen Kontroversial Sir Alex Ferguson saat Menangani Manchester United
Aga Deta | 6 Agustus 2022 10:02
Bola.net - Erik ten Hag punya tugas yang berat sebagai juru taktik Manchester United. Pria asal Belanda tersebut dituntut untuk mengembalikan kejayaan Setan Merah terutama di Liga Inggris.
Lama tak naik podium kehormatan di pentas tertinggi Inggris, membuat Setan Merah jadi bulan-bulanan cibiran. Musim lalu misalnya, MU terkapar di posisi keenam dengan torehan 58 poin.
Pencapaian tersebut jauh lebih menyedihkan dari poin terendah yang mereka dapatkan di musim 2013/2014 (64). Kali terakhir MU memenangkan Liga Inggris terjadi pada 2012/2013.
Jika kesuksesan adalah tolok ukur, Erik ten Hag harus berkaca kepada Sir Alex Ferguson. Ia merupakan pelatih tersukses sepanjang sejarah Setan Merah. Bekerja dari 1986 hingga 2013, Ferguson memenangkan banyak trofi bersama The Red Devils.
Namun, soal kontroversi, Erik ten Hag jangan sampai meniru opa Ferguson ya. Sebagai pelatih, Ferguson memang top. Tapi dia juga tak lepas dari kontroversi. Mau tahu apa saja?
Bentrok Dengan Wasit
Persoalan umum terkait Ferguson sepanjang masa jabatannya sebagai bos Manchester United adalah kritiknya yang terus-menerus terhadap wasit. Pelatih asal Skotlandia itu tidak segan-segan mengatakan, sang pengadil dan perangkat pertandingan lainnya bekerja di bawah standar.
Ciri khasnya, dia sering menunjukkan kepada ofisial pertandingan beberapa menit harus ditambahkan ke injury time terutama ketika timnya tertinggal. Belakangan, istilah itu disebut sebagai 'Fergie Time'.
Pada 2009 dia mempertanyakan kebugaran wasit Alan Wiley dengan sinis. Akibatnya, Ferguson dilarang mendampingi tim dalam empat pertandingan.
Dia juga pernah menuduh Martin Atkinson tidak adil untuk timnya yang berujung larangan hadir dalam lima pertandingan. Dia juga menghina Mark Clattenburg setelah pertandingan pada 2007.
Insiden David Beckham
David Beckham adalah anggota 'Class of '92' yang paling terkenal. Legenda MU dan Inggris itu sangat menyenangkan untuk dilihat di sayap. Penggemar juga senang dan terhibur melihat tendangan bebasnya.
Hubungan mereka, bagaimanapun, mulai menurun setelah Beckham menikah dengan mantan personel Spice Girls, Victoria. Fergie melihatnya sebagai gangguan besar bagi Beckham.
Spice Girls adalah grup band wanita terpanas di Inggris saat itu. Para penggemar mereka begitu bersemangat mengetahui segala sesuatu tentang mereka, termasuk kehidupan cinta mereka.
Beckham mau tak mau tercebur dalam gaya hidup selebritas yang gemerlap. Paparazzi selalu mengikutinya.
Ferguson menuding pemain kesayangannya tersebut lebih tertarik pada penampilan daripada kariernya di sepak bola. Puncaknya, pada 2003, Ferguson diduga melemparkan sepatu bot pada Becks yang memicu kepindahannya ke Real Madrid.
Boikot BBC
Menyusul sebuah film dokumenter yang ditayangkan BBC pada tahun 2003 berjudul Fergie and Son, yang menggambarkan keluarga Ferguson secara negatif. Di film itu, ada alur yang tak mengenakkan.
Karya seni tersebut seperti menyiratkan kisah kelam Jason, putra Fergie. Jason merupakan seorang agen mengeksploitasi hubungannya dengan sang ayah untuk mendapatkan keuntungan gelap di bursa transfer.
Ferguson berang. Dia mencap film dokumenter itu 'sampah'. Akibatnya, Ferguson memboikot BBC dengan cara menolak untuk memberikan wawancara.
Pada musim 2010/2011, ada aturan baru yakni mengharuskan semua pelatih untuk memberikan wawancara kepada BBC sebagai bagian dari kesepakatan TV baru. Tapi Ferguson masih menolak untuk mengakhiri boikotnya. MU lebih memilih membayar denda terkait sikap mbalelo Ferguson.
Sebuah pertemuan pada Agustus 2011 dengan direktur jenderal BBC akhirnya berakhir manis. Ferguson menyerukan gencatan senjata dan mengakhiri boikot tujuh tahunnya terhadap BBC.
Degradasi Preston
Sir Alex Ferguson memiliki seorang putra bernama Darren. Ferguson pernah membawa putranya itu ke MU dan bermain di sana selama empat tahun (1990-1994).
Setelah gantung sepatu, Darren meneruskan kariernya sebagai pelatih. Pada 2010 dia didapuk sebagai pelatih Preston North End.
Nasib baik tak berpihak kepada Darren. Tahun itu juga, dia didepak karena Preston degradasi buntut dari 24 kali kekalahan dalam 49 laga.
Mendengar kabar pemecatan putranya, Ferguson memanggil kembali tiga pemain yang dipinjamkan ke Preston. Teman dekat Ferguson, Tony Pulis, juga melakukan hal yang sama.
Pulis memanggil pemain Stoke yang dipinjamkan ke Preston. Akibatnya, Preston kehilangan lima pemain senior kunci dalam waktu tiga hari. Minim amunisi, Preston terdegradasi ke League One pada akhir musim.
Versus Roy Keane
Gelandang box-to-box, Roy Keane, adalah seorang pejuang. Dia sangat membenci kekalahan dan berusaha keras untuk mengamankan kemenangan bagi timnya.
Selama 12 tahun, Ferguson menikmati loyalitas Keane. Pemain Irlandia itu menjadi bagian integral dari pengaturan serangan United. Keane juga kesayangan penggemar dan kapten tim.
Namun, belakangan, hubungan keduanya mulai menurun. Soalnya, Keane kerap mengkritik kualitas pemain. Ferguson tersinggung.
Melalui biografinya, Ferguson mengungkapkan merasa lega ketika Keane memutuskan hengkang ke Celtic pada 2005. Keane sosok yang cukup berpengaruh di tim. Oleh karena itulah Ferguson sangat senang dengan kepergiannya.
Banyak Musuh
Ferguson juga kerap bersitegang dengan pelatih lain seperti Arsene Wenger, Kevin Keegan, dan Rafa Benitez. Dia menyambut Arsene Wenger dengan komentar yang agak meremehkan.
Menurut Ferguson, Wenger adalah seorang pelatih pemula. Hubungan keduanya mencapai puncaknya pada 2004 dengan istilah" Insiden 'Pizzagate'.
Meskipun Wenger dan Ferguson akhirnya saling menghormati satu sama lain, tapi sebenarnya tidak selalu demikian. Ferguson juga sering perang kata-kata dengan Kevin Keegan, dan Rafa Benitez. Pertikaian mereka sudah menjadi konsumsi publik kala itu.
Sumber: sportskeeda
Disadur dari: Bola.com/Penulis Choki Sihotang/Editor Nurfahmi Budi
Published: 3/8/2022
Baca Juga:
- Termasuk Eks Persebaya, 6 Pemain yang Melempem Setelah Gabung MU
- 4 Pemain yang Tolak Barcelona dan Pilih Gabung Real Madrid, Kenapa Ya?
- Termasuk Luis Suarez, 5 Transfer Terbaik Premier League di Bulan Januari
- Pengkhianat! 3 Pemain yang Pernah Berseragam Real Madrid dan Barcelona
- 5 Pemain dengan Koleksi Trofi Terbanyak: Messi di Atas Ronaldo
- Tak Masuk Rencana, 5 Pemain Chelsea yang Bisa Dijadikan Uang di Musim Panas 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Patrick Dorgu Terkejut dengan Keputusan Manchester United di Bursa Transfer
Liga Inggris 6 September 2025, 12:17 -
Gawat! Man City Bisa Tanpa 10 Pemain Saat Derby Kontra MU
Liga Inggris 6 September 2025, 12:05
LATEST UPDATE
-
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21 -
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:17
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24