7 Alasan Liverpool Bisa Jadi Juara Premier League 2023/24: Si Paling Menolak Kalah & Kado Perpisahan

Dimas Ardi Prasetya | 12 Maret 2024 07:28
7 Alasan Liverpool Bisa Jadi Juara Premier League 2023/24: Si Paling Menolak Kalah & Kado Perpisahan
Aksi Luis Diaz di laga Liverpool vs Manchester City di pekan 28 Premier League 2023/24 di Anfield, Minggu (10/03/2024). (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Raksasa Premier League asal Merseyside Liverpool punya sejumlah alasan yang membuat mereka berpeluang besar menjadi juara Liga Inggris musim 2023/24 ini.

Musim ini, perburuan gelar juara liga menjanjikan pertarungan yang seru. Sangat seru dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Advertisement

Musim ini, perburuan gelar juara liga diramaikan oleh tiga kuda pacu sekaligus. Selain Liverpool, ada Manchester City dan Arsenal.

Sekarang ini Arsenal ada di posisi terdepan setelah Liverpool bermain imbang 1-1 lawan City di pekan ke-28 di Anfield. The Gunners mengemas 64 angka, sama dengan The Reds tapi unggul selisih gol.

The Reds memang sudah kehilangan tahtanya di pucuk klasemen. Namun mereka masih berpeluang besar untuk bisa jadi juara Premier League pada musim 2023/2024 ini. Apa saja alasannya? Simak ulasannya berikut ini Bolaneters.

1 dari 8 halaman

Benteng Anfield

Benteng Anfield

Premier League 2023/2024: Para suporter Liverpool dalam pertandingan Liverpool vs Brentford di Anfield pada pekan ke-12 (c) AP Photo/Jon Super

Sejak ditangani oleh Jurgen Klopp, Anfield sudah terkenal angker bagi tim-tim lawan. Sulit bagi musuh untuk bisa mendapat poin dan seringnya mereka pulang dengan tangan hampa alias keok.

Liverpool sendiri sekarang ini sudah tak pernah kalah di kandang sejak 30 Oktober 2022 silam! Saat itu mereka keok secara mengejutkan dari Leeds United dengan skor 1-2.

Setelah itu, mereka sudah tak terkalahkan dalam 26 pertandingan di Anfield. Mereka mencatatkan 20 kemenangan dan enam hasil imbang, termasuk saat melawan Manchester City kemarin.

Musim ini mereka juga tak tersentuh kekalahan di Anfield. Di sisa musim ini, Liverpool akan menghadapi Brighton, Sheffield United, Crystal Palace, Tottenham, dan Wolverhampton.

2 dari 8 halaman

Lini Serang Ganas

Lini Serang Ganas

Premier League 2023/2024: Selebrasi gol Darwin Nunez di laga Nottingham Forest vs Liverpool pada pekan 27 (c) AP Photo/Rui Vieira

Liverpool punya lini serang yang ganas. Sekarang ini mereka punya lima pemain di lini serang yang haus gol.

Ada Mohamed Salah, Diogo Jota, Darwin Nunez, Luis Diaz, dan Cody Gakpo. Mereka semua bisa diandalkan untuk mencetak gol.

Jika ada satu pemain yang absen, masih ada pemain lain yang siap menggantikan. Kasus ini sudah terbukti ketika Salah absen beberapa pekan pasca cedera di Piala Afrikan dan kemudian cedera lagi usai melawan Brentford.

Bahkan ketika Jota juga cedera, para pemain lain masih bisa membuat lini serang Liverpool terjaga ketajamannya. Sejauh ini mereka berlima sudah mencatatkan 45 gol di pentas Premier League saja.

3 dari 8 halaman

Kejutan dari Para Bocil

Kejutan dari Para Bocil

Jayden Danns merayakan golnya di laga Liverpool vs Southampton di laga putaran kelima FA Cup 2023/24 di Anfield, Kamis (29/02/2024). (c) AP Photo/Jon Super

Liverpool sempat mengalami krisis pemain belum lama ini. Banyak pemain utamanya cedera, termasuk di lini serang.

Jurgen Klopp pun terpaksa harus memakai jasa para pemain mudanya alias para bocil. Masuklah para pemain macam Jayden Danns, Bobby Clark, James McConnell, Lewis Koumas, Kaide Gordon, hingga Tery Nyoni.

Mereka sempat dimainkan di laga lawan Southampton. Liverpool pun menang 3-0 di laga tersebut.

Para pemain muda ini tak canggung saat diberi peluang bermain di skuad utama. Kuncinya adalah karena Klopp memutuskan agar tim senior dan tim junior berlatih di fasilitas yang sama di Kirkby. Selain itu skuad junior juga memakai taktik yang sama dengan tim seniornya.

4 dari 8 halaman

Kado Perpisahan

Kado Perpisahan

Manajer Liverpool Jurgen Klopp dan Virgil van Dijk mengangkat trofi Carabao Cup 2023/2024, Minggu (25/2/2024) malam WIB. (c) AP Photo/Dave Shopland

"Saya tidak bisa berkata-kata, saya tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan ini, tapi yang pasti sangat penting bagi kami untuk menunjukkan kepada manajer bahwa kami bersamanya selama sisa musim ini. Kami ingin memenangkan segalanya untuknya, dan untuk kami, dan untuk para penggemar."

Kalimat itu diucapkan oleh Ibrahima Konate terkait kepergian Jurgen Klopp dari Liverpool di akhir musim ini. Bek Prancis itu sangat termotivasi untuk bisa memberikan kado perpisahan yang indah bagi sang manajer.

Hal itu tentunya tak cuma dirasakan olah Konate saja. Semua pemain Liverpool juga pastinya merasakan hal serupa.

Liverpool sudah mempersembahkan trofi Carabao Cup pada Klopp. Mereka kini pasti makin termotivasi untuk bisa melakukan hal serupa di pentas Premier League.

5 dari 8 halaman

Pemain Penting Segera Pulih

Pemain Penting Segera Pulih

Aksi Trent Alexander-Arnold di laga Arsenal vs Liverpool di pentas FA Cup 2023/2024 di Emirates Stadium, Minggu (07/01/2024) malam WIB. (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Seperti yang disebut sebelumnya, Liverpool sempat didera krisis pemain. Sebab sejumlah pemain mereka cedera.

Dari lini belakang sampai depan, ada saja pemain yang cedera. Sebut saja Alisson Becker, Joel Matip, Trent Alexander-Arnold, Andrew Robertson, Kostas Tsimikas, Ibrahima Konate, Ryan Gravenberch, Thiago, Dominik Szoboszlai, Curtis Jones, Diogo Jota, Mohamed Salah, hingga Darwin Nunez.

Bagusnya, Salah, Nunez, Szoboszlai sudah bisa main lagi dalam beberapa laga terakhir. Demikian juga Robertson.

Pemain seperti Alisson, Matip, Thiago, dan Jota mungkin akan absen sedikit lebih lama. Tapi Konate bakal bisa main lawan Manchester united sementara Trent, Jones, dan Gravenberch akan segera comeback usai jeda internasional.

Cedera ini juga bisa jadi semacam blessing in disguise alias berkah tersembunyi. Sebab para pemain itu mendapat waktu istirahat dan akan bisa tampil dengan penuh energi di sisa musim ini, di saat kompetisi memasuki momen yang krusial.

6 dari 8 halaman

Si Paling Menolak Kalah

Si Paling Menolak Kalah

Skuad Liverpool merayakan gol Alexis Mac Allister ke gawang Manchester City di pekan ke-28 Premier League 2023/24 di Anfield, Minggu (10/03/2024). (c) AP Photo/Jon Super

Mentality Monster. Liverpool kerap selamat dari kekalahan meski sebelumnya tertinggal lebih dahulu.

Contoh terbaru ya saat melawan Manchester City. Usai kebobolan gol John Stones, Liverpool bisa menyamakan skor melalui penalti Alexis Mac Allister.

Sebelum lawan City, Liverpool mampu memenangkan 22 poin dari posisi kalah pada musim 2023/2024 ini. Jumlah itu paling banyak dibandingkan tim-tim Premier League lainnya.

Liverpool sendiri tertinggal 12 kali pada musim ini. Namun mereka bisa melakukan comeback dan menang enam kali. Di empat laga lainnya mereka bisa memaksa hasil imbang.

Liverpool juga kerap mencetak gol pada masa injury time. Sejauh ini mereka telah mencetak 10 gol di momen tersebut dan itu membantu The Reds mengoleksi tujuh poin.

Bandingkan dengan Arsenal yang tertinggal delapan kali pada musim ini. Mereka cuma bisa comeback dua kali saja dan kalah empat kali.

7 dari 8 halaman

Absen di Liga Champions

Absen di Liga Champions

Aksi Harvey Elliott dalam laga Sparta Praha vs Liverpool di babak 16 besar Liga Europa 2023/2024, Jumat (8/3/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Petr David Josek

Musim ini Liverpool tak bermain di Liga Champions. The Reds cuma bermain di Liga Europa saja.

Bermain di Liga Europa tak sama dengan bermain di Liga Champions. Bobot persaingannya di antara dua kompetisi itu berbeda.

Oleh karena itulah, Klopp bahkan berani melakukan rotasi. Hal tersebut akan sulit dilakukan di Liga Champions.

Liverpool tentu akan diuntungkan ketimbang Arsenal dan Manchester City. Mereka harus terus menurunkan pemain terbaiknya agar tetap bisa bertahan di kompetisi tersebut. Hal tersebut bisa menguras energi para pemain.

Namun Liverpool tampaknya juga tak akan memandang Liga Europa sebelah mata. Mereka akan berusaha memenangkannya apalagi karena selain membuka kans memenangkan quadruple, trofi di kompetisi itu belum pernah dikoleksi oleh Jurgen Klopp di sepanjang kariernya.

LATEST UPDATE