93 Tahun Kejayaan Arsenal di Era Highbury: Dari Rumah Sepak Bola ke Legenda Abadi
Gia Yuda Pradana | 13 November 2025 17:15
Bola.net - Kisah kejayaan Arsenal tak bisa dilepaskan dari sebuah nama legendaris: Highbury. Selama 93 tahun, dari 1913 hingga 2006, stadion ini menjadi rumah bagi The Gunners dan saksi bisu berbagai momen bersejarah yang membentuk identitas klub. Era Arsenal Highbury adalah periode emas yang melahirkan banyak bintang dan trofi.
Stadion yang terletak di kawasan Highbury, London, ini bukan sekadar lapangan sepak bola, melainkan sebuah monumen hidup bagi para penggemar. Atmosfer intim dan desain arsitektur yang ikonik menjadikannya "The Home of Football" di mata banyak orang. Setiap sudut Highbury menyimpan cerita tentang gairah, perjuangan, dan kemenangan yang tak terlupakan.
Periode panjang ini dimulai dengan kemenangan 2-1 atas Leicester Fosse pada 6 September 1913 dan berakhir manis dengan hat-trick Thierry Henry dalam kemenangan 4-2 atas Wigan pada 7 Mei 2006. Perpindahan ke Emirates Stadium memang menandai era baru, tapi kenangan akan Arsenal Highbury akan selalu abadi di hati para Gooners.
Sejarah dan Arsitektur Megah Highbury
Stadion Highbury pertama kali dibuka pada 6 September 1913, menjadi markas baru bagi Arsenal setelah pindah dari Manor Ground. Lokasinya yang strategis di utara London menjadikannya pusat perhatian bagi komunitas sepak bola. Desain awal stadion ini sudah menunjukkan potensi keanggunan yang akan berkembang di masa depan.
Pada tahun 1930-an, Highbury mengalami renovasi besar-besaran yang mengubahnya menjadi salah satu stadion paling modern di Inggris. Tribune Barat dan Timur dibangun kembali dengan gaya Art Deco yang khas dan mewah. Tribune Barat, yang dibuka pada Desember 1932, bahkan dianggap sebagai yang tercanggih pada masanya, menunjukkan visi klub yang jauh ke depan.
Tribune Timur, yang selesai pada Oktober 1936, juga mengusung gaya Art Deco yang sama, lengkap dengan "Marble Halls" yang terkenal. Bangunan ini bahkan dilindungi sebagai Grade II listed, menandakan nilai historis dan arsitekturalnya yang tinggi. Keindahan arsitektur ini menjadi ciri khas yang melekat pada Highbury hingga akhir eranya.
Bahkan setelah Arsenal pindah ke Emirates Stadium, fasad Art Deco dari Tribune Timur dan Barat tetap dipertahankan. Bagian-bagian ikonik ini diintegrasikan ke dalam pengembangan perumahan Highbury Square. Hal ini memastikan warisan arsitektur Highbury tetap lestari dan dikenang oleh generasi mendatang.
Bintang Lapangan dan Prestasi Gemilang Arsenal di Era Highbury

Arsenal era Highbury adalah masa di mana banyak legenda sepak bola lahir dan bersinar di lapangan hijau. Nama-nama seperti Thierry Henry, Dennis Bergkamp, dan Tony Adams menjadi ikon yang tak terpisahkan dari sejarah klub. Mereka adalah pahlawan yang mengukir banyak kemenangan dan menghibur jutaan penggemar.
Selama 93 tahun bermarkas di Highbury, Arsenal berhasil mengumpulkan koleksi trofi yang mengesankan. Klub meraih 13 gelar Liga Inggris, sebuah pencapaian yang menunjukkan dominasi mereka di kancah domestik. Setiap gelar ini diraih dengan perjuangan keras dan dukungan penuh dari para suporter setia.
Selain gelar liga, Arsenal juga memenangkan 10 Piala FA, menegaskan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan terbesar di sepak bola Inggris. Piala Liga pada musim 1992-93 juga menambah daftar panjang prestasi klub. Kemenangan-kemenangan ini menjadi bukti konsistensi dan kualitas tim selama bertahun-tahun di Arsenal Highbury.
Di kancah Eropa, Arsenal juga tidak kalah cemerlang dengan meraih Piala Winners' Cup pada musim 1993-94 dan Fairs Cup pada tahun 1970. Gelar-gelar internasional ini menunjukkan bahwa kejayaan Arsenal era Highbury tidak hanya terbatas di Inggris. Mereka mampu bersaing dan menjadi juara di level kontinental.
Momen-momen Tak Terlupakan di Era Highbury

Sejarah Highbury diwarnai oleh berbagai momen penting yang terukir dalam ingatan para penggemar. Salah satu yang paling ikonik adalah "Double" gelar Liga dan Piala FA pada musim 1970–71. Prestasi ini menjadikan Arsenal tim keempat dalam sejarah yang mampu meraih dua gelar bergengsi tersebut dalam satu musim.
Di bawah kepemimpinan Arsene Wenger, Highbury menyaksikan kebangkitan Arsenal yang luar biasa. "Double" pada musim 1997–98, di musim penuh pertamanya, menunjukkan dampak instan sang manajer. Setelah itu, "Double" ketiga klub pada musim 2001–02 semakin mengukuhkan dominasi mereka di era modern.
Namun, puncak kejayaan di Arsenal Highbury tak lain adalah musim 2003–04, ketika "The Invincibles" memenangkan Premier League tanpa satu pun kekalahan. Dengan rekor 26 kemenangan dan 12 hasil imbang dari 38 pertandingan, tim ini mencatat sejarah yang belum tertandingi. Rekor tak terkalahkan ini bahkan berlanjut hingga 49 pertandingan liga, dari Mei 2003 hingga Oktober 2004, menjadikannya salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah sepak bola.
Setiap pertandingan di Highbury, dari yang pertama hingga yang terakhir, selalu dipenuhi dengan semangat dan emosi. Kenangan akan sorakan penonton, gol-gol indah, dan selebrasi kemenangan akan selalu hidup. Highbury bukan hanya stadion, melainkan rumah bagi jiwa Arsenal, tempat di mana impian menjadi kenyataan.
Klasemen
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Hitung-hitungan Peluang Timnas Italia Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026: Berat, Butuh Keajaiban
- 'Asuransi' AC Milan untuk Persaingan 4 Besar
- Antara Lautaro Martinez, Del Piero, dan Bergomi
- Eric Garcia: Sang Prajurit Bertopeng Barcelona yang Bekerja dalam Diam
- Gejolak di Real Madrid: Gestur Dingin Rodrygo Picu Isu Keretakan Tim
- Menjarah Bayern Munchen: Barcelona Bidik Kane Sebagai Penerus Lewandowski
- Tragisnya Karier Sterling: Ketika Kejayaan Berubah Jadi Keheningan di Usia Emas
- The Tactical Miracle: Bagaimana Sunderland Mengalahkan Logika Premier League
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
93 Tahun Kejayaan Arsenal di Era Highbury: Dari Rumah Sepak Bola ke Legenda Abadi
Liga Inggris 13 November 2025, 17:15
-
Matthijs De Ligt Calon Kapten Masa Depan Manchester United
Liga Inggris 13 November 2025, 15:25
-
Chelsea Dinilai Butuh Kiper Baru meski Robert Sanchez Tampil Lebih Baik
Liga Inggris 13 November 2025, 13:34
LATEST UPDATE
-
Duel Taktik: Adu Kuat Tembok Pertahanan Inter dan Milan di Derby della Madonnina
Liga Italia 13 November 2025, 19:32
-
Solusi untuk Krisis Striker AC Milan Ada di Barcelona?
Liga Italia 13 November 2025, 19:19
-
Italia vs Norwegia: Misi Berat Azzurri Jaga Asa Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 13 November 2025, 17:44
-
Bahlil Respons Isu IUP Raja Ampat: Saya Belum Lahir Barang Itu Sudah Ada
News 13 November 2025, 17:37
-
Menkes Budi Ungkap Fakta: Gaji Rp 100 Juta Masih Terima Bantuan Iuran BPJS
News 13 November 2025, 17:27
-
BRI Super League: Musim Hujan dan Dampaknya pada Latihan Persik Kediri
Bola Indonesia 13 November 2025, 17:26
-
93 Tahun Kejayaan Arsenal di Era Highbury: Dari Rumah Sepak Bola ke Legenda Abadi
Liga Inggris 13 November 2025, 17:15
-
Kisah I Gede Siman Sudartawa dan Ambisi Membangun Karier Baru
Open Play 13 November 2025, 17:00
-
Gaji Termahal Serie A Jadi Masalah, Juventus dan Vlahovic Buat Perjanjian Khusus
Liga Italia 13 November 2025, 16:51
-
Andreas Christensen Akui Masa Depannya di Barcelona Masih Abu-Abu
Liga Spanyol 13 November 2025, 16:43
-
Dean Huijsen Buktikan Nilainya di Real Madrid Meski Dikritik
Liga Spanyol 13 November 2025, 16:03
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01





