Amorim Tegaskan Formasi Tiga Bek Bukan Biang Kerok Hasil Buruk Manchester United

Dimas Ardi Prasetya | 4 Oktober 2025 06:30
Amorim Tegaskan Formasi Tiga Bek Bukan Biang Kerok Hasil Buruk Manchester United
Ruben Amorim pada laga pekan ke-3 Premier League 2025/2026 antara Manchester United vs Burnley (c) AP Photo/Ian Hodgson

Bola.net - Awal musim 2025/2026 berjalan sangat berat bagi Manchester United. Tiga kekalahan dari enam pertandingan membuat posisi mereka merosot ke papan bawah klasemen Liga Inggris. Tekanan terhadap pelatih Ruben Amorim pun semakin keras terdengar.

Sejumlah media Inggris melaporkan bahwa manajemen MU ingin Amorim meninggalkan formasi 3-4-3. Sistem itu dianggap kurang ampuh membawa hasil maksimal di Premier League. Namun, Amorim menegaskan bahwa kabar tersebut tidak sepenuhnya akurat.

Advertisement

Situasi ini makin ramai dibicarakan jelang duel kontra Sunderland akhir pekan ini. Amorim kembali diminta memberikan klarifikasi tentang gaya bermain timnya. Ia pun menyampaikan secara terbuka bahwa dirinya sudah melakukan perubahan strategi.

Meski begitu, Amorim menolak jika kegagalan MU hanya dilihat dari perspektif formasi. Menurutnya, ada faktor lain yang lebih penting dan itulah yang kini menjadi pekerjaan rumah utama skuad Setan Merah.

1 dari 3 halaman

Amorim Beberkan Perubahan Formasi MU

Amorim Beberkan Perubahan Formasi MU

Ekspresi Ruben Amorim usai laga Manchester City vs Manchester United pada pekan ke-4 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Dave Thompson

Dalam wawancara dengan Sky Sports, Amorim menegaskan bahwa ia sebenarnya sudah meninggalkan formasi tiga bek di laga terakhir kontra Brentford. Ia menyebut bahwa susunan timnya berbeda dengan yang banyak diberitakan media.

“Tidak ada tiga bek melawan Brentford. Akhir-akhir ini kami bermain dengan Luke Shaw, dua bek tengah, dan satu bek kanan. Mereka bermain di posisi yang berbeda di awal,” kata Amorim.

Pelatih berusia 40 tahun itu juga menyebut perubahan lain yang ia lakukan pada babak kedua. Menurutnya, saat itu MU tampil dengan pendekatan berbeda yang justru lebih menyerupai formasi 4-4-2 klasik.

“Jadi, ini bukan tiga bek tengah, tapi sama saja dengan posisi yang sedikit berbeda. Melawan Brentford, babak kedua, seperti formasi 4-4-2,” tegas Amorim.

2 dari 3 halaman

Masalahnya pada Detail, Bukan Sistem

Masalahnya pada Detail, Bukan Sistem

Reaksi pelatih Manchester United, Ruben Amorim di laga melawan Arsenal, 17 Agustus 2025 lalu. (c) AP Photo/Dave Thompson

Amorim kemudian menegaskan bahwa fokus utama seharusnya bukan pada angka formasi. Baginya, masalah MU muncul dari detail kecil yang gagal dijalankan pemain saat bertanding.

Ia menyoroti kelemahan MU baik saat menyerang maupun bertahan. Situasi tersebut diperparah oleh kegagalan di momen krusial, termasuk ketika timnya tidak bisa memanfaatkan peluang emas dari titik putih.

“Masalahnya, kami kurang bagus saat menguasai bola, kami kurang bertenaga saat tidak menguasai bola, dan kami kalah,” ungkap Amorim.

“Tapi bayangkan kami mencetak gol penalti (melawan Fulham). Di gol terakhir, kami berusaha memenangkan pertandingan, semua pemain berada di luar posisi. Itu bisa terjadi dalam formasi 4-3-3 atau 3-4-3. Jadi, saya pikir detail lebih penting daripada sistemnya,” tutupnya.

LATEST UPDATE