Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak

Ari Prayoga | 3 Oktober 2025 23:21
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Demetri Mitchell (c) AFP

Bola.net - Jarang ada pesepakbola profesional yang berani mengurus negosiasi kontraknya sendiri, apalagi tanpa agen. Lebih mengejutkan lagi, proses itu justru dibantu kecerdasan buatan. Hal itulah yang dilakukan Demetri Mitchell, lulusan akademi Manchester United.

Pemain berusia 28 tahun itu kini memperkuat Leyton Orient, klub League One Inggris. Mitchell resmi menandatangani kontrak berdurasi dua tahun pada Juni lalu, usai menjalani karier bersama Blackpool, Hibernian, dan Exeter City.

Advertisement

Sejak bergabung, ia telah mencatatkan 10 penampilan di semua kompetisi untuk tim arahan Richie Wellens.

1 dari 4 halaman

ChatGPT Jadi Agen Virtual

Dalam sebuah wawancara di podcast From My Left, Mitchell blak-blakan mengaku menggunakan ChatGPT untuk membantu negosiasi.

“Mereka (Leyton Orient) mengirim kontrak, lalu saya mulai mencoba ChatGPT. Saya menanyakan bagaimana cara melakukan negosiasi dan apa yang sebaiknya saya ungkapkan,” ujarnya.

Mitchell menjelaskan, AI tersebut membantunya menyiapkan argumen soal biaya hidup di London, kondisi keluarga, hingga nominal kontrak yang lebih masuk akal.

“Saya merasa berhak dapat sedikit lebih tinggi, tapi saya tidak bisa asal bilang ‘saya harus dibayar sekian.’ Dengan ChatGPT, saya bisa menyusunnya dengan cara yang profesional, tanpa agen,” jelasnya.

Lewat akun X pribadinya, ia bahkan menyebut AI jauh lebih hemat biaya ketimbang agen manusia. “ChatGPT sejauh ini adalah agen terbaik saya. Agen biasanya ambil 5 persen, sedangkan ChatGPT cuma £15 per bulan untuk versi premium,” tulis Mitchell.

2 dari 4 halaman

Hidup Pemain Bola Tak Selalu Glamor

Mitchell juga membicarakan realita finansial yang sering tidak disadari publik. Ia menekankan bahwa tidak semua pesepakbola meraup gaji fantastis, terutama yang bermain di kasta bawah sepakbola Inggris.

“Banyak orang mengira semua pesepakbola bergelimang uang. Memang kami cukup beruntung, tapi ada jarak besar antara pemain EFL yang hanya menerima dua sampai tiga ribu pound per minggu dengan profesi lain, seperti dokter, yang bisa mendapatkan jumlah sama sampai pensiun,” ucapnya.

3 dari 4 halaman

Pentingnya Rencana Masa Depan

Mitchell mengungkap, kontrak di League One umumnya hanya berdurasi satu atau dua musim. Dari pendapatan kotor, potongan pajak 45 persen serta komisi agen bisa memangkas penghasilan bersih secara signifikan.

“Kalau dihitung-hitung, gaji £3.000 per minggu mungkin tersisa sekitar £1.500 saja. Jumlah itu memang tidak kecil, tapi dengan cicilan rumah, mobil, dan kebutuhan keluarga, cepat sekali habis,” kata Mitchell.

Karena itu, ia menegaskan pentingnya mengelola uang dengan bijak serta menyiapkan kehidupan setelah gantung sepatu. “Karier di sepakbola itu singkat. Dalam dua tahun kontrak, situasi bisa berubah kapan saja. Jadi pemain harus pintar mengatur keuangan,” tutupnya.

Sumber: Sportbible

LATEST UPDATE