Curhat Tijjani Reijnders: Milan Selalu di Hati, tapi Kini Saatnya Kejar Mimpi di Manchester City

Editor Bolanet | 30 September 2025 08:55
Curhat Tijjani Reijnders: Milan Selalu di Hati, tapi Kini Saatnya Kejar Mimpi di Manchester City
Tijjani Reijnders saat tampil di laga Manchester City melawan Arsenal di Premier League 2025-2026. (c) AP Photo/Kin Cheung

Bola.net - Gelandang timnas Belanda, Tijjani Reijnders, membuat sebuah pengakuan jujur terkait kepindahannya pada musim panas lalu. Ia menyebut transfernya ke Manchester City adalah sebuah "langkah maju" dalam kariernya jika dibandingkan dengan saat di AC Milan.

Reijnders bergabung dengan skuad asuhan Pep Guardiola setelah dua musim yang impresif bersama Rossoneri. Transfernya dilaporkan memakan biaya yang cukup fantastis, yaitu sekitar 70 juta Euro.

Advertisement

Meski demikian, ia mengakui bahwa meninggalkan San Siro adalah sebuah keputusan yang sangat sulit untuk diambil. Ia memiliki ikatan emosional yang kuat dengan semua orang di lingkungan AC Milan.

Pada akhirnya, Reijnders menjelaskan bahwa dari sudut pandang olahraga, tawaran dari Man City adalah kesempatan emas. Sebuah kesempatan langka yang tidak mungkin bisa ia lewatkan begitu saja.

1 dari 4 halaman

Sebuah Perpisahan yang Sulit

Sebuah Perpisahan yang Sulit

Aksi Tijjani Reijnders dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025 antara Manchester City vs Wydad Casablanca, Rabu (18/6/2025). (c) AP Photo/Chris Szagola

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Milannews.it, Tijjani Reijnders pertama-tama mengenang momen perpisahannya dengan AC Milan. Ia tidak menampik sama sekali bahwa itu adalah momen yang sangat berat baginya secara personal.

Ia mengaku memiliki hubungan yang sangat baik dan mendalam dengan semua elemen di klub. Mulai dari para penggemar, rekan satu tim, hingga seluruh staf yang bekerja di sana setiap hari.

"Sangat sulit untuk pergi dari Milan karena saya punya hubungan yang hebat dengan semua orang di sana," ujar Reijnders kepada MilanNews.it.

"Dengan para fans, rekan setim, staf... dan semua itu membuat kepergian saya sulit secara emosional," lanjut gelandang berusia 27 tahun tersebut.

2 dari 4 halaman

Logika di Atas Perasaan

Logika di Atas Perasaan

Tijjani Reijnders resmi bergabung dengan Manchester City (c) Mancity Official

Namun, di balik kesulitan emosional yang ia rasakan, ada sebuah logika profesional yang tidak bisa ia abaikan. Tawaran dari klub sekelas Manchester City datang di waktu yang sangat tepat.

Menurutnya, jika dilihat dari sudut pandang olahraga murni, bergabung dengan City adalah keputusan terbaik untuk kariernya. Ia melihat The Citizens unggul dalam banyak aspek dibandingkan mantan klubnya.

"Kemudian Manchester City datang mengetuk pintu. Dan dari sudut pandang olahraga, itu adalah keputusan terbaik bagi saya," tegasnya.

"Jika kita melihat beberapa tahun terakhir dari kedua klub, saya rasa ini adalah sebuah langkah maju dari segala perspektif," tambah Reijnders.

3 dari 4 halaman

Pesona Sang Juara Bertahan

Pesona Sang Juara Bertahan

Tijjani Reijnders berpose dengan Hugo Viana usai menandatangani kontrak di Manchester City. (c) Mancity Official

Reijnders kemudian merinci alasan mengapa ia menganggap Man City sebagai sebuah kemajuan dalam kariernya. Dominasi mereka dalam beberapa tahun terakhir menjadi faktor pembeda yang sangat utama.

Keberadaan pelatih sekaliber Pep Guardiola juga menjadi daya tarik yang sangat besar baginya. Begitu pula dengan kualitas para pemain bintang kelas dunia yang mengisi setiap jengkal skuad mereka.

"Lihat saja jumlah trofi yang telah mereka angkat dalam beberapa tahun terakhir," katanya, menunjuk pada kesuksesan City.

"Lalu di sini ada pelatih hebat dan Anda hanya perlu melihat para pemain yang dimiliki klub ini," jelas sang gelandang.

4 dari 4 halaman

Kereta Emas yang Tak Datang Dua Kali

Pada akhirnya, Reijnders menyimpulkan bahwa keputusannya adalah murni demi pengembangan level kariernya. Ia sadar betul bahwa kesempatan emas seperti ini sangat jarang datang dalam hidup seorang pesepak bola.

Meski masih menyimpan perasaan yang mendalam untuk Milan, ia tidak ingin ada penyesalan di kemudian hari. Ia merasa harus mengambil kesempatan emas yang sudah ada di depan matanya.

Sejauh ini, keputusannya pun terbukti sangat tepat. Reijnders langsung menjadi pilihan utama di lini tengah City dan mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan barunya.

"Saya punya banyak perasaan untuk Milan, tapi kereta emas tertentu hanya lewat sekali," pungkasnya dengan sebuah kiasan.

LATEST UPDATE