De Gea Mulai Bermain Seperti Kiper Amatir
Richard Andreas | 29 April 2019 12:00
Bola.net - - David De Gea kembali jadi pembicaraan hangat. Sayangnya, kali ini bukan penyelamatan impresif De Gea yang jadi bahan pembicaraan, justru blunder fatalnya yang terus dibahas.
David De Gea membuat kesalahan besar ketika Manchester United bermain imbang 1-1 dengan Chelsea pada pekan ke-36 Premier League 2018/19, Minggu (28/4) malam WIB. Dia melakukan kesalahan yang seharusnya hanya dilakukan oleh kiper amatir.
Betapa tidak, saat itu De Gea salah mengantisipasi sepakan jarak jauh Antonio Rudiger di ujung babak pertama. Seharusnya bola itu hanya perlu ditepis, tetapi De Gea justru memuntahkan bola karena mencoba menangkapnya.
Mengapa kesalahan itu bisa terjadi? Menukil Sky Sports, Baca analisis selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Deretan Blunder Chelsea
Dilansir dari Sky Sports, tembakan Rudiger itu merupakan tembakan pertama Chelsea dalam 42 menit pertama. Artinya, MU tampil cukup baik dan bisa saja membungkus kemenangan jika De Gea tak membuat blunder konyol.
Blunder itu semakin buruk karena merupakan blunder keempat beruntun yang dilakukan De Gea. Sebelumnya, dia membuat blunder yang membiarkan Lionel Messi mencetak gol kedua Barcelona pada leg kedua perempat final Liga Champions.
Lalu, pada laga melawan Everton, dia terlambat mengantisipasi tembakan jarak jauh Gylfi Sigurdsson. Tak cukup di situ, De Gea juga membuat kesalahan pada Derby Manchester, dia tidak mampu mengantisipasi tembakan Leroy Sane.
Apa yang Terjadi?
Semua kesalahan De Gea itu sedikit berbeda, tetapi pada intinya itu adalah kesalahan dalam urusan menghentikan tembakan lawan - yang sebenarnya merupakan kekuatan utama De Gea dalam beberapa tahun terakhir.
De Gea telah membuat empat kesalahan yang menghasilkan gol lawan di Premier League musim ini. Hanya dua kiper lain yang membuat kesalahan lebih banyak, Bernd Leno dan Jordan Pickford.
Untuk memahami konteks blunder ini, De Gea hanya membuat tiga kesalahan seperti itu dalam lima musim terakhir digabungkan. Perbandingan yang sangat jauh.
De Gea dahulu adalah personifikasi dari konsistensi dan kehebatan penjaga gawang. Dia bahkan tetap konsisten saat MU terpuruk dalam beberapa musim terakhir. Namun, De Gea yang sekarang bukan De Gea yang dahulu. Apa yang terjadi, De Gea?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Belum Cetak Gol untuk MU, Matheus Cunha Woles Aja: Tunggu Tanggal Mainnya!
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 12:43 -
Tenang Saja, Golnya Akan Datang! Kata Mikel Merino Soal Gyokeres yang Masih Mandul
Liga Champions 21 Oktober 2025, 11:40
LATEST UPDATE
-
Prediksi FCSB vs Bologna 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:17 -
Prediksi Freiburg vs FC Utrecht 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 19:35 -
Prediksi Lille vs PAOK 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 19:28 -
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02 -
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04