Di Balik Gagalnya Transfer Harry Kane ke MU: Ketika Trofi Bicara Lebih Keras

Aga Deta | 19 Juni 2025 16:09
Di Balik Gagalnya Transfer Harry Kane ke MU: Ketika Trofi Bicara Lebih Keras
Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane. (c) AP Photo/Matthias Schrader

Bola.net - Musim panas 2023 menjadi momen besar dalam perjalanan karier Harry Kane. Setelah bertahun-tahun membela Tottenham, sang penyerang akhirnya memilih hengkang ke Bayern Munchen.

Yang menarik, Kane justru tidak bergabung dengan Manchester United. Padahal, Setan Merah sudah sangat berambisi merekrut kapten timnas Inggris tersebut.

Advertisement

MU telah menjadikan Kane sebagai target utama sejak awal era Erik ten Hag. Namun pada akhirnya, Kane lebih tertarik pada proyek juara yang ditawarkan klub asal Jerman dibanding sekadar melanjutkan kisah di Premier League.

Keputusan itu sempat menimbulkan tanda tanya di kalangan publik. Namun jika melihat hasilnya sekarang, pilihan Kane justru terbukti tepat.

1 dari 5 halaman

MU Sudah Naksir Lama, tapi Kane Masih Menunggu

MU Sudah Naksir Lama, tapi Kane Masih Menunggu

Bomber Bayern Munchen Harry Kane memberikan applaus pada fans usai laga lawan RB Leipzig di Bundesliga, Sabtu (03/5/2025). (c) AP Photo/Ebrahim Noroozi

Ketika Erik ten Hag resmi menjadi pelatih Manchester United pada 2022, nama Harry Kane langsung masuk dalam daftar incarannya. Menurut laporan eksklusif Mirror, Kane disebut sebagai target utama pelatih asal Belanda tersebut.

Namun, ketika itu, Kane belum siap meninggalkan Tottenham. Fokus utamanya masih tertuju pada mengejar rekor legenda klub, Jimmy Greaves, sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Spurs.

Kane akhirnya berhasil memecahkan rekor tersebut di awal 2023. Setelah itu, pintu keluar mulai terbuka, dan Manchester United kembali mencoba mendekatinya.

Meski begitu, Kane sadar bahwa hengkang dari Spurs bukan sekadar soal pindah klub. Ia hanya ingin bergabung dengan tim yang benar-benar memiliki ambisi juara.

2 dari 5 halaman

MU Sudah Membaik, tapi Bukan Favorit Juara

MU Sudah Membaik, tapi Bukan Favorit Juara

Penyerang Bayern Munchen Harry Kane memegang trofi pencetak gol terbanyak musim 2024/2025, Sabtu (17/5/2025). (c) Uwe Anspach/dpa via AP

Musim 2022/2023 menjadi titik balik bagi Manchester United. Mereka berhasil meraih trofi Carabao Cup, mencapai final FA Cup, dan finis di posisi ketiga Premier League.

Sementara itu, Tottenham justru mengalami musim yang sulit. Antonio Conte dipecat, performa tim menurun, dan mereka gagal lolos ke kompetisi Eropa.

Secara peluang, Manchester United tampak lebih menjanjikan dibanding Spurs. Namun, seperti yang diungkap Mirror, Kane tetap belum yakin karena United dinilai masih dalam tahap pembangunan tim.

Di saat yang sama, Bayern Munchen datang dengan tawaran konkret. Klub yang langganan juara itu dianggap lebih siap mewujudkan ambisi besar Kane untuk meraih trofi.

3 dari 5 halaman

PSG Juga Sempat Masuk dalam Persaingan

PSG Juga Sempat Masuk dalam Persaingan

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane saat melakukan pemanasan jelang laga melawan Dortmund di Allianz Arena, 12 April 2025. (c) AP Photo/Matthias Schrader

Sebelum menerima pinangan Bayern, Kane juga dikabarkan sempat berkomunikasi dengan Paris Saint-Germain. Laporan Foot Mercato menyebut PSG menggelar pertemuan informal dengan perwakilan sang striker.

PSG saat itu sedang menjalani perombakan skuad. Mereka bersiap melepas Lionel Messi dan Neymar, serta membangun tim baru dengan wajah-wajah muda.

Meski demikian, Ligue 1 bukanlah liga yang menarik bagi Kane. Ia tetap ingin bersaing di level kompetisi tertinggi dengan tekanan dan tantangan yang lebih besar.

Dengan Tottenham juga tidak ingin menjual Kane ke sesama klub Premier League, Bayern Munchen menjadi tujuan paling ideal bagi sang penyerang.

4 dari 5 halaman

Pembuktian di Bayern Munchen

Pembuktian di Bayern Munchen

Harry Kane berpose dengan trofi juara Bundesliga setelah laga Bayern Munchen vs Borussia Moenchengladbach, Sabtu (10/5/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Matthias Schrader

Kepindahan Kane ke Bayern Munchen terbukti sangat tepat. Setelah gagal meraih trofi selama bertahun-tahun di Tottenham, ia akhirnya memenangkan gelar Bundesliga pada musim keduanya.

Secara individu, kontribusi Kane juga sangat luar biasa. Ia menjadi top skor Bundesliga dalam dua musim beruntun sejak tiba di Jerman, menunjukkan kemampuannya yang tetap tajam.

Pencapaian ini membuktikan bahwa Kane bukan hanya seorang pencetak gol ulung, tetapi juga mampu membawa klubnya meraih kesuksesan.

5 dari 5 halaman

Klasemen Premier League

LATEST UPDATE