Eric Cantona 1993/1994: Ketika Sang Raja Bertakhta di Old Trafford
Asad Arifin | 4 Juni 2020 10:28
Bola.net - Eric Cantona adalah raja di Manchester United. Status itu bahkan tidak tergusur ketika pemain selevel Zlatan Ibrahimovic datang ke United pada 2017 lalu. Status sebagai 'The King' tetap menjadi milik Eric Cantona.
"Saya punya pesan khusus pada Zlatan Ibrahimovic. Anda telah memutuskan menjadi Merah [pemain MU], itu adalah keputusan terbaik yang pernah Anda ambil," ujar Cantona seperti dilansir FourFourTwo.
"Satu hal, hanya ada satu raja di Manchester. Anda bisa menjadi pangeran jika Anda mau dan nomor tujuh boleh Anda ambil. Ini adalah hadiah untuk Anda."
"Raja telah pergi, semoga panjang umur sang pangeran," tutupnya.
Ya, hanya ada satu raja di Old Trafford. Dan, dia adalah Eric Cantona. Pria asal Prancis itu begitu legendaris. Eric Cantona turut membangun reputasi nomor punggung 7 yang keramat di Mancheter United.
Tanpa Sengaja Pindah ke Manchester United
Sir Alex Ferguson dihadapkan pada situasi yang sulit pada musim 1992/1993. Saat itu, Manchester United tengah mencari mengalami krisis penyerang. Dion Dublin yang baru dibeli mengalami cedera patah kaki.
Sir Alex Ferguson sebelumnya juga gagal mendatangkan Alan Shearer, penyerang top Inggris kala itu.
Lalu, Ferguson punya alternatif lain yakni David Hirst, Matt Le Tissier, dan Brian Deane. Namun, tidak ada kabar baik dari tiga nama di atas. Hingga akhirnya datang panggilan telepon dari Bill Fotherby, pemilik Leeds United.
Bill Fotherby menelpon direktur United, Martin Edward. Saat itu, dia hendak menanyakan Denis Irwin. Ferguson duduk di sebelah Martin Edward. Seketika Ferguson langsung menyergah pembicaraan. Bukan soal Irwin, Ferguson justru menawar pemain Leeds.
Pemain itu adalah Eric Cantona. Pada akhirnya, manuver United untuk membawa Eric Cantona ke Old Trafford sukses besar.
Akhiri 26 Tahun Puasa Gelar Liga MU
Eric Cantona memberi dampak besar bagi Manchester United. Pada musim pertamanya, dia memang hanya mencetak sembilan gol di Premier League, tetapi United sukses membawa gelar Premier League ke Old Trafford.
Sebagai catatan, ini adalah musim pertama liga di Inggris memakai formasi Premier League. United menjadi juara. Bagi Setan Merah, gelar ini mengakhiri puasa gelar liga yang sudah berjalan hingga 26 tahun.
Gelar Premier League 1992/1993 juga menjadi awal dominasi United di Premier League.
Manchester United meraih 84 poin pada akhir musim 1992/1993. Pasukan Sir Alex Ferguson unggul 10 poin dari Aston Villa yang berada di posisi kedua. Eric Cantona mencetak sembilan gol, hanya kalah dari Mark Hughes yang mencetak 15 gol.
Ketika Sang Raja Bertakhta
Musim pertama ibarat adaptasi bagi Eric Cantona. Musim kedua, 1993/1994, menjadi penegasan dan awal bertakhtanya sang raja di Old Trafford. Kontribusi Eric Cantona sangat besar untuk Manchester United pada musim kedua.
Eric Cantona mencetak 18 gol dari 34 laga yang dimainkan di Premier League, catatan golnya naik dua kali lipat. Sedangkan, total gol yang dicetak di semua kompetisi mencapai 25 gol dari 48 laga.
Pada musim 1993/1994, Eric Cantona juga membawa United mempertahankan gelar Premier League. United meraih 92 poin pada akhir musim, lebih baik dari musim sebelumnya. Blackburn Rovers yang berada di posisi kedua mendapat 84 poin.
Di lini depan, Eric Cantona punya kemitraan yang bagus dengan Mark Hughes. Eric Cantona menjadi pencetak gol paling banyak klub di Premier League [18] dan Mark Hughes berada di urutan ketiga [12]. Ryan Giggs sukses mencetak 13 gol pada musim ini.
Juara Piala FA
Premier League bukan satu-satunya gelar yang didapat Eric Cantona di Manchester United pada musim 1993/1994. Pasalnya, dia juga memberikan gelar Piala FA untuk Setan Merah.
Pada laga final, United menang dengan skor 4-0 dari Chelsea di Wembley. Eric Cantona mencetak dua gol untuk United. Keduanya dicetak dari eksekusi penalti. Dua gol lain dicetak Mark Hughes dan Brian McClair.
Eric Cantona mencetak empat gol dari lima laga di Piala FA.
PFA Players' Player of the Year 1994
Eric Cantona mendapat banyak pujian atas penampilan apiknya musim 1993/1994. Bukan hanya pujian, dia juga mendapat gelar pemain terbaik atau PFA Players' Player of the Year 1994.
Dari sisi jumlah gol, Eric Cantona sebenarnya kalah jauh dari Andy Cole [Newcastle] yang mencetak 34 gol pada musim 1993/1994. Andy Cole [13] juga mencetak assist lebih banyak dari Eric Cantona [12].
Namun, peran penting Eric Cantona dan suksesnya membawa United menjadi juara membuat dia pantas mendapatkan PFA Players' Player of the Year. Ini adalah satu-satunya gelar yang diraih Eric Cantona.
"Eric Cantona adalah seorang legenda sejati, dan karakternya membuat dia menjadi idola semua fans United bahkan hingga kini. Dia adalah pemain yang berbeda, seorang artis," pujian Juan Mata.
"Akan hebat jika bisa berbagi ruang ganti dengannya. Saya pribadi amat mengagumi Eric," tambah pemain asal Spanyol.
Sumber: berbagai sumber
Baca Ini Juga:
- Messi vs Ronaldo, Akurasi Free Kick 2 Alien di La Liga
- Di Mana Mereka Sekarang? Starting XI Chelsea Sebelum Suntikan Uang Abramovich
- Hari Ini 3 Tahun Lalu: Dansa Isco dan Gol Ronaldo Bawa Madrid Hajar Juventus di Final UCL
- Pesona Belen Rodriguez, Model Cantik yang Kabarnya CLBK dengan Andrea Iannone
- 8 Rekor Fantastis Erling Haaland Ini Cukup untuk Membuat Orang Tercengang
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Latihan Kedua Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Tercepat, Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 5 September 2025, 23:07 -
Bintang Atletico Madrid Ini Masuk Daftar Belanja MU di Januari 2026
Liga Inggris 5 September 2025, 23:01 -
Kala Ramadhan Sananta Unjuk Gigi di Laga Timnas Indonesia vs Chinese Taipei
Tim Nasional 5 September 2025, 22:51 -
Cedera Tidak Parah, Lamine Yamal Siap Perkuat Timnas Spanyol Lagi
Liga Spanyol 5 September 2025, 22:31
LATEST UPDATE
-
Permainan Timnas Indonesia yang Diinginkan Patrick Kluivert Mulai Menemukan Bentuknya
Tim Nasional 6 September 2025, 01:00 -
Debut Manis Miliano Jonathans, Apresiasi Sananta buat Suporter Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 00:33 -
Dukungan Suporter Timnas Indonesia Tinggalkan Kesan Mendalam buat Pemain Lawan
Tim Nasional 6 September 2025, 00:22 -
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
Liga Inggris 5 September 2025, 23:48 -
Garuda Beringas: Timnas Indonesia Mendominasi Laga Kontra Chinese Taipei
Tim Nasional 5 September 2025, 23:39 -
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
Tim Nasional 5 September 2025, 23:35 -
Harry Maguire Diincar 2 Klub Arab Saudi, Lepas Gak Nih, MU?
Liga Inggris 5 September 2025, 23:23 -
Ulasan Performa Beckham Putra di Laga Indonesia vs Chinese Taipei: Kelas!
Tim Nasional 5 September 2025, 23:20 -
Man of the Match Timnas Indonesia vs Chinese Taipei: Marc Klok
Tim Nasional 5 September 2025, 23:10 -
Hasil Latihan Kedua Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Tercepat, Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 5 September 2025, 23:07 -
Bintang Atletico Madrid Ini Masuk Daftar Belanja MU di Januari 2026
Liga Inggris 5 September 2025, 23:01 -
Kala Ramadhan Sananta Unjuk Gigi di Laga Timnas Indonesia vs Chinese Taipei
Tim Nasional 5 September 2025, 22:51 -
Cedera Tidak Parah, Lamine Yamal Siap Perkuat Timnas Spanyol Lagi
Liga Spanyol 5 September 2025, 22:31 -
Hasil Timnas Indonesia vs Chinese Taipei: Garuda Berpesta Setengah Lusin Gol di Surabaya
Tim Nasional 5 September 2025, 22:29
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24