Florian Wirtz: Dari Ruang Tamu Sempit di Pulheim ke Rekor Transfer Liverpool

Aga Deta | 23 Juni 2025 15:52
Florian Wirtz: Dari Ruang Tamu Sempit di Pulheim ke Rekor Transfer Liverpool
Florian Wirtz resmi gabung Liverpool, Sabtu (21/06/2025) dini hari WIB. (c) Dok. LFC X

Bola.net - Florian Wirtz bukan nama baru dalam daftar pemecah rekor Bundesliga. Bakat luar biasa yang ia tunjukkan sejak remaja membuatnya cepat dikenal.

Kini, ia menorehkan sejarah baru dengan menjadi rekrutan termahal Liverpool. Klub Inggris itu rela membayar 100 juta pounds untuk membawanya ke Anfield.

Advertisement

Nilai tersebut bahkan bisa meningkat hingga 116,5 juta pounds jika berbagai bonus performa terpenuhi. Sebuah pencapaian fantastis untuk pemain berusia 22 tahun.

Namun sebelum menjadi sorotan dunia, Wirtz melewati banyak ujian dan tantangan. Termasuk cedera parah dan kritik keras dari para suporter.

1 dari 7 halaman

Pemecah Rekor Sejak Usia Belia

Pemecah Rekor Sejak Usia Belia

Gelandang Bayer Leverkusen, Florian Wirtz. (c) AP Photo/Martin Meissner

Wirtz melakoni debut di Bundesliga hanya 15 hari setelah ulang tahun ke-17. Ia menjadi pemain termuda dalam sejarah Bayer Leverkusen dan ketiga termuda dalam sejarah liga.

Setelah itu, rekor demi rekor terus ditorehkannya. Ia menjadi pencetak gol termuda Bundesliga, pemain termuda yang mencapai 50 laga liga, dan pencetak gol tercepat sepanjang sejarah timnas Jerman.

"Memecahkan rekor selalu menjadi sesuatu yang istimewa. Sebagai atlet, Anda hidup untuk momen-momen seperti ini," ujar Wirtz kepada kanal YouTube resmi Bayer Leverkusen

Masa kecilnya pun penuh cerita menarik. Ia tumbuh sebagai anak bungsu dari 10 bersaudara di Pulheim, pinggiran Cologne.

"Kami biasa bermain dan bergulat di ruang tamu yang sempit. Jadi kami terbiasa menghadapi duel keras sejak kecil."

2 dari 7 halaman

Cedera Lutut yang Nyaris Menghentikan Langkah

Cedera Lutut yang Nyaris Menghentikan Langkah

Aksi pemain Bayer Leverkusen Florian Wirtz di Liga Champions 2024/2025. (c) AP Photo/Martin Meissner

Namun satu bulan setelah wawancara itu, nasib buruk menimpa Wirtz. Dalam laga derby melawan FC Cologne, ia dijatuhkan lawan saat mencoba memotong ke dalam kotak penalti.

Ia jatuh, memegangi kepala dan lututnya, lalu memukul tanah sembari memanggil staf medis. Hasil tes kemudian mengungkapkan cedera parah: robek ligamen lutut.

"Bagian tersulitnya adalah saat tahu hasil diagnosisnya," kata Wirtz.

"Tapi pelatih dan fisioterapis sangat membantu, kami menghabiskan banyak waktu bersama. Meski ada kemunduran, kami terus bekerja keras dan perlahan-lahan melihat kemajuan," lanjutnya.

"Bahkan, di beberapa titik, proses pemulihannya terasa menyenangkan."

3 dari 7 halaman

Tahan Kritik, Mental Tak Goyah

Tahan Kritik, Mental Tak Goyah

Aksi Florian Wirtz di laga Monchengladbach vs Bayer Leverkusen, Bundesliga 2024/2025 (c) Bayer Leverkusen Official

Bahkan sebelum cedera itu, Wirtz sudah akrab dengan tekanan. Ia menghadapi protes besar ketika pindah dari akademi FC Cologne ke rival sekota, Bayer Leverkusen.

Wirtz menghabiskan delapan tahun di akademi Cologne dan menjadi kapten tim U-17 saat menjuarai kompetisi nasional. Namun, pada Januari 2020, ia memilih pindah ke Leverkusen.

Pihak Cologne merasa dikhianati karena ada kesepakatan tak tertulis di antara klub-klub Rheinland untuk tidak membajak pemain muda. Tapi Leverkusen bersikeras bahwa Wirtz masuk ke tim utama, bukan akademi.

"Transfer dari Cologne ke Leverkusen jelas tidak mudah dan saya tahu para fans akan marah," ucap Wirtz kepada 11Freunde. "Saya memang mendapat banyak cemoohan."

"Tentu saja itu memengaruhi saya karena saya sudah bermain di sana bertahun-tahun dan meraih gelar juara usia muda, tapi kemudian dicemooh di stadion," katanya.

"Tapi saya cukup kuat secara mental untuk menghadapi itu."

4 dari 7 halaman

Bersinar Bersama Xabi Alonso

Bersinar Bersama Xabi Alonso

Florian Wirtz berlatih bersama Bayer Leverkusen. (c) AP Photo/Martin Meissner

Setelah pulih dari cedera, Wirtz tampil gemilang di bawah arahan Xabi Alonso. Ia menjadi pusat permainan Leverkusen dan mencetak 18 gol serta 20 assist.

Ia bahkan mencetak hat-trick yang memastikan gelar Bundesliga, sekaligus membawa timnya tak terkalahkan sepanjang musim. Pencapaian itu mengantarnya menjadi Pemain Terbaik versi DFL.

Salah satu gol pentingnya datang saat melawan Stuttgart. Ia menggiring bola melewati lima pemain lawan dan menyamakan kedudukan. Leverkusen pun naik ke puncak klasemen dan tak pernah tergeser.

Penampilan impresif Wirtz membuat Alonso tak ragu menyamakan kualitasnya dengan bintang muda top lainnya di Bundesliga.

"Tak banyak pemain Bundesliga yang bisa melakukan itu – hanya Flo dan Jamal Musiala," ujar Alonso.

5 dari 7 halaman

Sentuhan Magis yang Sulit Dihentikan

Sentuhan Magis yang Sulit Dihentikan

Selebrasi Florian Wirtz dalam laga Bayer Leverkusen vs Fortuna Duesseldorf di semifinal DFB-Pokal 2023/2024, Kamis (4/4/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Martin Meissner

Satu gol paling indah dari Wirtz terjadi saat melawan SC Freiburg. Ia menggiring bola, membalik arah dua kali, lalu mencetak gol dengan kaki kirinya.

Wirtz mengaku semua itu terjadi spontan. "Saya tahu saya harus cut-back sekali lagi untuk bisa menembak," ujarnya.

Meski diganggu lawan, ia tetap berdiri dan menyelesaikan aksi individunya dengan tenang. Aksinya mendapat pujian dari berbagai pihak.

"Anda tak bisa menghentikan Florian Wirtz," kata pelatih Freiburg, Christian Streich. "Tapi tidak apa-apa, kita harus menerima itu."

Wirtz sendiri menanggapinya dengan rendah hati dan candaan. Ia tetap percaya bahwa tak ada pemain yang benar-benar tak bisa dihentikan.

"Itu pujian yang menyenangkan, tapi saya yakin masih ada cara untuk menghentikan saya," ujar Wirtz sambil tertawa.

6 dari 7 halaman

Rekor Baru, Tantangan Baru di Anfield

Rekor Baru, Tantangan Baru di Anfield

Selebrasi Florian Wirtz dalam laga AS Roma vs Bayer Leverkusen di Liga Europa 2023/2024. (c) Fabrizio Corradetti/LaPresse via AP

Kini, Wirtz membuka lembaran baru bersama Liverpool. Ekspektasi tinggi menantinya di Premier League — panggung yang jauh lebih besar dari Bundesliga.

Juliane, sang kakak yang juga pesepak bola profesional, sempat memberi candaan soal cara menghentikan adiknya.

"Kalau mau menghentikannya? Sikut saja!" katanya kepada 11Freunde.

Tapi seperti yang telah dibuktikan berkali-kali, menjatuhkan Wirtz saja tak pernah cukup. Ia akan selalu bangkit — dan memecahkan rekor berikutnya.

Sumber: Premier League

7 dari 7 halaman

Klasemen Premier League

LATEST UPDATE