Fulham vs Manchester United: Solskjaer Ungguli Parker

Pengalaman Solskjaer Lebih Melimpah

Solskjaer bisa dibilang pelatih muda. Namun, Scott Parker masih lebih muda lagi. Usia kedua pelatih tersebut terpaut tujuh tahun.

Tak hanya soal usia, pengalaman Solskjaer juga lebih melimpah dibanding Parker. Solskjaer memasuki dunia kepelatihan pada tahun 2007 lalu kala menangani barisan penyerang Manchester United.

Sejauh ini, Solskjaer sudah 415 kali memimpin langsung timnya dalam pertandingan.

Sementara itu, Parker masuk ke dunia kepelatihan satu dekade lebih lambat setelah Solskjaer. Pada 2017, pelatih yang kini berusia 40 tahun tersebut memulai karier kepelatihannya dengan menjadi manajer tim U-18 Tottenham Hotspur.

Rataan Poin Solskjaer Kalahkan Parker

Tak hanya soal pengalaman bertanding, secara raihan poin pun, Parker harus menjura pada Solskjaer. Sepanjang karier kepelatihannya, Parker meraih 46 kemenangan, 22 hasil imbang, dan 40 kali kekalahan. Total, pelatih asal Inggris ini meraih 160 poin dari 108 pertandingan, atau rata-rata 1,48 poin per pertandingan.

Raihan Parker bersama Fulham pun tak jauh berbeda. Dalam 83 pertandingan, ia meraih 120 poin. Rata-rata poin per pertandingan eks penggawa Chelsea tersebut adalah 1,44.

Di sisi lain, sepanjang karier kepelatihannya, Solskjaer meraih 227 kemenangan, 76 kali hasil imbang, dan 112 kali kekalahan. Dalam 415 pertandingan yang dilakoni, pelatih asal Norwegia tersebut meraih 757 poin, atau rata-rata 1,82 poin per pertandingan.

Sementara itu, raihan Solskjaer bersama United lebih bagus. Dalam 119 laga bersama Setan Merah, ia meraih 227 poin. Rata-rata poin per pertandingan Solskjaer bersama United adalah 1,90.

Urusan Trofi, Solskjaer Lebih Unggul

Tak hanya unggul soal pengalaman dan rataan poin per pertandingan, Solskjaer pun unggul soal raihan trofi dibanding Parker. Sejauh ini, Solskjaer sudah mengoleksi tiga trofi, dua trofi juara Liga Norwegia dan satu trofi juara Piala Norwegia.

Sementara itu, Parker masih belum memiliki raihan trofi apa pun dalam kariernya sebagai pelatih.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)