Inilah Mengapa Manchester City Sempurna Untuk Pep Guardiola
Editor Bolanet | 22 Desember 2015 13:09
Sejauh ini ada dua nama kuat yang dikaitkan dengan mantan manajer Barcelona tersebut hingga hari ini. Keduanya adalah klub Premier League yang kebetulan berada dalam satu kota yang sama yaitu Manchester United dan Manchester City.
Dalam beberapa hari terakhir, hampir semua media Inggris lebih menjagokan Pep untuk menukangi The Citizens ketimbang Setan Merah. Bahkan beberapa media menyebut bahwa Pep sudah 99% sepakat untuk menggantikan Manuel Pellegrini di akhir musim nanti. Kabar tersebut semakin menyeruak ketika Pellegrini mempersilahkan Pep untuk mengambil posisinya di musim depan. Jika skenario ini benar-benar menjadi kenyataan maka Pep Guardiola sudah menemukan tempat yang sempurna bagi karir kepelatihannya. Mengapa bisa demikian? Berikut ulasannya.
Di Manchester City nanti Pep akan mendapat dukungan penuh baik secara moral maupun secara finansial. Secara faktor finansial, kita tidak perlu lagi mendebat kekuatan finansial Abu Dhabi Group milik Syeikh Mansour, sehingga fantasi terliar Pep sebagai seorang manajer bisa direalisasikan dengan uang yang tidak terbatas dari sang pemilik klub tersebut..
Selain secara finansial, Pep juga akan mendapat dukungan moral yang besar dari para pemangku jabatan di Manchester City. Hal ini dikarenakan CEO Manchester City dan Direktur Teknis Manchester City, Ferran Soriano dan Txiki Begiristain pernah bekerjasama dengan Pep saat ia menukangi Barcelona dulu.
Dengan kehadiran Begiristain yang merupakan rekan setim Guardiola di Barcelona akan memudahkan rencana transfer Pep dalam mendatangkan sejumlah pemain yang ia inginkan untuk memperkuat kubu The Citizen.
Poin kedua mengapa Manchester City sempurna untuk Pep adalah gaya bermain keduanya yang cocok. Pada era Roberto Mancini, pelatih Italia tersebut mulai menanamkan possesion football di kubu The Citizens sedangkan pada Era Manuel Pellegrini, possesion football City dikembangkan dengan meningkatkan faktor kecepatan serta penyelesaian akhir.
Dua fondasi penting yang ditanamkan Mancini dan Pellegrini di Manchester City ini sebenarnya merupakan gambaran cara bermain yang selalu diterapkan Pep Guardiola saat ia menukangi Bayern Munchen dan . Selain mendominasi penguasaan Bola, baik Bayern maupun Barca di Era Guardiola juga baik di penyelesaian akhir sehingga Guardiola nantinya tidak perlu memulai segalanya dari nol saat membesut Manchester City.
Faktor terakhir adalah Manchester City bisa memberikan tantangan yang besar bagi karir Guardiola. Guardiola sudah merasakan manisnya kesuksesan di La Liga dan Bundesliga, sehingga Premier League akan menjadi ujian baru bagi kredibilitasnya sebagai Manajer. Premier League juga menjadi pembuktian bahwa ia juga bisa sesukses rivalnya Jose Mourinho yang menuai kesuksesan di tiga liga besar Eropa, yaitu La Liga, Serie A, dan Premier League.
Selain itu, Keikutsertaan Manchester City di Liga Champions setiap musimnya membuat Pep kembali tertantang untuk meraih kembali trofi si kuping bundar tersebut. Terakhir kali Pep mengangkat trofi itu pada tahun 2011 saat Barcelona mengalahkan Manchester United di Wembley Stadium. Di Bayern Munchen, trofi Liga Champons menjadi satu-satunya trofi yang belum ia dapatkan bersama The Bavaria, sehingga tantangan untuk mendapat kembali Trofi tersebut bersama Manchester City menjadi tantangan besar bagi karir Guardiola.
Bagaimana pendapat anda Bolaneters? Apakah Pep Guardiola memang cocok untuk menukangi Manchester City? Ataukah ia harus hijrah ke klub lainnya seperti Chelsea atatu Manchester United? Berikan pendapat anda pada kolom komentar.[initial]
Baca Juga:
- Pellegrini Terus Woles Tanggapi Isu Guardiola
- Demichelis Pastikan Guardiola ke Manchester City
- Guardiola Terlihat di Barcelona
- Bujuk Pep ke Chelsea, Abramovich Siapkan Gaji 348 Miliar Rupiah
- Magath Yakin Ancelotti Akan Sesukses Guardiola di Bayern
- Guardiola Inginkan Suarez di Manchester City
- Guardiola Tak Akan Dibiarkan Bawa Bintang Bayern Pergi
(bola/dub)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man of the Match Man City vs Sunderland: Phil Foden
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:26
-
Hasil Man City vs Sunderland: Diwarnai Kartu Merah, The Citizens Menang Telak
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:12
-
Man of the Match Aston Villa vs Arsenal: Matty Cash
Liga Inggris 6 Desember 2025, 22:12
LATEST UPDATE
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Premier League 2025/2026
Liga Inggris 7 Desember 2025, 05:59
-
Hasil Leeds United vs Liverpool: Perih, Ao Tanaka Bikin The Reds Nggak Jadi Menang
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Ditarik Keluar di Laga Bournemouth vs Chelsea, Seberapa Parah Cedera Liam Delap?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Chelsea Ditahan Imbang Bournemouth, Enzo Maresca: Yang Penting Enggak Kalah!
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:07
-
Hasil Inter vs Como: Nerrazzurri Menang Telak, Kudeta AC Milan Dari Puncak Klasemen
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:42
-
Man of the Match Betis vs Barcelona: Ferran Torres
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 02:42
-
Jay Idzes Tampil Apik, Bantu Sassuolo Benamkan Klubnya David De Gea di Zona Degradasi
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:10
-
Arsenal Kalah Setelah 18 Laga Unbeaten Gara-gara Duo Bek Tengah Cedera?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:59
-
Tidak Cari-cari Alasan, Mikel Arteta akui Arsenal Layak Kalah dari Aston Villa
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:44
-
Rekor Unbeaten Berakhir, Mikel Arteta Minta Arsenal Lekas Bangkit
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:32
-
Man of the Match Man City vs Sunderland: Phil Foden
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:26
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26




