Kemenangan Chelsea Buyar, Enzo Maresca Tunjuk Satu Dosa Besar Timnya: Ini Penyakit The Blues!
Editor Bolanet | 14 September 2025 06:58
Bola.net - Enzo Maresca tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai Chelsea gagal meraih kemenangan di markas Brentford. Kemenangan yang sudah berada di depan mata harus buyar pada menit-menit akhir laga.
The Blues sejatinya sempat unggul 2-1 hingga waktu normal nyaris berakhir dalam laga derbi London Barat. Namun, gol penyeimbang Brentford di masa injury time membuyarkan semua kerja keras mereka.
Manajer asal Italia itu merasa timnya seharusnya bisa mengamankan tiga poin penuh. Ia pun menyoroti satu aspek krusial yang menjadi biang keladi kegagalan pahit tersebut.
Maresca secara terbuka membeberkan apa yang seharusnya dilakukan oleh timnya setelah unggul. Pelajaran berharga ini wajib segera dipetik oleh Cole Palmer dan kawan-kawan untuk laga selanjutnya.
Seharusnya Bisa Menang

Performa Chelsea di babak kedua menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Setelah sempat berjuang menemukan ritme di babak pertama, The Blues tampil jauh lebih mengancam usai jeda.
Bagi Maresca, penampilan dominan itu sudah lebih dari cukup untuk membawa pulang kemenangan. Selain dua gol yang tercipta, Chelsea juga menciptakan beberapa peluang emas lainnya untuk memperlebar jarak.
"Yang pasti kami jauh lebih baik di babak kedua. Karena beberapa alasan, kami kesulitan di babak pertama," buka Maresca.
"Di babak kedua kami mencetak dua gol, kami bisa saja mencetak lebih banyak," lanjutnya.
"Saya rasa kami sudah melakukan cukup banyak hal untuk memenangkan pertandingan. Di babak kedua kami mencetak dua gol, kami bisa saja mencetak dua atau tiga gol lagi," tegas sang manajer.
"Ada peluang dari Cole, peluang dari Pedro . Jadi saya rasa kami sudah berbuat cukup," imbuhnya.
Ancaman Lemparan Jauh Brentford
Gol penyeimbang Brentford yang menyakitkan itu lahir dari skema yang sudah diwaspadai. Ancaman lemparan ke dalam jarak jauh memang menjadi salah satu senjata utama skuad The Bees.
Maresca mengakui bahwa timnya sebenarnya sudah berusaha keras mengatasi ancaman tersebut sepanjang pertandingan. Namun, satu kelengahan kecil di momen krusial pada akhirnya harus dibayar dengan sangat mahal.
"Masalahnya adalah mereka punya Jensen, mereka punya Pinnock, mereka punya <!--- Kevin ---> Schade. Masalahnya di akhir laga, tiga dari pemain itu sudah keluar, hanya tersisa Schade," kata Maresca.
"Dan sayangnya kami kebobolan di tiga menit terakhir," sesalnya.
"Selama pertandingan, saya rasa kami mencoba mengatasinya dengan mengetahui bahwa mereka sangat berbahaya. Mereka bisa mencapai kotak enam yard dengan sangat mudah," jelasnya.
Dosa di Menit ke-86
Terlepas dari bagaimana proses gol lawan tercipta, Maresca merasa situasi tersebut seharusnya bisa dicegah. Ia secara spesifik menunjuk kesalahan fatal dalam manajemen permainan sebagai penyebab utama kegagalan timnya.
Menurutnya, dosa terbesar Chelsea terjadi setelah mereka berhasil mencetak gol kedua pada menit ke-86. Momen krusial untuk mengunci kemenangan itu justru gagal dimanfaatkan dengan permainan yang cerdas dan tenang.
"Yang pasti pada saat kami mencetak gol kedua, kami harus mengelolanya dengan lebih baik," ujar sang manajer.
"Kami mencetak gol pada menit ke-86," sambungnya.
"Dan pada saat itu Anda perlu memberikan umpan-umpan, Anda perlu memperlambat tempo. Anda perlu membuat permainan sedikit tertidur," ungkap Maresca.
Pelajaran yang Harus Dipetik
Kegagalan untuk 'mengulur waktu' dan mengamankan keunggulan menjadi sorotan tajam dari sang pelatih. Hal ini dianggap sebagai sebuah kesalahan elementer yang tidak boleh terulang kembali di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Lebih lanjut, Maresca menegaskan bahwa pengalaman pahit ini harus menjadi pelajaran penting bagi skuadnya. Kemampuan untuk mengontrol ritme dan 'membunuh' permainan di menit-menit akhir adalah aspek yang harus segera mereka kuasai.
"Itu adalah sesuatu yang tidak kami lakukan," sesal kepala pelatih Chelsea itu.
"Dan itu adalah sesuatu yang perlu kami perbaiki dan perlu kami pelajari," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Manchester United Tak Akan Belanja Besar di Januari, Ruben Amorim Dapat Target Jelas
Liga Inggris 29 Oktober 2025, 15:32
-
3 Hal yang Harus Diperbaiki Hansi Flick agar Barcelona Kembali Garang
Liga Spanyol 29 Oktober 2025, 15:09
-
Setelah Bentrok di El Clasico, Xabi Alonso dan Vinicius Harus Segera Akhiri Konflik
Liga Spanyol 29 Oktober 2025, 14:52
LATEST UPDATE
-
Pedri Ikut-Ikutan Cedera Usai El Clasico, Krisis Pemai Barcelona Semakin Parah
Liga Spanyol 29 Oktober 2025, 23:39
-
Live Streaming Juventus vs Udinese - Link Nonton Serie A/Liga Italia di Vidio
Liga Italia 29 Oktober 2025, 23:32
-
Live Streaming AS Roma vs Parma - Link Nonton Serie A/Liga Italia di Vidio
Liga Italia 29 Oktober 2025, 23:31
-
Prediksi Susunan Pemain Arsenal vs Brighton di Piala EFL: Debut Piero Hincapie?
Liga Inggris 29 Oktober 2025, 23:29
-
Cristian Carrasco Sindir Alex Pastoor: Dia Tak Punya Rasa Hormat ke Indonesia
Tim Nasional 29 Oktober 2025, 18:52
-
Cek Jadwal BRI Super League 2025/26 Pekan ke-11, Tayang Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 29 Oktober 2025, 18:38
LATEST EDITORIAL
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17
-
6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini
Editorial 29 Oktober 2025, 14:06
-
Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat
Editorial 28 Oktober 2025, 14:36
-
Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Penggantinya
Editorial 28 Oktober 2025, 08:37








