Legenda Sendiri Pesimis: Kurang Yakin Liverpool Bisa Juara Lagi

Carragher Mulai Pesimis dengan Liverpool

Liverpool mengawali kampanye dengan mengalahkan Bournemouth 4-2. Namun, kemenangan tersebut tidak sepenuhnya meyakinkan karena harus menunggu gol penyelamat Federico Chiesa di menit ke-88 untuk menghindar dari hasil seri.

Sebelumnya, Liverpool juga menelan kekalahan adu penalti melawan Crystal Palace di Community Shield. Dalam laga tersebut, The Reds kembali memperlihatkan kelemahan defensif dengan kebobolan dua gol.

Carragher menganggap catatan buruk ini bukan sekadar kebetulan. Sejak pramusim, Liverpool hanya mampu meraih satu clean sheet dari 13 pertandingan yang dijalani, termasuk kekalahan 4-0 dari AC Milan saat tur pramusim di China.

Analisis Mendalam Carragher

Aksi Liverpool, Milos Kerkez saat melawan Bournemouth di laga pekan 1 Premier League 2025-2026. (c) AP Photo/Ian Hodgson

Carragher dengan terang-terangan mengungkapkan keraguannya terhadap prospek Liverpool musim ini. Dia menyatakan keprihatinannya dengan mengatakan bahwa ketidakyakinannya bukan hanya berdasarkan pertandingan akhir pekan saja.

"Saya kurang yakin Liverpool bisa juara. Bukan hanya karena laga akhir pekan ini, tapi juga Community Shield dan pertandingan pramusim melawan AC Milan," ungkap Carragher.

Dia melihat ada pola mengkhawatirkan dalam permainan Liverpool yang terus berulang. Kelemahan yang terlihat saat menghadapi Palace di Community Shield ternyata muncul kembali dalam pertandingan resmi Premier League, membuat kekhawatirannya semakin beralasan.

Neville Menaruh Harapan pada Arsenal

Di sisi berbeda, Gary Neville memberikan pandangan yang lebih optimis terhadap Arsenal. Menurutnya, The Gunners memiliki peluang realistis untuk akhirnya meraih gelar Premier League setelah dua musim berturut-turut menjadi runner-up.

Neville menekankan bahwa Arsenal menampilkan konsistensi dengan perolehan poin yang tinggi. Faktor stabilitas ini dinilainya sangat krusial dalam menghadapi persaingan sengit dengan klub-klub besar lainnya.

"Saya sulit memisahkan ketiga tim tersebut, tapi pada akhirnya saya memilih yang selalu bisa diandalkan dalam tiga tahun terakhir," jelas Neville.

"Mereka dapat diandalkan, solid, dan konsisten. Itulah yang membuat saya yakin Arsenal kini sudah lebih matang dan kuat."