Liverpool Dihantam Newcastle di Final Carabao Cup: Kelelahan The Reds & Keunggulan Fisik The Magpies Jadi Biang Keladi?
Dimas Ardi Prasetya | 18 Maret 2025 06:46
Bola.net - Kekalahan mengejutkan Liverpool di final Carabao Cup 2025 melawan Newcastle menyisakan banyak pertanyaan.
Pertandingan yang digelar di Wembley Stadium pada Minggu, 16 Maret 2025, berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Newcastle. Berbagai faktor kunci menjadi penyebab kegagalan The Reds meraih trofi bergengsi tersebut.
Kekalahan ini semakin menyakitkan karena hanya berselang lima hari setelah Liverpool tersingkir dari Liga Champions oleh PSG. Kehilangan Trent Alexander-Arnold akibat cedera juga menambah derita The Reds.
Faktor kelelahan yang tampaknya dialami klub Merseyside itu dan keunggulan fisik Newcastle menjadi sorotan utama pasca pertandingan. Analisis mendalam diperlukan untuk mengungkap penyebab kegagalan Liverpool di final Carabao Cup.
Performa buruk Mohamed Salah dan lini serang timnya juga menjadi perhatian. Jamie Carragher, legenda The Reds, bahkan menyebutnya sebagai salah satu penampilan terburuk eks timnya itu di final dalam waktu lama.
Keunggulan Fisik Newcastle Jadi Penentu
Keunggulan fisik Newcastle United menjadi faktor kunci kemenangan mereka atas Liverpool. The Magpies tampil dominan dalam duel-duel udara dan perebutan bola-bola kedua. Dua gol mereka dicetak melalui sundulan dan tembakan voli, memanfaatkan kesalahan pemain bertahan Liverpool yang terlihat kewalahan.
Strategi Newcastle yang efektif dalam memanfaatkan bola-bola mati dan bola panjang juga menjadi ancaman serius bagi pertahanan Liverpool. Kecepatan dan kekuatan fisik pemain Newcastle membuat lini belakang Liverpool kerepotan sepanjang pertandingan.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, mengakui keunggulan fisik Newcastle sebagai faktor penentu kemenangan mereka. "Mereka menang lebih banyak duel udara dan fisik, itu kekuatan mereka," kilah Slot dalam konferensi pers pasca pertandingan. Kekuatan fisik Newcastle ini menjadi pelajaran berharga bagi Liverpool untuk meningkatkan kualitas tim di masa mendatang.
Performa Buruk Liverpool dan Masalah Cedera
Selain keunggulan Newcastle, performa buruk Liverpool juga turut andil dalam kekalahan ini. Tim asuhan Arne Slot tampil di bawah standar, kehilangan intensitas dan semangat juang yang biasanya menjadi ciri khas mereka. Mohamed Salah, yang biasanya menjadi andalan di lini serang, tampil jauh dari performa terbaiknya.
Kehilangan Trent Alexander-Arnold akibat cedera pergelangan kaki juga sangat berpengaruh. Absennya bek kanan andalan itu membuat pertahanan Liverpool kurang solid dan di sisi lain mengurangi daya gempur tim. Hal ini memaksa pemain lain bermain di posisi yang tidak biasa, sehingga mempengaruhi performa keseluruhan tim.
Jamie Carragher, legenda Liverpool, mengkritik tajam penampilan timnya. "Itu mungkin salah satu penampilan terburuk yang pernah saya lihat dari Liverpool di final piala," kata Carragher kepada Sky Sports. Kritik Carragher ini menjadi cerminan betapa buruknya performa Liverpool di final Carabao Cup.
Kelelahan Akibat Padatnya Jadwal Pertandingan
Padatnya jadwal pertandingan juga diduga menjadi faktor penyebab performa buruk Liverpool. Hanya berselang lima hari setelah pertandingan berat melawan PSG di Liga Champions, The Reds harus menghadapi final Carabao Cup. Hal ini berpotensi menyebabkan kelelahan fisik dan mental pada para pemain.
Meskipun Arne Slot membantahnya, beberapa analis dan komentator sepak bola menilai kelelahan menjadi faktor yang mempengaruhi performa Liverpool. Intensitas tinggi pertandingan melawan PSG tentu saja menguras energi dan stamina para pemain.
Kelelahan ini terlihat jelas dari pergerakan pemain Liverpool yang tampak kurang energik dan dinamis. Kondisi fisik yang kurang prima membuat mereka kesulitan untuk mengimbangi permainan cepat dan agresif Newcastle.
Kurangnya Kreativitas di Lini Serang
Liverpool terlihat kesulitan membongkar pertahanan Newcastle. Minimnya kreativitas di lini serang menjadi masalah utama. Mohamed Salah, yang biasanya menjadi mesin gol Liverpool, tampak kesulitan menembus pertahanan lawan.
Kurangnya dukungan dari pemain lain juga membuat Salah kesulitan untuk berkreasi. Para pemain sayap dan gelandang serang Liverpool gagal memberikan umpan-umpan matang yang dibutuhkan Salah untuk mencetak gol.
Carragher juga menyoroti kurangnya kecepatan di lini serang Liverpool. 'Kurangnya kecepatan dalam serangan sangat mencolok. Saya merasa kasihan pada Mohamed Salah, dia dibungkam oleh PSG dan dia tidak hebat hari ini, tetapi dia tidak mendapat bantuan dari penyerang lain,' ujar Carragher.
Pelajaran Berharga dari Kekalahan di Wembley
Kekalahan di final Carabao Cup menjadi pelajaran berharga bagi Liverpool. Keunggulan fisik Newcastle menjadi bukti bahwa The Reds perlu meningkatkan kualitas fisik pemainnya.
Perbaikan strategi dan taktik juga diperlukan agar Liverpool bisa tampil lebih kompetitif. Selain itu Arne Slot mungkin juga butuh menambah amunisinya di beberapa posisi.
Kekalahan ini menjadi momentum bagi Liverpool untuk bangkit dan memperbaiki diri. Dengan evaluasi yang tepat dan kerja keras, Liverpool diharapkan bisa kembali bersaing di papan atas Liga Inggris dan meraih prestasi yang lebih baik di masa mendatang.
Kekalahan Liverpool di final Carabao Cup 2025 menyimpan banyak pelajaran berharga. Kombinasi keunggulan fisik Newcastle, performa buruk Liverpool, cedera pemain, kelelahan, dan faktor-faktor tak terduga menjadi penyebab utama kegagalan The Reds. Semoga ke depan, Liverpool bisa lebih baik!
Baca Juga:
- Isak di Newcastle: Antara Kesetiaan dan Godaan Raksasa Eropa
- Wow! Gak Hanya Nunez, Luis Diaz Juga Bakal Angkat Kaki dari Liverpool?
- Meski Terus Digantung, Virgil van Dijk Berkomitmen Penuh untuk Liverpool
- Julian Alvarez Gantikan Darwin Nunez di Liverpool?
- Liverpool Keok Lawan Newcastle, Fans Mulai Ragukan Kemampuan Arne Slot
- John Arne Riise dan Tendangan Keras yang Menghantui Alan Smith
- Air Mata Bruno Guimaraes Usai Bawa Newcastle Buka Puasa Trofi Setelah 70 Tahun
- 6 Pelajaran Liverpool vs Newcastle: The Reds 2 Kali Dibikin Humble Dalam Sepekan, Magpies Akhiri Paceklik Gelar 56 Tahun
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Donnarumma, Sosok Kelas Dunia yang Dibutuhkan Guardiola di Posisi Penjaga Gawang
Liga Inggris 5 September 2025, 19:50 -
Gabung AC Milan, David Odogu Tak Pernah Bayangkan Bisa Satu Tim dengan Luka Modric
Liga Italia 5 September 2025, 05:55
LATEST UPDATE
-
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21 -
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:17 -
Timnas Indonesia Kuasai Ruang Antarlini dan Menjaga Kualitas Transisi Permainan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:02 -
Vanenburg Beberkan Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23
Tim Nasional 6 September 2025, 16:52 -
Pelatih Timnas Lebanon Tak Asing dengan Sepak Bola Indonesia, Kok Bisa?
Tim Nasional 6 September 2025, 16:46
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24