Main Apik dan Menang di Anfield: Awal Kebangkitan Manchester United?
Richard Andreas | 20 Oktober 2025 11:05
Bola.net - Butuh waktu 11 bulan dan 35 pertandingan bagi Ruben Amorim untuk merasakan kemenangan yang benar-benar berarti. Butuh masa-masa penuh tekanan, kritik tajam, dan bahkan ancaman pemecatan sebelum akhirnya momen besar itu tiba di Anfield.
Beberapa pekan lalu, Amorim sempat menyebut timnya sebagai mungkin tim terburuk dalam sejarah Manchester United. Ucapan itu mencerminkan frustrasi sekaligus kesadarannya akan ekspektasi raksasa yang harus ia penuhi.
Kini, pernyataan itu terasa jauh di belakang, karena di kandang rival abadi Liverpool, Amorim dan timnya menunjukkan kebangkitan nyata.
Kemenangan 2-1 di Anfield bukan kebetulan. Manchester United unggul selama 83 menit, bertahan mati-matian, dan tetap tenang ketika Cody Gakpo sempat menyamakan kedudukan di menit ke-78.
Ketika tekanan memuncak, Harry Maguire muncul sebagai penentu dengan sundulan brilian hasil umpan silang Bruno Fernandes.
“Ini kemenangan terbesar sejak saya datang ke Manchester United,” ujar Amorim usai laga. Sebuah pengakuan yang terdengar tulus, dan mungkin juga lega, karena kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin, tapi soal menyelamatkan kepercayaan diri dan masa depannya.
Kemenangan Bersejarah Setelah Masa Suram

Hasil di Anfield menjadi kemenangan pertama United di markas Liverpool dalam sembilan tahun terakhir, terakhir kali mereka menang di sana adalah lewat gol tunggal Wayne Rooney.
Lebih dari itu, ini juga menjadi dua kemenangan beruntun pertama di Premier League sejak Amorim menggantikan Erik ten Hag.
Tidak seperti kemenangan melawan Manchester City tahun lalu, kali ini United tampil sebagai tim yang benar-benar pantas menang. Mereka menyerang dengan agresi terukur, bertahan dengan disiplin tinggi, dan menunjukkan semangat juang yang selama ini sering hilang.
Amorim tak ragu mengakui ada faktor keberuntungan di dalamnya. “Kami memang sedikit beruntung,” katanya jujur.
Namun keberuntungan itu diraih lewat kerja keras dan tekad untuk tidak menyerah, bahkan ketika banyak pihak sudah menganggapnya tak akan bertahan hingga Natal.
Meski demikian, Amorim tetap waspada. “Jika kami menunjukkan semangat seperti hari ini, baik di latihan maupun pertandingan, kami akan memenangkan banyak laga. Tapi kami harus mengambil tindakan nyata,” ujarnya. “Sekarang kami fokus ke Brighton.”
Maguire dan Semangat yang Tak Mati
Tak ada sosok yang lebih mewakili semangat United malam itu selain Harry Maguire. Bek berusia 32 tahun itu pernah dianggap tak punya masa depan di klub setelah kehilangan ban kapten di era Ten Hag, bahkan hampir pindah ke West Ham. Namun ia memilih bertahan, bekerja keras, dan kini menjadi simbol keteguhan hati di bawah Amorim.
Ketika Maguire mencetak gol kemenangan di Anfield, momen itu terasa sebagai puncak dari perjalanan panjangnya menebus keraguan. “Kami belum memberi cukup banyak hari seperti ini kepada para penggemar,” kata Maguire usai laga.
“Sepak bola adalah tentang menciptakan kenangan spesial, dan hari ini kami semua pulang dengan bahagia.”
Amorim pun tak ragu memujinya. “Harry adalah contoh sempurna bagi semua pemain muda,” ujarnya. “Ia sudah melewati masa-masa sulit, tapi tetap menunjukkan dedikasi luar biasa. Klub ini penuh tekanan, dan dia menghadapi semuanya dengan keberanian.”
Maguire bahkan disebut siap menerima pemotongan gaji demi memperpanjang kontraknya di Old Trafford, sebuah keputusan yang menunjukkan loyalitas di tengah situasi yang belum stabil.
Antara Harapan dan Keraguan: Amorim Masih Harus Membuktikan

Kemenangan atas Liverpool memang monumental, tapi Amorim tahu jalan di depannya masih panjang. Sir Jim Ratcliffe, pemilik minoritas klub, baru-baru ini menegaskan dukungannya agar Amorim tetap diberi waktu tiga tahun. Namun di balik pernyataan itu, bayang-bayang pemecatan tetap nyata.
Jika United kalah lagi di kandang melawan Brighton akhir pekan depan yang akan menjadi kekalahan kandang keempat berturut-turut, semua pujian bisa berubah menjadi tekanan baru. Amorim memahami hal itu sepenuhnya.
“Saya tahu banyak dari Anda (media) mengatakan saya akan pergi sebelum Natal,” ucapnya sambil tersenyum kepada wartawan. “Tapi tolong teruskan narasi itu. Itu justru memotivasi saya.”
Bagi Amorim, dukungan suporter menjadi hal paling berharga di tengah badai kritik. Ia mengingatkan bagaimana fans tetap bernyanyi untuknya meski tim dipermalukan oleh Grimsby di ajang Piala Liga.
“Kami punya banyak momen buruk,” katanya. “Namun mereka selalu mendukung kami. Hari ini, kemenangan ini untuk mereka.”
Jangan sampai ketinggalan infonya
- Statistik Gacor Harry Maguire di MU: Sudah 6 Kali Cetak Gol Penentu, Terbaru Jadi Pahlawan Kemenangan atas Liverpool
- Liverpool Dikalahkan MU: Van Dijk Biang Kerok, Kerkez Gugup Setengah Mati
- Saat Kesabaran Van Dijk Habis: Gol Konyol, Main Terburu-buru, Apa yang Terjadi Liverpool?
- 5 Pelajaran Liverpool vs MU: Setan Merah Menabur Garam di Atas Luka Pasukan Arne Slot
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Florian Wirtz Bersama Liverpool di Premier League: 13 Laga, 0 Gol, 0 Assist
Liga Inggris 4 Desember 2025, 22:33
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 3-5 Desember 2025
Liga Inggris 4 Desember 2025, 17:27
LATEST UPDATE
-
Nonton Live Streaming Lazio vs AC Milan di ANTV - Coppa Italia 2025/2026
Liga Italia 5 Desember 2025, 01:07
-
Nonton Live Streaming MU vs West Ham - Premier League 2025/2026
Liga Inggris 4 Desember 2025, 23:59
-
Florian Wirtz Bersama Liverpool di Premier League: 13 Laga, 0 Gol, 0 Assist
Liga Inggris 4 Desember 2025, 22:33
-
Tempat Menonton Lazio vs Milan: Siaran Langsung TV, Link Streaming, dan Jam Kick-off
Liga Italia 4 Desember 2025, 21:01
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26
-
6 Pemain Tercepat yang Mencapai 100 Gol di Premier League: Erling Haaland Gak Ada Obat!
Editorial 3 Desember 2025, 12:43




