5 Pelajaran Liverpool vs MU: Setan Merah Menabur Garam di Atas Luka Pasukan Arne Slot

5 Pelajaran Liverpool vs MU: Setan Merah Menabur Garam di Atas Luka Pasukan Arne Slot
Selebrasi Bryan Mbeumo dalam laga Liverpool vs Manchester United, Minggu (19/10/2025). (c) PA via AP Photo/Peter Byrne

Bola.net - Harry Maguire menjadi mimpi buruk bagi Liverpool setelah sundulannya di menit-menit akhir memastikan kemenangan 2-1 untuk Manchester United dalam laga Premier League 2025/2026 di Anfield, Minggu (19/10/2025) malam WIB.

Hasil ini tak hanya memutus kutukan delapan tahun tanpa kemenangan tandang di markas rival abadi, tapi juga memperpanjang penderitaan The Reds yang kini menelan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi.

Laga berlangsung panas sejak awal. Belum genap satu menit, Bryan Mbeumo membawa United unggul setelah memanfaatkan situasi kontroversial ketika Alexis Mac Allister terkapar karena benturan dengan Virgil van Dijk.

Liverpool sempat protes, namun permainan tetap berlanjut dan Mbeumo dengan mudah menaklukkan Giorgi Mamardashvili. Situasi ini membuat tuan rumah kehilangan ritme, sementara United tampil lebih tajam lewat pressing tinggi dan serangan cepat.

Liverpool bangkit di babak kedua. Cody Gakpo menjadi ancaman utama dengan tiga kali menghantam tiang gawang sebelum akhirnya berhasil menyamakan kedudukan lewat umpan silang Federico Chiesa.

Namun, harapan publik Anfield sirna enam menit jelang bubaran ketika Bruno Fernandes melepaskan umpan matang yang disundul sempurna oleh Maguire ke gawang Mamardashvili.

Berikut 5 pelajaran dari duel akbar Liverpool vs MU ini selengkapnya.

1 dari 6 halaman

Awal Penuh Kontroversi

Awal Penuh Kontroversi

Alexis Mac Allister mendapat perawatan medis dalam laga Liverpool vs Manchester United, Minggu (19/10/2025). (c) AP Photo/Ian Hodgson

Laga baru berjalan kurang dari satu menit ketika kontroversi langsung mewarnai pertandingan. Dalam duel udara, Virgil van Dijk dan Bryan Mbeumo berbenturan dengan Alexis Mac Allister yang terjatuh dan tampak kesakitan.

Banyak yang mengira wasit akan menghentikan permainan, namun hal itu tidak terjadi. Amad Diallo memanfaatkan situasi dengan mengirim bola ke depan, dan Mbeumo yang tak terkawal menyelesaikan peluang dengan dingin ke gawang Giorgi Mamardashvili.

Para pemain Liverpool protes keras karena mereka menganggap permainan seharusnya dihentikan untuk memberi perawatan pada Mac Allister.

Namun, wasit tetap mengesahkan gol tersebut, membuat suasana Anfield mendidih. Gol cepat ini menjadi pukulan telak bagi tim tuan rumah yang tampak kehilangan fokus di sisa babak pertama.

Pertandingan Selanjutnya
Premier League Premier League | 19 Oktober 2025
Liverpool Liverpool
22:30 WIB
Man United Man United
2 dari 6 halaman

Pembuktian Strategi Amorim

Pembuktian Strategi Amorim

Ekspresi Ruben Amorim dalam laga Liverpool vs Manchester United, Minggu (19/10/2025). (c) AP Photo/Ian Hodgson

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, kembali menampilkan fleksibilitas taktiknya. Ia menurunkan formasi 3-4-3 dengan Amad Diallo sebagai wing-back kanan dan Bruno Fernandes diberi kebebasan bergerak lebih maju dari lini tengah.

Pendekatan ini terbukti efektif di babak pertama, terutama dalam menekan sisi kiri pertahanan Liverpool yang ditempati Milos Kerkez.

United bermain disiplin dan tajam dalam transisi. Fernandes hampir menggandakan keunggulan lewat sepakan yang membentur tiang, sementara Mbeumo dan Amad terus menjadi ancaman lewat kecepatan mereka.

Meski begitu, Amorim juga tahu kapan harus menahan intensitas serangan, memaksa Liverpool frustrasi dan kehilangan ritme permainan mereka.

3 dari 6 halaman

Gakpo Sial, Serangan Liverpool Mandul

Gakpo Sial, Serangan Liverpool Mandul

Selebrasi pemain Liverpool merayakan gol Cody Gakpo ke gawang Manchester United, 19 Oktober 2025. (c) AP Photo/Ian Hodgson

Liverpool sebetulnya punya banyak peluang untuk membalikkan keadaan, tapi ketidakberuntungan seolah menjadi teman setia mereka malam itu. Cody Gakpo, yang tampil menonjol, menghantam tiang gawang sebanyak tiga kali sepanjang laga. Mohamed Salah juga punya kesempatan emas namun gagal memanfaatkannya.

Pelatih Arne Slot mencoba segala cara untuk menghidupkan serangan timnya. Ia memasukkan Florian Wirtz dan Hugo Ekitike untuk menambah daya gedor, sementara Gakpo, Salah, dan Alexander Isak tetap dibiarkan di lapangan.

Namun, kombinasi ini justru membuat lini serang Liverpool terlalu padat dan kehilangan koordinasi. Alih-alih menekan, mereka justru memberi ruang bagi United untuk kembali menyerang.

4 dari 6 halaman

Ketangguhan Matheus Cunha

Ketangguhan Matheus Cunha

Debut Matheus Cunha bersama Manchester United (c) MUFC Official

Salah satu sosok yang pantas mendapat sorotan dari kubu United adalah Matheus Cunha. Striker asal Brasil ini tidak mencetak gol, namun kontribusinya sangat vital.

Cunha menjadi penghubung antar lini, menahan bola dengan baik, dan berperan besar dalam membangun serangan balik. Ketika Amorim memasukkan Benjamin Sesko menggantikan Mason Mount, Cunha turun sedikit lebih dalam dan menjadi pusat distribusi serangan.

Kehadiran Cunha memberi dimensi baru dalam permainan United, fisik kuat, rajin menekan, dan tidak takut duel. Ia menunjukkan karakter yang selama ini dirindukan publik Old Trafford dari seorang penyerang tengah.

5 dari 6 halaman

Maguire Jadi Pahlawan, Liverpool Tenggelam

Maguire Jadi Pahlawan, Liverpool Tenggelam

Pemain Manchester United, Harry Maguire, merayakan gol dalam pertandingan Premier League kontra Liverpool di Anfield, 19 Oktober 2025 (c) AP Photo/Ian Hodgson

Ketika pertandingan tampak akan berakhir imbang, Bruno Fernandes kembali menunjukkan kelasnya sebagai kapten. Umpan silangnya dari sisi kanan disambut sundulan keras Harry Maguire yang tak mampu diantisipasi Mamardashvili. Gol itu membungkam seluruh stadion Anfield dan membuat fans United yang datang dari jauh bersorak histeris.

Bagi Liverpool, kekalahan ini menyakitkan bukan hanya karena terjadi di kandang sendiri, tapi juga karena lawannya adalah rival terbesar mereka. Empat kekalahan beruntun menandakan masalah serius dalam skuad Arne Slot, mulai dari kerapuhan lini belakang, inkonsistensi di lini tengah, hingga tumpulnya sektor depan.

Sebaliknya, kemenangan ini bisa menjadi titik balik bagi Amorim dan pasukannya. United menunjukkan mentalitas baru: solid, disiplin, dan efektif. Mereka mungkin tak mendominasi statistik, tapi mereka memanfaatkan setiap peluang dengan sempurna, sesuatu yang selama ini kerap hilang dari tim berjuluk Setan Merah itu.

Sumber: Mirror