Melihat Alasan Arsenal: Kenapa Viktor Gyokeres yang Dipilih?
Richard Andreas | 27 Juli 2025 09:54
Bola.net - Ketika membahas striker kelas dunia, nama Alexander Isak sering menjadi referensi utama. Pemain berpostur tinggi dengan naluri gol yang mematikan tersebut memang menarik perhatian banyak klub besar.
Namun Arsenal memilih pendekatan yang berbeda pada bursa transfer musim ini. Viktor Gyokeres muncul sebagai pilihan utama Mikel Arteta meskipun bukan sosok penyerang ideal dalam blueprint awal The Gunners.
Melalui etos kerja dan mentalitas pantang menyerah yang ditunjukkannya, Gyokeres berhasil menarik perhatian manajemen Arsenal. Akhirnya, kesepakatan pun tercapai untuk memboyong striker Swedia tersebut dari Sporting Lisbon.
Di tengah pencarian striker yang bernilai sekaligus sesuai kebutuhan tim, keputusan ini menunjukkan arah yang jelas. Gyokeres mungkin bukan opsi paling glamor di atas kertas, namun ia merepresentasikan karakter yang sangat dibutuhkan Arsenal saat ini.
Arsenal dan Dilema Striker Baru

Alexander Isak sempat masuk dalam radar transfer Arsenal, namun biaya tinggi serta dampaknya terhadap rencana transfer lainnya membuatnya sulit terjangkau. Meskipun pemain Newcastle tersebut dikabarkan ingin pindah, kesepakatan tetap terasa mustahil direalisasikan.
Arsenal kemudian mempersempit pilihan pada tiga nama: Gyokeres, Benjamin Sesko dari RB Leipzig, dan Ollie Watkins dari Aston Villa. Setiap kandidat membawa kombinasi kualitas dan tanda tanya yang berbeda bagi skema Arteta.
Gyokeres unggul dalam aspek yang tidak selalu tercantum dalam kriteria formal sebuah transfer. Ia memiliki ambisi besar dan semangat tak kenal lelah, yang terlihat jelas dari gaya bermainnya serta perjalanan panjang mencapai level tertinggi.
Keputusan yang Didorong Hasrat dan Tekad
Sepanjang jendela transfer musim panas, Gyokeres terlihat aktif mengupayakan kepindahan ke London Utara. Berbeda dengan Sesko yang lebih bersikap pasif, striker berusia 27 tahun ini membuka diri sepenuhnya untuk Arsenal.
Ia bahkan menolak berbagai tawaran dari klub lain dan hanya memfokuskan diri pada satu tujuan. Komitmennya tampak begitu nyata, seolah-olah ia rela berjalan kaki dari Lisbon menuju Emirates Stadium demi mewujudkan impiannya.
Reputasinya sebagai pekerja keras terbentuk melalui latihan tambahan dan dedikasi tinggi setiap harinya. Pada akhirnya, Arsenal harus menetapkan satu nama untuk dijadikan investasi terbesar musim ini, dengan Arteta melihat tur Asia sebagai momen krusial mengintegrasikan striker baru tersebut.
Mentalitas Seorang Pejuang

Gyokeres datang sebagai pemain yang sudah matang di usia 27 tahun, mengingatkan pada kisah Ian Wright yang bersinar pada usia hampir serupa. Seperti halnya Wright, ia juga menyimpan rasa lapar luar biasa untuk mencetak gol.
Ketika memasuki ruang ganti Arsenal, ia akan membawa semangat ekstra yang dibutuhkan tim. Namun, tidak semua suporter Arsenal menyambutnya tanpa keraguan di era digital ketika opini publik mudah terbentuk dan sering bernada negatif.
Kasus seperti Noni Madueke hingga Kai Havertz menjadi contoh bagaimana penerimaan awal supporter bisa beragam. Sebaliknya, Ben White dan David Raya membuktikan bahwa sambutan awal tidak selalu menentukan kesuksesan karier pemain di Emirates Stadium.
Antara Skeptisisme dan Optimisme
Kritik yang diarahkan pada Gyokeres menyebutkan kekurangannya dalam hal teknik individual. Ada juga pandangan bahwa ia datang dari liga yang dianggap lebih lemah, serta kurang dominan dalam duel udara meskipun memiliki postur tinggi dan kekar.
Keraguan tersebut wajar mengingat ekspektasi besar yang dibebankan padanya. Namun, sisi positif yang dibawanya juga tidak bisa diabaikan begitu saja.
Ia menghadirkan gaya klasik penyerang tengah ala Inggris yang belum dimiliki Arsenal saat ini. Insting mencetak golnya terbilang tajam, intensitas permainannya tinggi, dan pergerakannya mampu membuka ruang bagi rekan setimnya.
Dengan kehadiran Gyokeres, lawan tidak lagi bisa dengan mudah memfokuskan penjagaan hanya pada Bukayo Saka. Arsenal menambah elemen baru yang mampu mengguncang sistem pertahanan lawan melalui pendekatan yang berbeda dari sebelumnya.
Jangan sampai ketinggalan infonya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man of the Match Arsenal vs Brighton: Ethan Nwaneri
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 05:07
-
Eks City Ini Ungkap KelemahanWirtz yang Membuatnya Kesulitan Bersinar di Liverpool
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 02:59
-
Prediksi Susunan Pemain Arsenal vs Brighton di Piala EFL: Debut Piero Hincapie?
Liga Inggris 29 Oktober 2025, 23:29
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Swansea City vs Manchester City: Rayan Cherki
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 05:47
-
Man of the Match Inter Milan vs Fiorentina: Hakan Calhanoglu
Liga Italia 30 Oktober 2025, 05:38
-
Man of the Match Arsenal vs Brighton: Ethan Nwaneri
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 05:07
-
Hasil Wolverhampton vs Chelsea: Drama 7 Gol, The Blues Menang 4-3 di Molineux
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 05:05
-
Man of the Match Juventus vs Udinese: Federico Gatti
Liga Italia 30 Oktober 2025, 04:03
-
Hasil AS Roma vs Parma: Serigala Ibukota Tempel Napoli di Puncak Klasemen Serie A!
Liga Italia 30 Oktober 2025, 03:02
-
Eks City Ini Ungkap KelemahanWirtz yang Membuatnya Kesulitan Bersinar di Liverpool
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 02:59
-
Hasil Juventus vs Udinese: 2 Penalti Bawa Si Nyonya Tua Keluar dari Momentum Negatif
Liga Italia 30 Oktober 2025, 02:41
-
Live Streaming Newcastle vs Tottenham - Link Nonton Carabao Cup di Vidio
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 02:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17
-
6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini
Editorial 29 Oktober 2025, 14:06
-
Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat
Editorial 28 Oktober 2025, 14:36
-
Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Penggantinya
Editorial 28 Oktober 2025, 08:37






